Peletakan batu pertama pembangungan data centre, DGS Holdings di KEK NDP Nongsa, kota Batam. (Foto: Faisal/Expossidik) 
BATAM | EXPOSSIDIK.COM: GDS Holdings Limited, pengembang sekaligus operator pusat data terkemuka dan berkinerja tinggi asal negara China (Tiongkok), memperluas layanan pusat datanya ke manca negara dengan cara membuka perusahaan di kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

Keseriusan tersebut dibuktikan dengan telah dilaksanakannya Ground Breaking Ceremony GDS Holdings yang dilaksanakan di Nongsa Digital Park (NDP), Kamis (14/7/2022).

President Director Nongsa Digital Park, Mike Wiluan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada GDS Holding yang telah memilih Nongsa Digital Park untuk membangun data centre di Indonesia.

Dikatakannya, GDS Holding merupakan perusahaan data asal Tiongkok. GDS telah menuangkan rencana investasinya sebesar US $ 200 juta dengan luas lokasi awal mencapai 2.8 hektar.

"Rencananya pihak GDS juga akan memperluas lagi lahan usaha kedepannya," ujar Mike usai kegiatan.

Masih menurut Mike, PT. Tamarin dibawah group Citramas telah membangun infrastruktur di Nongsa sejak tahun 1990 yqng dimulai dengan sarana pariwisata berupa resorts dan pelabuhan ferry. Setelah itu mengembangkan industri kreatif melalui Infinite Studio.

Kemudian, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Apple melalui pembangunan Apple Developer Academy. Pihaknya juga sudah melakukan kerjasama dengan Royal Melbourne Institute of Technology untuk dapat membangun ekosistem digital di kawasan yang saat ini telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menurutnya, ekonomi digital Indonesia mengalami peningkatan sekitar 42 persen dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN yang berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang oleh e-commerce.

"Transaksi e-commerce, perbankan digital dan uang elektronik diprediksi akan terus meningkat di tahun ini dengan peningkatan terbesar pada transaksi e-commerce," ucap Mike.

Lanjutnya, saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 2.000 start up dan telah berhasil menempatkan Indonesia dalam urutan ke 5 negara dengan jumlah start up terbesar di dunia.

Artinya, ekosistem digital Indonesia sangat kondusif dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan. Apalagi, pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan memasuki bonus demografi.

"Tahun 2030 mendatang Indonesia akan memasuki bonus demografii. 65 persen dari penduduk Indonesia terdiri dari generasi usia produktif," bebernya.

Masih menurut putra dari Chairman Citramas Group, Kris Wiluan menambahkan karakteristik anak muda yang kreatif, adaptif dan inovatif harus terus dikembangkan dalam era industri 4.0 dan ekonomi digital Indonesia yang membutuhkan 9 juta talenta digital untuk 15 tahun kedepan.

"Industri berbasis ekonomi dan digitalisasi menjadi engine of growth baru yang membutuhkan SDM yang bertalenta dan technopreneur," jelasnya.

Dikatakannya, NDP siap memfasilitasi peluang itu yang harus dimanfaatkan oleh generasi muda dan menjadi inspirasi untuk menggali potensi pengetahuan dan keterampilan.

Di lokasi yang sama, Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto memberikan apresiasi atas dimulainya pembangunan GDS Holding di Nongsa Digital Park, Nongsa, Kota Batam.

"Kami mengapresiasi atas dimulainya pembangunan GDS yang ditandai dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama atau ground breaking ceremony ini," ujar Enoh.

Lebih lanjut dia mengatakan, setelah pemerintah menetapkan kawasan Nongsa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus pada tahun 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2021 menjadi awal yang baik untuk menarik para investor.

Lanjutnya, dengan telah dimulainya pembangunan gedung GDS Holding ini semakin mengukuhkan KEK Nongsa dimata dunia sebagai entry point bagi perusahaan IT internasional.

"Apalagi Batam letaknya sangat strategis. Berdekatan dengan negara Singapura, Malaysia dan negara ASEAN lainnya," imbuhnya.

Dikatakannya, saat ini di KEK Nongsa telah terbangun berbagai akomodasi dan atraksi pariwisata bertaraf internasional. Selain itu disekitarnya juga sudah terbangun infrastruktur pendunkungnya seperti Turi Beach Resorr, Nongsa Point Marina, Nongsa Terminal Bahari dan juga Infinite Studio.

Kemudian, masuknya data centre DGS asal Tiongkok ke Batam ini merupakan salah satu langkah KEK Nongsa untuk menyempurnakan ekosistem digital di Indonesia khususnya Batam, Kepulauan Riau. (Fay)