Kepala Kantor Bahasa Kepulauan Riau, Asep Juanda bersama narasumber lainnya di Seminar Hari Bahasa Ibu Internasional 2022. (Foto: Fay)

 

BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2022, Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan kegiatan Gelar Wicara Pegiat Bahasa Nasional, yang dilangsungkan di Hotel Harmoni One Batam, Senin (21/2/2022).


Dalam kegiatan yang mengusung tema, Tantangan dan peluang penggunaan teknologi bagi perkembangan bahasa, pihak penyelenggara menghadirkan tiga orang narasumber yakni, Kepala Kantor Bahasa Kepri, Asep Juanda, Fasilitator Literasi Baca-Tulis Regional Sumatera, Al Hilal Siagian dan juga Ivan Lanin.


Kepala Kantor Bahasa Kepri, Asep Juanda mengatakan Bahasa Ibu merupakan bahasa lokal yang berperan sebagai media guna menjaga dan berbagi budaya asli.


Diperingatinya Hari Bahasa Ibu Internasional 2022 mengajak masyarakat dunia untuk melestarikan sekaligus melindungi bahasa lokal yang digunakan sejak lahir. 


"Meski bahasa yang dihasilkan cukup beragam, namun PBB justru memproklamasikan persatuan dalam keragaman bahasa," ujar Asep usai kegiatan.


Lebih lanjut dia menjelaskan, Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan bahwasannya bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa melayu Riau,, karena waktu itu Riau masih bersatu dengan Kepulauan Riau. 


Seiring perkembangan zaman lanjutnya, bahasa Indonesia itu pun otomatis telah mendapatkan penambahan ataupun juga pengurangan dari sisi bahasa. 


Melalui kegiatan ini pihaknya ingin bagaimana caranya untuk bisa mempertahankan kembali bahasa tersebut, meningkatkannya serta melakukan pembinaan sesuai dengan perkembangan zaman.


"Dewasa ini, semakin meningkatnya teknologi diharapkan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah bisa dikembangkan dengan teknologi yang ada," imbuhnya.


Maka, atas dasar itulah pihaknya pada tahun lalu telah menyusun kamus bahasa melayu Kepri bahasa Indonesia. Kemudian, di tahun 2022 ini, pihaknya menargetkan kamus bahasa melayu Kepri ini bisa diupayakan berbentuk digital.


"Bisa dikatakan tahun kemarin itu versi pertamanya, tahun ini versi kedua dan mudah-mudahan tahun depan versi ketiganya bisa masuk ke digital," harapnya.


Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan pola-pola lainnya seiring perkembangan zaman ini melalui pembinaan, pemasyarakatan bahasa nasional juga penguatan bahasa nasional termasuk juga pelestarian bahasa daerah melalui teknologi yang ada dan juga melalui media sosial.


"Sekarangkan generasi muda kita gemar menggunakan media sosial, kita berharap melalui upaya ini generasi muda kita itu mau melestarikan bahasa Indonesia dan bahasa daerah," harapnya.


Masih menurut dia, melalui seminar ini pihaknya berharap pentingnya mempertahankan dan menggunakan bahasa ibu sesuai dengan ranahnya. Termasuk juga pentingnya bagaimana mengetahui kalau bahasa nasional sekarang ini cikal bakalnya dari bahasa melayu di Kepulauan Riau ini.


"Jangan sampai nanti masyarakat Kepri kehilangan jejak kalau bahasa nasional yang dipergunakan saat ini, cikal bakalnya dari bahasa melayu di Kepulauan Riau," pungkasnya. (Fay)