Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin saat memberikan kata sambutan. (Foto: Yul)
Probolinggo, expossidik.com: Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka Pelatihan Usaha Homestay/Pondok Wisata Tahun 2021 di Hotel Lava-Lava, Senin (27/9/2021).

Pelatihan yang digelar oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) dilaksanakan selama 3 hari mulai 27- 29 September dengan menggandeng nara sumber dari AsiDewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia), Andi Yuwono. Sosialisasi tersebut diikuti 40 peserta dari pokdarwis (kelompok sadar wisata), pengelola destinasi wisata dan pengelola pondok pesantren.

Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo menuturkan kepariwisataan merupakan bagian integral pembangunan nasional dan perlu dipahami bersama. Pemerintah ingin geliat destinasi wisata lebih siap dan matang dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini.

“Melalui pelatihan ini, kita ajak pengelola dan pengusaha untuk duduk bersama untuk memikirkan supaya tetap bisa melangkah di situasi pandemi sekarang ini. Dengan catatan harus sesuai dengan protokol kesehatan,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Habib Hadi menekankan pemerintah melalui dinas terkait terus memberikan sosialisasi, gambaran dan konsep sehingga para peserta mempunyai sudut pandang yang berbeda dan siap melangkah.

“Memang awalnya sulit merubah pola lama ke pola baru, seakan-akan menyulitkan. Jika tidak mau beradaptasi ke kebiasan baru, sama halnya menolak adanya geliat ekonomi di sektor wisata. Jadi ini butuh keterlibatan bersama dan mau berbenah,” ujarnya.

“Ada catatan khusus dari saya, bagi pengunjung yang menginap (stay) atau menikmati situasi alam yang kita sajikan tetapi tidak menerapkan protokol kesehatan, masyarakat sangat mudah untuk protes. Apabila itu terjadi akan ada peringatan, sampai kedua kali ada pembiaran dengan terpaksa harus diambil keputusan," kita Habib Hadi.

"Sebelum itu terjadi, melalui forum ini sebagai wadah untuk bersama-sama melakukan hal yang terbaik dan sinergi antara kebijakan pemerintah dengan para pelaku usaha, pengelola homestay dan pondok wisata. Tidak menutup kemungkinan akan menjadi jujugan wisata yang aman, nyaman dan masyarakat menjadi lebih percaya,” tutup Habib Hadi.

Ditempat yang sama, Kepala Dispopar Budi Krisyanto mengatakan, pembangunan sektor pariwisata mempunyai kedudukan yang strategis dalam kerangka menunjang pertumbuhan perekonomian Kota Probolinggo. Dispopar terus berupaya mendorong pengelolaan destinasi wisata yang sesuai dengan protokol kesehatan.

“Baik itu bagi pengelola destinasi wisata dan jasa wisata termasuk home stay, kita terus melakukan pendampingan melalui pelatihan-pelatihan, kunjungan terbatas melihat tempat-tempat yang sudah benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan kuat. Lalu kita dorong pengunjung, wisatawan melalui sosialiasi secara virtual dan sebagainya agar menjadi pengunjung yang baik. Kondisi yang sehat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga ketika akan menginap benar-benar menerapkan disiplin protokol kesehatan,” ujar Kepala Dispopar Budi Krisyanto.

Budi juga menyampaikan fasilitas di sekitar destinasi wisata maupun homestay seperti tempat cuci tangan harus dipersiapkan dengan baik serta imbauan pun harus diperjelas dan tegas.

"Ketika Kota Probolinggo berada di level 2 atau level 1 nantinya diharapkan semuanya siap untuk melaksanakan pengelolaan destinasi wisata dan homestay agar terhindar dari anggapan negatif atau complain dari pengunjung wisata. Dispopar akan menyegerakan vaksin dan memastikan para pengelola destinasi wisata telah divaksin," pungkasnya. (Yul)