EXPOSSIDIK.COM | Cerita Dibalik Peristiwa

Truk yang kecebur laut jadi tontonan warga

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Wiyono (37) sopir truk BM 8066 warga Pertanian, Dabo Singkep bernasib malang, truk yang dikemudikannya tiba-tiba meluncur dan nyebur ke laut setelah bongkar muat di pelabuhan, Jumat malam, 2 Februari 2018.

Truk yang nyebur ke laut ini diketahui adalah milik Wiyono dan bermuatan karet. Seusai membongkar muatannya tiba-tiba mobilnya tidak bisa terkendalikan sehingga meluncur bebas ke laut dan tenggalam kedasar laut Pelabuhan Dabo dalam posisi menyamping.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab terjunnya truk tersebut ke laut. Namun sejumlah saksi mata dilokasi menuturkan, truk terjun bebas setelah menurunkan muatannya.

“Setelah menurunkan muatannya ke kapal Sri Musdalifah yang akan berangkat ke Jambi, tiba-tiba truk milik wiyono itu berjalan menuju ke arah ujung pelabuhan dan lansung nyebur," kata saksi Satria.

Padahal, terang saksi, posisi truk tang dikemudikan Wiyono dalam keadaan sudah selesai bongkar muat dan akan pulang kearah darat. "Eh, malah lurus ke arah laut ujung pelabuhan,” katanya.

Informasi yang dikumpulkan, supir truk bernama Wiyono warga Pertanian Dabo Singkep ini mengaku hilang kesadaran diri. "Saya juga bingung, kokbisa sampai disini,” ujar Wiyono.

Wiyono atau yang akrap dipanggil Mas Banteng ini, akhirnya ditolong warga yang sedang memancing di sekitar tempat kejadian, dan dibawa kerumah sakit.

Hingga malam tadi, anggota Polres Lingga dan Labal Dabo Singkep masih berada ditempat kejadian dan truk yang bertulisan  ‘Tak Gendong’ tersebut, masih berada didasar laut dan menjadi tontonan warga.

MARDIAN

Polres Lingga saat memberikan keterangan pers

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Setelah dua bulan diamati DD (46) dan JDS (35) akhirnya dapat dibekuk beserta barang buktinya. Kedua pria ini diamankan jajaran Satnarkoba Polres Lingga membekuk saat sudah mendapat informasi akan ada transaksi Narkoba jenis sabu-sabu yang di datangkan melalui pelabuhan jagoh dan di bawa oleh tersangka.

Setelah mendapati ciri ciri yang pas sesuai informasi satnarkoba polres lingga dengan sigap menghampiri dan membekuk DD salah seorang pelaku.dari pelaku di dapati barang bukti berupa sabu-sabu dengan total 60,77 gram yang terbungkus di dalam Jaket warna hitam.

“Kita sudah dua bulan melakukan pengintaian terhadap kedua pelaku. Oleh karena itu, saat salah satunya sampai dari Tanjungpinang langsung kita lakukan penangkapan,” kata Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin Silalahi SIk MH melalui Kabag Ops Polres Lingga Kompol Muharom yang di dampingi Kasat Narkoba AKP Andi Sutrisno pada press release di Mapolres Lingga Selasa, 27 Februari 2018.

Lanjutnya, DD yang diketahui warga Senayang ini, berangkat ke Dabo Singkep dari Tanjungpinang dengan mengunakan kapal reguler (25/2). Begitu sampai di pelabuhan Jagoh,lansung di bekuk dan di lakukan pengembangan.

Dari hasil pemeriksaan di dapati DD hanya sebagai kurir untuk mengantar pesanan yang mengarah kepada JDS yang memesan sabu.ungkap muharom.

Tambahnya, serelah melakukan pengembangan polisi akhirnya berhasil mengamankan JDS dengan menggunakan DD sbagai penghubung.

Prises penangkapan JDS di lokasi yang berbeda yakni di warung rumah makan di jln kartini kecamatan singkep,sesuai dengan tempat yang mereka janjikan untuk melakukan transaksi.kata muharon

Kedua pelaku, tambahnya, saat ini diamakan di Mapolres Lingga untuk mempertangungjawabkan perbuatanya, keduanya dikenakan pasal 120 ayat 2 junto 114 ayat 2 junto pasal 100 subsider pasal 114 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (1) lebih subsider pasal 123 ayat (2) juncto pasal 132 (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

"Ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana," ujarnya.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Tarmizi pegawai honorer di Kantor Samsat Lingga mengatakan ia menyesal setelah tahu bahwa bendera yang dinaikkan di kantor samsat terbalik.

