Kadisbudpar Kepri, Buralimar melalukan pemukulan gong tanda dimulainya Rakerda I BPD PHRI Kepri. (Foto: Faisal) 
BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pertama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Kepulauan Riau tahun 2022, dilaksanakan di Marriot Hotel Harbour Bay Batam, Sabtu (22/1/2022).

Rakerda tersebut dilaksanakan secara offline dan online, yang diikuti sebanyak 16 peserta yang berasal dari Batam, Bintan dan Karimun.

Dalam pelaksanaan Rakerda kali ini, adapun tema yang diusung yakni Bergerak Bersama Pariwisata Kepri Bangkit.

Ketua BPD PHRI Kepulauan Riau, Jimmi Ho mengatakan saat ini industri pariwisata sedang diuji oleh situasi pandemi Covid-19 terutama Hotel dan Restoran.

Oleh sebab itu lanjutnya, BPD PHRI Kepri sangat mengharapkan adanya kebersamaan dalam menghadapi situasi dan kondisi dampak dari pandemi selama ini.

"PHRI ingin mendorong pemulihan industri pariwisata di Kepri yang luluhlantak akibat hantaman pandemik Covid-19. Namun, PHRI tidak bisa sendiri, harus dilakukan secara bersama-sama dengan stakeholder lainnya," ungkap Jimmi Ho melalui daring karena sedang menemani proses persalinan istrinya di Singapura.

Lanjutnya, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pemulihan sektor pariwisata, salah satunya program vaksinasi massal.

"BPD PHRI Kepri sangat mendukung program vaksinasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah, guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kepulauan Riau," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Jimmi Ho juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja keras menyukseskan Rakerda pertama BPD PHRI Kepri ini.

"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh panitia yang telah menyukseskan Rakerda pertama ini," tuturnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar mengatakan rakerda menjadi sarana koordinasi, sinkronisasi, dan upaya-upaya sinergis dalam perencanaan, penjabaran dan pelaksanaan program kerja selama satu tahun berjalan.

Pihaknya berharap melalui rakerda bisa menghasilkan sasaran dan pogram kerja tahunan serta pembagian tugas setiap jajaran organisasi.

"kami berharap dengan adanya rakerda ini bisa merumuskan program-program kerja, untuk membangkita sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran," harapnya.

Meskipun kemunculan varian omicron sempat mengganggu proses pemulihan sektor pariwisata, namun ia optimistis hal ini tidak akan berlangsung lama

"Adanya varian baru Covid-19 yakni Omicron memang sedikit mengganggu pada awal tahun ini. Tapi kami meyakini, omicron ini tidak berlangsung lama. Gencarnya vaksinasi massal yang dilakukan oleh pemerintah dan tertibnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan, Insya Allah, saya yakin kita bisa melewatinya,” harapnya.

Sementara, Sekretaris BPD PHRI Kepulauan Riau, Yeyen Heriyawan mengatakan ada beberapa rumusan agenda penting yang akan dilakukan PHRI Kepri selama satu tahun kedepan.

"Tujuan dari rakerda ini adalah untuk menyusun program kerja BPD PHRI Kepri selama setahun kedepan," ujar Yeyen disela kegiatan.

Yeyen yang juga merupakan General Manager Beverly Hotel Batam mengatakan dalam rakerda kali ini pihaknya membaginya dalam dua komisi. Pertama bidang organisasi yang membahas tentang keanggotaan dan lain-lain. Dan yang kedua bidang promosi.

"Pastinya kita merumuskan program-program kerja yang akan memberikan benefit untuk seluruh anggota PHRI Kepri," ungkap Yeyen.

Dijelaskannya, di bidang organisasi yakni merumuskan bagaimana caranya meningkatkan dan memantapkan tugas pokok   baik secara internal maupun external. Fungsi dan peranan organisasi diantara para anggota melalui  kerjasama, baik sesama anggota industri pariwisata, Pemerintah Daerah dan masyarakat.
 
Selanjutnya, menertibkan tata cara prosedur dan proses untuk menjadi anggota PHRI, sehingga setiap anggota memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap Organisasi, serta memiliki kesadaran untuk ikut memiliki.
 
Lalu, mengoptimalkan fungsi dan memanfaatkan kantor sekretariat secara maksimal. Menyamakan persepsi dan visi dalam menghadapi masa pandemi yang masih belum berakhir guna terus membangkitkan pariwisata Kepri.
 
Lanjutnya, sidang Komisi Bidang Pembinaan Hotel merumuskan mewajibkan Hotel Non Bintang  memiliki karyawan minimal 2 orang yang memiliki sertifikasi.
 
