Sri Fatmawati asal Kabupaten Probolingo raih Medali Emas Cabor Bulutangkis PON XX Papua. (Foto: Ist)
Probolinggo, expossidik.com: Pebulutangkis kebanggaan Kabupaten Probolinggo yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 bersama kontingen Provinsi Jawa Timur Sri Fatmawati sukses menyumbangkan medali emas dalam nomor beregu putri.

Medali emas ini diraih setelah tim bulutangkis Jawa Timur sukses mengalahkan tim DKI Jakarta dalam partai puncak yang digelar di GOR Waringin Jayapura, Papua, Minggu (10/10/2021).

Dalam pertandingan ini, Sri Fatmawati membuka kemenangan tim Jawa Timur dengan mengalahkan lawannya dari DKI Jakarta Ruselli Hartawan dua game sekaligus dengan skor 21-15 dan 21-16.

Setelah pertandingan ini, Sri akan bertanding lagi pada nomor perorangan pada Minggu (10/10/2021) sore. Di babak 32 besar ini, Sri akan menghadapi lawan dari Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sri Fatmawati mengaku sangat bersyukur karena bisa menyelesaikan pertandingan final beregu putri dengan baik tanpa ada cedera maupun hambatan apapun. “Tentunya saya sangat senang bisa mendapatkan medali emas setelah penantian beberapa tahun. Harusnya PON ini tahun kemarin, tetapi diundur karena pandemi Covid-19,” ujarnya.

Atlit asal Desa Tamansari Kecamatan Dringu ini mengaku jika di pertandingan tersebut terlalu terbawa nafsu dan terburu-buru untuk bisa segera mematikan lawan. Oleh karena itu, dalam pertandingan berikutnya ia akan berusaha bisa bersabar lagi dan tidak terburu-buru untuk mematikan lawan.

Harapan saya nantinya di nomor perorangan bisa kembali meraih medali emas. Tetapi perjalanan kesana masih panjang karena ini masih babak 32 besar. Namun optimis itu harus ada sebagai motivasi untuk bisa meraih prestasi,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo Chalid Abubakar menyampaikan prestasi yang diraih oleh pebulutangkis Sri Fatmawati di PON XX Papua ini menunjukkan bahwa pola pembinaan yang dilakukan oleh cabang olahraga PBSI sudah sangat baik.

“Apabila pembinaan dilakukan dengan baik dan benar melalui program-program yang sesuai dengan roadmap dari cabor, ternyata kita bisa mencetak atlit daerah yang mempunyai kualitas sangat baik. Ini tercermin dari pola pembinaan yang dilakukan oleh PBSI,” katanya.

Menurut Chalid, PBSI merupakan salah satu cabor yang mempunyai pembinaan sangat baik mulai dari kompetisi, pembinaan usia dini, sumber daya pelatih dan fasilitas latihan serta support orang tua dan KONI, sehingga bisa menghasilkan atlit yang baik. Ini merupakan role model yang harus diikuti oleh cabor-cabor yang lain di Kabupaten Probolinggo.

“Tidak mungkin atlit itu akan muncul dari pola pembinaan yang tidak baik. Artinya cabor harus bisa mengupdate sumber daya pelatih, kualitas tempat berlatih dan kualitas program latihannya, ternyata kita bisa membuat Sri mendapatkan medali emas,” terangnya.

Chalid mengaku sangat bangga dan bersyukur atas raihan medali emas yang diraih oleh Sri Fatmawati. Sebab raihan prestasi ini turut membawa harum nama Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo dikancah nasional.

“Prestasi Sri ini masih di nomor beregu putri. Harapan saya nantinya di nomor perorangan, Sri juga mampu meraih medali emas. Ini memang masih panjang, tetapi jika Sri bisa menang terus dan mencapai final, tentunya akan kembali meraih medali emas,” harapnya. (Yul)