"Saya minta maaf kepada semua pihak dan negara NKRI bahwa saya kilap telah menaikkan bendera dalam kondisi terbalik," kata Tarmizi di Lingga, 19 Februari 2018.

Menurut Tarmizi, saat memasang dan kenaikan bendera tersebut tidak ada perasaan lain-lain, mengingat memasang bendera dilakukannya secara keseharian.

"Saya sudah 11 tahun kerja sebagai tenaga honorer baru kali ini kekilapan. Padahal tugas utama setiap paginya menaikkan dan menurunkan bendera," ujarnya tertegun.

Tarmizi mengungkapkan saat pemasangan bendera sudah dilakoni seperti biasanya dan langsung melanjuti aktifitas yang lain di kantor. Namun, selang 20 menit ada masyarakat yang memberi tahu kalau bendera tersebut terbalik. "Dan, langsung dikembalikan ke posisi yang benar," ujar Tarmizi yang memiliki 2 anak.

Tarmizi juga menambahkan bahwa ia sudah membuat surat pernyataan untuk diserahkan ke pihak yang berwajib.

"Saya sangatlah menyesal akan kejadian ini dan tidak sengaja serta tidak ada niat yang bukan-bukan. Makanya saya dengan sadar memohon maaf kepada rakyat NKRI atas kealvaan tersebut," pinta Tarmizi.

MARDIAN

Kadis Dukcapil Lingga, Syamsudi

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Tenaga Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan Bupati Lingga, Ruddy Purwonegroho mengapresiasi atas kinerja Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lingga yang melebihi target pencapaian dalam pemutahiran data Kartu Keluarga (KK).

"Target 10.000 pemutahiran KK pada akhir tahun 2017, namun melebihi menjadi 10.613 KK," katanya di Lingga, Rabu, 14 Februari 2018.

Menurut Ruddy, pencapaian tersebut merupakan satu-satunya di Provinsi Kepri serta telah mengangkat nama Provinsi Kepri ke level Nasional.

Atas kenyataan itu, terang Ruddy, Pemerintah Provinsi harus berterima kasih pada Kabupaten Lingga. "Sudah banyak yang sudah dilakukan dan itu level nasional," ujarnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lingga Syamsudi, mengucapkan trima kasih atas apresiasi yg diberikan.

Menurut Syamsudi, apa yang telah dikerjakan dinasnya sudah merupakan bagian dari  etos kerja dan menjadi target utama penyelesaian.

Meski sudah melebihi target, terangnya, yang diminta oleh Pemerintah Provinsi dan Dirjen Kependudukan, namun upaya Disduk Capil Lingga untuk melakukan pendataan terhadap warga akan terus dilakukan. "Agar semua warga memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Syamsudi mengungkapkan hingga saat ini masih ada sejumlah warga di daerah yang terpencil yang masih memerlukan pemutahiran data. "Diakui kita memiliki keterbatasan anggaran di tahun lalu," ujarnya.

Akhirnys Disduk mengalami kendala, namun Syamsudi optimis tahun ini pendataan akan terus dilakukan bekerjasama dengan aparatur desa maupun kelurahan dalam upaya memenuhi data kependudukan di Lingga.

"Kita minta warga juga proaktif untuk melaporkan data dirinya agar tercatat di Disduk Capil,” harapnya.

MARDIAN

Kadis Kesehatan Lingga Syamsu Rizal

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Lingga, Syamsu Rizal, mengatakan pihaknya menyerahkan 3 unit ambulance untuk kendaraan operasional.

"Tiga ambulan tersebut telah diserahterimakan masing-masing kepada rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kabupaten Lingga," kata Syamsu Rizal di Lingga, Rabu, 14 Februari 2018.

Menurut Syamsu, kendaraan yang diserahterimakan tersebut, terdiri dari 2 unit mobil ambulan untuk mengantar dan menjemput pasien, serta satu kendaraan mini bus yang sudah di lengkapi sejumlah peralatan medis untuk pertolongan pertama.