"Melakukan monitoring ke setiap hotel non bintang minimal 6 bulan sekali, guna memberikan informasi dan menerima berbagai masukan dari pengelola hotel. Sehingga terjalin hubungan yang erat antara Pelaku Hotel dan PHRI," sebutnya
 
Program selanjutnya yakni melakukan pelatihan - pelatihan kepada karyawan Hotel non bintang guna peningkatan  pelayanan Karyawan kepada tamu.

"Mendata keanggotaan hotel perperiode masa berakhir waktu keanggotaannya," ucapnya.
 
Selanjutnya, memberikan penilaian kepada hotel sesuai dengan kualifikasinya, dan memberikan sertifikat setiap 2 tahun sekali atas reward yang di peroleh (Berupa Lomba) atau lainnya.
 
"Menjadikan hotel non bintang sebagai salah satu daya tarik dan sebagai salah satu tujuan wisata kepri bersama Hotel Bintang di Kepri," tuturnya.
 
Selanjutnya, sidang Komisi Bidang Pemasaran dan Promosi merumuskan program Promosi Dalam Negeri yakni Digital Promotion berupa Video Teaser Destinasi dan aktivitas wisata Kepri serta Video Official berupa Destinasi dan aktivitas wisata Kepri.
 
Program selanjutnya yakni mengundang blogger/KOL dengan konsep family trip. Partnership dengan maskapai dengan flight insight yang tinggi ke Kepri International market setelah border dibuka. Twinning Destination program wisata ke Bintan & Batam, vice versa.
 
 Selanjutnya, penyampaian hasil sidang Komisi Bidang Kelembagaan dan Perijinan yakni meningkatkan dan memantapkan tugas pokok baik secara internal maupun external, fungsi dan peranan organisasi diantara para anggota melalui kerjasama, baik sesama anggota industry pariwisata, Pemerintah Daerah dan masyarakat.
                                                        
Lalu, menertibkan tata cara, prosedur dan proses untuk menjadi anggota PHRI. Sehingga setiap anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap Organisasi serta memiliki kesadaran untuk ikut memiliki

Selanjutnya menciptakan suasana yang kondusif yang menguntungkan. Seluruh anggota melalui penyamaan visi serta persepsi terhadap situasi yang dihadapi, yang menguntungkan seluruh anggota, ditengah fluktuasi perkembangan Pariwisata Kepulauan Riau dan persaingan diantara para pelaku usaha Hotel dan Restoran.
 
Kemudian penyampaian hasil sidang Komisi Bidang HUKUM yakni monitoring dan controlling untuk seluruh anggota selalu sadar hukum. Memberi konsultasi apabila ada anggota yang mengalami masalah berkaitan dengan hukum.
 
Lalu, melakukan pendampingan advokasi hukum jika diminta oleh anggota jika ada permasalahan hukum yang dihadapi. Membantu memberi penjelasan kepada anggota jika ada peraturan - peraturan yang terkait yang belum dimengerti
 
Selanjutnya penyampaian hasil sidang Komisi Bidang SDM dan Sertifikasi merumuskan Sertifikasi Uji Kompetensi, Sertifikasi profesi serta magang bekerjasama dengan Pemda & BNSP.

Kemudian sertifikasi usaha, membantu anggota dan percepatan sertifikasi usaha di bidang hotel dan restoran. Lalu SDM dan Diklat. Bagaimana peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan pelatihan untuk semua divisi bekerjasama dengan Asosiasi lainnya seperti IHGMA, IHGM, IFBEC, ICA, IHKA, PCPI, HHRMA dan lainnya.

"Seminar-seminar tentang Industri dan Pariwisata minimal setahun sekali," imbuhnya.
 
Kemudian pihaknya juga merumuskan kerjasama dengan pihak luar untuk peningkatan SDM melalui Disnaker dan LSP.
 
Terakhir penyampaian hasil sidang Komisi Bidang Litbang dan IT yakni meningkatkan website agar menjadi lebih interactive. Menjadikan Divisi Litbang BPD PHRI sebagai pusat data terpadu yang kredibel dan terkini.
 
"Melanjutkan fitur Portal Lowongan Kerja kebutuhan pegawai untuk anggota BPD PHRI. Melanjutkan fitur Promosi F&B untuk anggota BPD PHRI ditampilkan dalam website BPD PHRI dan penyampaian besar uang iuran tahunan dan uang masuk menjadi anggota," pungkasnya. (Fay)