|
Rizkia Humaria. (Foto: Fay) |
Batam, expossidik.com: Namanya Rizkia Humaira (2) putri ketiga dari pasangan Hendra (39) dan Siti Dalifa (33), warga Perumahan Cluster Bougenvile Blok K Nomor 21, Kelurahan Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, kota Batam.
Humaira, biasa dia dipanggil merupakan seorang bocah yang memiliki keterbatasan diri karena tidak memiliki kedua tangan dan kaki yang sempurna seperti anak-anak lainnya.
Selain tidak memiliki tangan dan kaki yang sempurna, bocah malang itu juga tidak bisa membuka mulutnya. Hal itu dikarenakan dagunya yang tidak sempurna bentuknya sehingga mengakibatkan lidahnya menempel dan tertarik kedalam mulutnya.
Yang membuat hati bertambah miris, setiap akan buang air besar (pup), adik Humairah terpaksa harus menangis sekuat-kuatnya, karena menahan kesakitan yang sangat luar biasa.
Pasalnya, setiap kali buang air besar, adik Humaira tidak bisa sendiri. Dia harus dibantu oleh kedua orang tuanya untuk mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya dengan cara di congkel terlebih dahulu.
Jika tidak dibantu dengan mencongkel dari duburnya, adik Humairah tidak bisa mengeluarkan sendiri kotorannya, karena ususnya mengalami penyumbatan.
Cacat ditubuhnya itu merupakan cacat bawaan sejak dalam kandungan.
Saat media ini menyambangi rumahnya bersama dengan Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Batam, Yusuf, Selasa (14/9/2021) sore, tampak adik Humaira hanya mengenakan kaos dalam lengan pendek dan juga pampers yang digunakan sebagai pengganti celananya.
Meski memiliki keterbatasan, namun adik Humairah tetap saja sangat menikmati hidupnya.
Dia tetap saja bermain kesana kemari didalam rumahnya, meskipun dia harus berjalan dengan cara merangkak dibantu oleh kedua tangannya.
Sang ayah, Hendra dengan ketegaran yang sangat luar biasa besarnya mengatakan itu semua merupakan karunia dari Allah SWT dan wajib untuk disyukuri.
"Humaira ini merupakan karunia terbesar dari Allah SWT buat keluarga kecil kami. Tidak semua orang mampu menghadapinya," ungkapnya sambil mendekap anak kesayangannya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat pertama kali putri ketiganya itu lahir, tepatnya pada tanggal (2/10/2019) lalu, dia tidak memiliki firasat apapun.
Pria Bugis asal Sulawesi Selatan ini mengatakan sempat syok ketika pertama sekali mengetahui kondisi bayi yang lahir dengan cara normal di bidan dengan tempat tinggalnya.
Namun, dia tetap berusaha tegar menghadapinya. Hal itu dilakukannya supaya tidak terjadi apa-apa dengan sang istri tercinta, Hendra pun menyembunyikan kondisi fisik sang buah hatinya.
"Saya sempat sembunyikan kondisi fisik anak saya kepada istri. Saya takut dia syok. Namun, setelah kondisi istri saya stabil, barulah saya memberitahukannya," tutur Hendra mengenang saat pertama kali Humaira lahir ke dunia ini.
Senada, sang istri Siti Dalifa menambahkan, meskipun putrinya mengalami keterbatasan fisik, namun kasih sayangnya kepada anak ketiganya tak berkurang sedikitpun.
Bahkan, walaupun anaknya memiliki cacat tubuh sejak dalam kandungan, diapun tetap merawat dan membesarkan anaknya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang sangat besar.
"Sejak lahir sampai sekarang, Humaira hanya bisa minum susu saja. Dia tidak bisa makan nasi karena mulutnya yang kecil. Jadi, cuma susu sajalah yang bisa masuk ke mulutnya," imbuhnya.
Lebih lanjut wanita asal Kota Palembang, Sumatera Selatan ini menyampaikan keinginan untuk membawa anaknya berobat.
Berbagai upaya telah mereka lakukan. Namun, belum mendapatkan hasil yang maksimal.
"Pernah suami saya mendatangi kantor lurah dan puskesmas, namun belum mendapatkan hasil yang maksimal," jelasnya.
Meskipun begitu, pasangan ini tidak begitu saja menyerah dengan keadaan. Mereka akan tetap terus berusaha sekuat tenaga demi untuk kesembuhan putri tercintanya.
"Kami hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT membukakan jalan NYA untuk kesembuhan putri kami," pungkasnya. (Fay)