Syamsu menuturkan 2 ambulan diserahkan kepada Rumah Sakit Umum Daek Lingga dan Puskesmas Dabo, sedangkan untuk minibus yang berukuran lebih besar di tempatkan di Rumah sakit Dabo Singkep.

"Jadi, untuk ambulan lama yang ada di pukesmas dan rumah sakit, akan ditarik dan dilakukan perbaikan agar dapat digunakan puskesmas lain yang membutuhkannya," ujar Syamsu.

Namun, terangnya, untuk minibus yang berukuran agak besar dan diserahkan ke RSUD Dabo belum dapat dioperasionalkan karena kelengkapan admistrasinya belum selesai. "Tapi, yang terpenting diserahterimakan dahulu," katanya.

MARDIAN

Bupati Lingga Alias Wello

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Bupati Lingga, Alias Wello, berang atas minimnya alokasi anggaran dari Pemerintah Provinsi Kepri untuk pembangunan insfrastruktur di Kabupaten Lingga.

Alias menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri sudah keterlaluan karena hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 Milyar pada tahun 2018. "Ini sangat kecil untuk membackup kegiatan perekonomian yang berbasis empat sektor prioritas unggulan daerah," kata Alias di Lingga, Rabu, 14 Februari 2018.

Padahal, terang Alias, apa yang telah diperbuat Lingga dalam peningkatan kedaulatan pangan akan mengharumkan nama Provinsi Kepri di pentas nasional. "Di mana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga sudah mempersiapkan Pulau Bakong sebagai pusat karantina sapi," ujarnya.

Jadi, ungkapnya, dua gebrakan yang dilakukan Pemkab Lingga bernuansa untuk membangkitkan nama Provinsi Kepri di mata nasional.

Atas kenyataan tersebut, Alias menilai saatnya Lingga menunjukkan sikap penolakan terhadap alokasi-alokasi anggaran provinsi yang tidak mencerminkan azas berkeadilan, pemihakan bagi pertumbuhan ekonomi wilayah yang setara dan proporsional.

"Bagaimana dapat memacu percepatan pertumbuhan wilayah dan mengundang investor ke Lingga jikalau tidak didukung insfrastruktur dan Alokasi dana yang memadai," katanya.

Senada dengan itu diungkapkan Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar. Ia juga mengaku kecewa dengan apa yang diberikan Pemprov Kepri kepada Pemkab Lingga. "Yang jelas kite kecewa. Komitmen kita sudah ditunjukkan PU Lingga agar menyampaikan suaranya."

Tahun 2018, Kabupaten Lingga mendapatkan jatah hanya satu untuk pembangunan insfrastruktur dari Pemprov Kepri, yaitu perbaikan 1 Km jalan Lintas Timur Pulau Lingga.

Padahal, jalan tersebut sudah mengalami rusak berat sepanjang 11 Km dan menjadi kewenangan Pemprov Kepri. Bahkan, kawasan tersebut juga ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pertanian (KSP) Provinsi.

MARDIAN

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Lingga, Rusli

EXPOSSIDIK.com, Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang dan Medan melakukan kegiatan kunjungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Tanjung Buton, Daik, Lingga, Senin, 12 Februari 2018.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Rusli, saat pemyambutan rombongan mengatakan kedatangan para mahasiswa STPP adalah kloter pertama terdiri atas 90 mahasiswa dari STTP Malang dan 25 orang dari medan.

Rusli mengungkapkan para mahasiswa yang berasal dari Malang itu beda pesawat. Jadi mereka masuk kloter 2. Untuk yang kedua sampai jam 20.00 WIB.

Untuk kloter rombongan kedua, Rusli menyebut, akan ada ratusan mahasiswa yakni dari STTP Bogor dan sebagian dari STTP Malang.

"Kesemua mahasiswa ini, kata Rusli, berjumlah 355 orang yang nantinya di tambah dengan dosen pembimbing 52 orang," katanya.

Rusli mengungkapkan Kedatangan nahasuswa di Kabupaten Lingga untuk mengikuti penanaman Jagung dan Padi serentak diatas lahan seluas 1.800 hektar yang direncanakan tanggal 15 Februari 2018.

Untuk sementara, para mahasiswa diinapkan di aula Junjungan Negeri Daik dan gedung Daerah sebelum besoknya diantar ke tujuh lokasi tempat acara penanaman serentak. "Malam ini ada acara serah terima dan besok mereka dikirimkan ke lokasi yang sudah disiapkan," katanya.

Rusli menambahkan acara Akbar penanaman serentak dilakukan Setelah pelepasan besok, di mana Mahasiswa akan diantar ke lokasi, untuk mengecek kondisi lapangan dan akan tinggal di homestay.

Sebagaimana diketahui, ada 7 titik lokasi lahan yang akan ditanam serentak secara seremonial yakni, Desa Marok Kecil, Resang, Panggak Laut, Panggak Darat, Nerekeh, Bukit Langkap dan Sungai Besar.

MARDIAN

Ketua DPRD Lingga Riono

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lingga, Riono, mengatakan besarnya dana desa yang dikucurkan dari pusat membuat Pembangunan di desa menggeliatnya.

Imbasnya, banyak desa yang karena pertumbuhan cepat menginginkan pemekaran, padahal untuk pemekaran desa tersebut harus mendapatkan izin dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Menurut Riono, saat ini untuk pemekaran desa agak diperketat, hal ini berkaitan dengan beban yang ditanggung Pemerintah pusat dalam mengalokasikan dana desa. "Bila terjadi pemekaran desa maka negara harus menambah Alokasi dana yang akan dikucurkan."

Riono mengumpamakan saja pada setiap kabupaten dilakukan memekarkan desanya, maka akan timbul ratusan desa pemekaran. Padahal dana desa sudah mencapai satu Milyar. "Tentunya beban yang ditanggung negara pada APBN akan triliunan."

Riono mengungkapkan dahulu untuk pemekaran desa sangat mudah, hingga banyak daerah memekarkan desanya. Bahkan ada juga pemekarankelurahan.

"Kalau dulu kita cukup dengan mengusulkan dengan di setujui kecamatan dan diteruskan keatasnya, maka pemekaran desapun terealisasikan," katanya

MARDIAN

Sekda Lingga hadiri Musrembang Kecamatan Singkep

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Lingga, Junaidi Adjam, mengatakan untuk usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tahun 2018 harus ditujukan kepada progran unggulan Bupati Lingga.

"Musrembang adalah rangkaian program dari penggunaan APBD dari tingkat desa hingga ke kabupaten," kata Junaidi saat Musrembang Kecanatam Singkep di Gedung Sanggar Praja, Lingga, Senin, 12 Februari 2018.

Menurut Junaidi dari Musrembang ini diketahui banyaknya usulan yang tidak semuanya daoat terakomodir. "Terutama pada usulan pembangunan fisik dan imprastruktur," katanya.

Kata Junaidi, tidak terakomodirnya semua usulan dari masyarakat tersebut merupakan suatu hal yang wajar. "Kemampuan APBD Lingga memang belum dapat megakomodir semua usulan," ujarnya.

Junaidi menyebut, untuk pembahasan musrembang terdapat beberapa perubahan mengingat pengusulan kegiatan harus berpedoman pada program unggulan bupati.

"Tahun 2018 ada perubahan di mana Pemerintah fokus pada pembahasan usulan yang untuk di laksanakan pada kegiatan tahun 2019. Untuk tingkat desa hanya membahas Dana Desa dan ADD," katanya.

Junaidi menambahkan program unggulan Bupati Lingga sesuai visi dan misinya meliputi bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan Pariwisata. "Keempat program unggulan ini potensinya ada di tingkat desa," katanya.

Hadir dalam kegiatan Musrembang Kecamatan Singkep, Ketua DPRD Lingga Riono, segenap unsur kecamatan, dan perwakilan dari dinas yang ada di lingga.

MARDIAN

Panen padi Gogo

EXPOSSIDIK.com, Bupati Lingga, Alias Welo, mengapresiasi  para mahasiswa programnya D1 IPB yang menjadi pelopor dan inivator pertanian  dan peternakan di Kabupaten Lingga. Hal ini dibuktikan dengan panen perdana padi Gogo.

 "Ini luar biasa, kita sudah bergerak maju dalam programnya pendidikan D1 pertanian dan peternakan," kata Alias saat menghadiri panen perdana padi Gogo di Desa Batu, Singkep, Lingga, Jumat, 26 Januari 2018.

Menurut Alias, anak anak daerah sudah melaksanakan program pendidikannya, haraoannya akan menjadi pelopor dan inivator dilingkungan Masyarakat sekitarnya.

Alias menyebut, Kabupaten Lingga saat ini sudah menjadi sorotan Kementerian Pertanian untuk dijadikan daerah pemasok sumber kekuatan pangan didaerah perbatasan. "Karenanya kita akan terus berbenah untuk mewujudkannya," ujarnya.

Alias mengungkapkan pada tanggal (12/02/18) mendatang, STTP Malang, Bogor dan Medan beserta dosen pembimbing akan menyambangi Lingga dan memberikan penyuluhan kepada 400 petani penggarap lahan pertanian.

Setelah mengadakan observasi lahan pertanian di Kabupaten Lingga, pada tanggal (15/02/18 ) akan dilakukan penanaman serentak tergadap 1800 Hektar lahan.

Hadir dalam panen perdana Wakil Bupati Lingga, Ketua DPRD Lingga, Tim Penggerak PKK lingga beserta jajarannya, FKPD, Direktur Program Desa IPB Bogor, STTP Malang dan STTP Medan, Camat, Lurah, maupun Kepala Desa.

MARDIAN

Sabirin

EXPOSSIDIK.com, Kepala Bagian (Kabag) Kominfo dan Humas Kabupaten Lingga, Sabiri, mengatakan guna pemerataan akses telekomunikasi Kominfo akan berkoordinasi dengan telkomsel dalam peningkatan layanan dibeberapa daerah.

"Dengan adanya peningkatan kualitas layanan ini, tentunya bisa membantu dan mempermudah masyarakat Lingga dalam meangkses jaringan telekomunikasi dan data," kata Sabirin di ruang kerjanya, Lingga, Jumat, 26 Januari 2018.

Menurut Sabirin, daerah yang baru mendapatkan tambahan pembangunan tower telekomunkasi tahun 2017 diantaranya, Desa Batu Berdaun, Bukit Cening, Penuba, Kerandin, Tanjung Bungsu dan Rantau Panjang.

"Sedangkan untuk peningkatan layanan dari 3G menjadi 4G pada tahun 2018 yakni Pelabuhan Tanjung Buton, Pelabuhan Jagoh dan Senayang," ujarnya.

Diketahui sebelumnya sudah 4 daerah di seputaran Kota Dabo dan dan 3 site di seputaran Kota Daik yang sudah mendapatkan layanan 4G LTE.

Sabirin berharap kedepan, daerah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi dapat diakomodir pada tahun 2018. Ia mencontohkan seperti Desa Tanjung Kelit/Pelabuhan Sei Tenam, Mentude, Batu Belubang dan Kudung, Belungkur, dan Teluk.

Sedangkan untuk pulau Pekajang akan diakomodir melalui program Universal Service Obligation (USO)dari kementrian Kominfo yang rencananya akan terealisasi pada tahun 2018.

Sementara itu, RTPO Telkomsel Tanjungpinang, Yurianda Syahputra Pane, ketika dihubungi Kasubbag Kominfo Lingga mengatakan Untuk 2018, Telkomsel akan terus melakukan pembangunan perluasan area (coverage) maupun peningkatan layanan.

Menurut Syahputra hal ini dilakukan sejalan dengan komitmen Telkomsel yang akan terus membangun dan melayani negeri sebagai operator Merah Putih yang paling Indonesia.

“Perluasan jaringan, Telkomsel membutuhkan support dari Pemerintah daerah dan masyarakat setempat terkait ketersediaan lahan dan listrik sebagai catuan utama," pintanya.

Untuk layanan ke 3G atau 4G, Telkomsel sudah merencanakan peningkatan layanan minimal di semua ibukota kecamatan atau pusat konsentrasi masyarakat (titik keramaian) di Kabupaten Lingga.

MARDIAN

Polres Lingga GoRo bersama warga

Bupati Lingga Alias Wello

Kapal dan barang bukti diamankan Lanal Dabo Singkep

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Pangkalan TNI AL (Lanal) Dabo Singkep melakukan penangkapan terhadap KM Samudera Jaya II yang membawa minuman beralkohol jenis carlsberg dan apek botak.

Perihal penangkapan kapal tersebut dibenarkan Pejabat Intelejen (Pasintel) TNI AL Dabo Singkep, Kapten (P) Eko Wulyanto, Jumat, 18 Januari 2018.

Eko menuturkan penangkapan berawal dari adanya perintah Danlanal Dabo Singkep Letkol Laut (P) Agus Yudho Kristanto untuk mencari dan menangkap bika ada kapal yang membawa minuman beralkohol dan rokok FTZ. Maupun barang ilegal lainnya.

Atas perintah tersebut, terangnya, jajaran Lanal Dabo Singkep melaksanakan patroli dilaut dan pengumpulan data di wilayah kerja Lanal.

Dari beberapa patroli yang dilaksanakan, pada Rabu, 18 Januari 2018, Lanal Dabo Singkep mendapatkan informasi bahwa ada sebuah kapal bermuatan minuman berangkat dari Kampung Kolam Tanjung Pinang tujuan Dabo Singkep membawa minuman beralkohol.

"Informasi tersebut kemudian direspon dan ditindaklanjuti dengan mengerahkan seluruh unsur untuk melaksanakan penyekatan dilaut," katanya.

Pada pukul 13.00 WIB, Posal Pulau Mas dengan menggunakan Patkamla Kualagaung melaksanakan penyekatan di area alur masuk Dabo Singkep tepatnya perairan Sungai Buluh Singkep Barat serta melihat kapal dengan ciri-ciri yang disebut. "Kapal dek warna kayu, warna biru dan lis atas warna biru dengan GT 15 GT."

Setelah dilaksanakan pemeriksaan didapati kebenaran bahwa kapal tersebut membawa minuman beralkohol jenis beer merk carlsberg sebanyak 450 kotak (10.800 kaleng) dan minuman arak putih cap Apek Tua sebanyak 60 lusin (720 botol).

Selain itu, terangnya, dalam pemeriksaan diketahui bahwa barang tersebut tanpa dilengkapi dokumen yang sah dan berlayar tanpa adanya Surat Ijin Berlayar (SIB).

Berikut identitas kapal yang ditangkap berikut kru kapalnya. Nama kapal KM Samudera Jaya II dengan Tonase 15GT No.248/PPq 2005 GGa 4902 N dinakhodai kapten berinisial Z beserta ABK berinisial R dan keduanya warga Dabo Singkep.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Eko, menambahkan saat ini KM Samudra Jaya II telah ditahan dan disandarkan didermaga Pos TNI AL Penuba.

MARDIAN

Satpol PP periksa salah seorang ASN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Sebanyak 26 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Lingga terjaring razia yang dilakukan Satpol PP dan Plt Sekda di kawasan pasar dan sejumlah kedai kopi yang tersebar di Kecamatan Singkep, Selasa, 16 Januari 2018.

Razia penegakan disiplin pegawai ini dipimpin langsung oleh Plt. Sekretaris Daerah Lingga, Junaidi Adjam didampingi Kepala Bidang (Kabid) Penegak Perda Satpol PP Lingga, Febrizal Taufik.

“Mereka keluar dari kantor, ada yang memiliki izin dan ada yang tidak memiliki izin,” ujar Junaidi.

Ditegaskan Junaidi dari 26 orang yang terjaring razia, 22 orang di antaranya meninggalkan tugasnya sbagai pelayan publik tanpa izin dan 4 orang memiliki izin dari OPD atau tempat mereka bertugas.

Terhadap 22 orang yang tidak memiliki izin, pemerintah daerah akan memberikan surat teguran melaui Dinas masing-masing.

“razia Ini sesuai instruksi bapak Bupati, untuk meningkatkan disiplin pegawai terutama dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat, jadi pada saat jam dinas tidak di perbilehkan meninggalkan tugasnya sbagai pelayan publik, apalagi perginya tanpa seizin kepala OPD,” kata Junaidi.

Lanjutnya, razia kedisiplinan ini akan di lakukan stiap minggu ke depannya.hal ini demi untuk meningkatkan fungsi asn slaku pelayan publik dan ini sudah menjadi arahan pak bupati.ungkap junaidi.

Salah seorang guru yang terjaring razia mengaku dirinya sudah mendapat izin dari kepala sekolah untuk pulang ke rumah mengambil sesuatu yang berkenaan dengan tugas di sekolah.

“Saya tadi izin sama kepala sekolah mau pulang mengampil flash disk karena ada tugas dari sekolah,tak taunya kena razia Satpol PP,” ujar wanita berjilbab ini sambil tersenyum.

MARDIAN

Kasat Reskrim Polres Lingga

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Kepolisian Resort (Polres) Lingga, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suharnoko, mengatakan pihaknya berhasil mengamankan rokok kawasan bebas atau FTZ yang diseludupkan di Pelabuhan Tanjung Buton (14/1).

"Adapun merek rokok yang diamankan di antaranya, Ina Bold, UN, Milder Bold, Harmoni, dan Milder," kata Suharnoko di ruang kerjanya, Lingga, Selasa, 16 Januari 2018.

Suharnoko menyebut akibat penyelundupan tersebut negara dirugikan sebesar Rp5 jutaan. "Yang ditangkap dua dus rokok rembesan FTZ."

Suharnoko mengungkapkan penangkapan rokok FTZ berkat laporan dari masyarakat, yang menginformasikan mengenai adanya aktifitas penyelundupan rokok ilegal dari kawasan bebas bea melalui Pelabuhan Tanjung Buton, Daek.

Atas info terdebut, petugas melakukan pengecekan lapangan dan menemukan barang bukti rokok FTZ. Selain itu, kepolisian juga turut mengamankan pelaku berinisial FY. “Pelaku sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Tersangka FY dijerat  dengan Udang-undang Perdangan nomor 7 pasal 106 juncto 109, 112, 113 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

MARDIAN

IWO Lingga sambangi Kantor Polres

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Lingga yang berjumlah 5 orang ini dipimpin oleh Ketua IWO Lingga, Mardian dan Sekretaris, Jhony Prasetya menyambangi Kantor Kepilisian Resort (Polres) Lingga, Selasa, 16 Januari 2018.

Kehadiran IWO diterima langsung oleh Kapolres Lingga Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ucok Lasdin Silalahi didampingi Kasatreskrim Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suharnoko di ruang kerjanya.

Dalam kesempatan tersebut, Mardian selaku ketua IWO, menjelaskan soal kejadian adanya oknum wartawan yang di indikasikan melakukan pemerasan terhadap kades di Lingga.

"Kami sudah miliki data dan dipastikan bahwa yang bersangkutan bukan wartawan yang tergabung dalam IWO Lingga," katanya.

Ditambahkan pria yang akrab di panggil Atak ini bahwa dengan adanya pemberitaan buruk mengenai wartawan yang melakukan pemerasan akan menghambat profesi wartawan sbagai wahana pemberitaan, apalagi mengingat rencana kerja IWO yang akan mendatangi seluruh Desa yang ada di Kabupaten Lingga.

"Kami ingin bersinergi untuk mengawal dana desa, dengan harapan pembangunan yang saat ini dilakukan oleh pemerintah melalui desa dapat berjalan dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, Ucok Lasdin Silalahi, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi apa yang akan dilakukan IWO Lingga. Apalagi ada semangat untuk mengawal dana Desa sehingga menjadikan suatu Desa yang produktif.

"Saya percaya rekan-rekan wartawan tidak akan melakukan hal seperti ini, untuk itu, jika sudah menemukan pelaku segera laporkan," pinta Ucok.

MARDIAN

Ketua IWO Lingga bersama Ketum IWO

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Lingga, Mardian, mengatakan kepada para kepala desa (Kades) Senayang yang terusik atas adanya minta-minta dengan cara pemaksaan oleh oknum wartawan online agar melaporkannya kepolisian.

"Saya minta Kades melaporkan oknum wartawan tersebut secara resmi ke polisi," ujar Mardian di Lingga, Sabtu, 12 Januari 2018.

Menurut Mardian, apa yang telah dilakukan oknum wartawan tersebut dengan meminta-minta dengan cara memaksa telah meresahkan para kades. "Ini harus diusut, agar jelas," katanya.

Mardian menyesalkan apa yang telah dilakukan oknum wartawan telah mencoreng nama baik wartawan di Lingga. "Judulnya oknum wartawan online di Lingga, makanya perlunya tindak-lanjut."

Mardian mengatakan dengan diungkapnya siapa nama oknum wartawan yang melakukan minta-minta secara paksa maka semuanya akan clear.

"Para Kades kan memiliki wadah Apdesinye dan kejadian seperti ini jangan dibiarkan," ujar Mardian.

Atas kejadian itu, Mardian, berharap pihak kepolisian dapat menelusuri dan menyidik  pelaku yang mengatasnamakan wartawan meminta-minta dengan cara paksa di Desa Senayang.

"Karena tindakan pelaku telah meresahkan, kepadanya wajib di proses secara hukum."

PUTRA SADEWA

Bupati Lingga, Alias Wello

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Bupati Lingga, Alias Wello mengungkapkan rasa bangganya atas Hasil Kerja Nyata Mahasiswa Prodi D1 yang berkerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Ini membuktikan kerja nyata para mahasiswa penerima beasiswa Prodi Diploma satu tepat sasaran dan tidak sia sia," kata Alias di Lingga, Rabu, 10 Januari 2018.

Alias menyebut, ia puas atas keberhasilan tersebut. Bahkan, pria yang akrab disapa Awe ini menilai apa yang diberikan kepada mahasiswa itu bukanlah hal yang sia-sia.

"Hasilnya sangat membanggakan, ini bisa menjadi pilot proyek untuk dikembangkan sampai ke desa-desa potensial lainnya," ujar Alias.

Alias mengungkapkan, jika tidak berhalangan, kerja nyata yang dilakukan mahasiswa Prodi D1 di Desa Batu Kacang, Kecamatan Singkep, akan dipanen pada bulan Februari mendatang.

"Insya Allah saat panen nanti kita akan undang Kadistanhut Provinsi Kepri dan Asisten Sekda Provinsi yang sempat meragukan potensi pertanian di Lingga," katanya.

Selain itu, terang Alias, ia juga akan mengundang Gubernur Kepri, Facebooker dan LSM yang selama ini meragukan keberhasilan kebijakan pembangunan pertanian sawah di Kabupaten Lingga.

Karenanya Awe berharap, program pertanian yang ia canangkan dapat memberikan dampak positif dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Lingga. "Sebagai penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa mendatang."

MARDIAN

Bupati Lingga Alias Wello

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Bupati Kabupaten Lingga Alias Wello menilai dari hasil evaluasi dan investigasi ada lima  Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingga yang kinerjanya belum maksimal. Malah, melorot dari tahun 2016 lalu.

"Intinya mereka gagal dalam meningkatkan kinerja perangkatnya," kata Alias secara blak-blakan saat Apel tutup tahun sekaligus evaluasi kinerja OPD dilapangan Kantor Bupati Lingga, Jumat, 29 Desember 2017.

Alias mengungkapkan kelima OPD tersebut adalah dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas pertanian, dinas perkebunan, dan dinas perhubungan.

Apel diikuti pegawai PNS, PTT dan THL dengan tujuan untuk mengkoreksi pencapaian kinerja sebagai salah satu tolak ukur. Termasuk, kedisiplinan pegawai dan aktivitas kerjanya.

Menurut Alias, apel tahun 2017 adalah apel tutup tahun dan sebagai momentum evaluasi terhadap kinerja OPD. Apel ini, katanya, dilakukan untuk menganalisa sajauh mana peran masing-masing OPD dalam meningkatkan disiplin pegawai.

"Makanya wajib memakai absensi dan bagi pegawai yang tidak hadir akan dikenakan sanksi berupa Surat Peringatan (SP) 1," katanya.

Alias mengakui bahwa disiplin pegawai Dilingkungan Pemkab Lingga akhir-akhir ini cukup merosot. Hal itu diketahui dari data yang didapat tahun 2017. "Salah satunya yang berkenaan dengan pelayanan publik."

"Pelayanan kita kapada masyarakat tidak memuaskan, ini merupakan bentuk ketidakberhasilan. Ujung-ujungnya sama dengan ketidakberhasilan Alias Wello," kata Alias kesal.

Untuk itu, sebagai langkah baru kedepannya pada setiap apel upacara bendera akan dilakukan absensi secara langsung, sehingga diketahui publik. "Setelah ini akan kembali dilaksanakan apel serupa pada tanggal 2 Januari 2018 mendatang sebagai awal buka tahun," katanya.

Alias berharap pada apel terakhir di tahun 2017 menjadi tolak ukur bagi seluruh pegawai Dilingkungan Pemkab Lingga. "Saya pastikan lagi, bagi pegawai yang nakal dan tidak hadir siap-siap akan mendapat sanksi," ujarnya.

MARDIAN