Operasi pasar LPG 3 kg. (Foto: Jef)
MUBA | EXPOSSISIK.COM: Kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini serba sulit akibat wabah Virus Corona yang masih juga bergentayangan melanda, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin.

Tidak hanya wabah Covid yang meresahkan masyarakat, harga tabung Gas 3kg pun melambung naik dengan harga bervariasi antara Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu/ tabung, seperti terdapat pada pengecer dalam kota sekayu, itupun sering tidak ada yang jual (ada harga tidak ada barangnya Red).

Dari hasil pantauan media ini dilapangan, harga tabung Gas 3kg itu lebih gila lagi dari Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu/ tabung, seperti contoh di wilayah Kecamatan Sanga Desa dan beberapa kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Tungkal Jaya, Bayung Lincir dan Kecamatan lainnya.

"Selain harga nya mahal stok barang nya juga sering mutus" ungkap MS (26) warga Bayung Lincir saat dihubungi melalui telpon genggamnya MS juga mengatakan harga itu pada warung-warung pengecer kalau di pangkalan itu harganya Rp 25 ribu seperti di Pangkalan Sahil katanya yang berada di Bayung Lincir.

Menyikapi persoalan melonjaknya harga tabung Gas 3kg khususnya bagi masyarakat menengah kebawah. Forum Masyarakat Musi Barsatu (FM2B) Kabupaten Musi Banyuasin menggelar rapat internal pada Rabu (27/10/2021) di sekretariat Simpang 4 Kelurahan Kayuare dan rapat tersebut menyimpulkan dalam waktu dekat ini akan mengadakan demo (aksi damai) ke pihak Pemerintah Musi Banyuasin guna duduk bersama dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait baik itu pertamina, Perusahaan Vendor, Agen dan Pangkalan, terutama pihak DPRD Muba sebagai wakil rakyat.

Rapat dipimpin langsung oleh Kurnaidi selaku ketua Umum FM2B Musi Banyuasin dari paparan beliau, " bahwa baru-baru ini sudah ada terjadi persoalan di Kecamatan Sanga Desa, ada dugaan pelanggaran dilakukan agen maupun pangkalan, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan  dari pihak terkait"

Lebih lanjut Kurnaidi menambahkan menurut informasi bahwa persoalan ini sudah disikapi oleh Pemerintah Musi Banyuasin dengan berkirim surat  ke pihak SKK Migas dan Pertamina untuk penambahan Kuota gas. Menurut saya itu percuma kalau tingkat pengawasannya masih seperti ini juga, meskipun tamba dua kali lipat harganya masih juga melambung karena menurut dugaan kami tabung Gas 3kg ini hanya sebagian saja yang dialokasikan untuk masyarakat setempat selebihnya itu kuat dugaan dijual ke wilayah lain yang bukan areanya bahkan ke perusahaan-perusahaan dengan tujuan mengeruk keuntungan yang lebih besar" demikian kata Kurnaidi.

"Saya mengharapkan pihak-pihak terkait agar segera sidak ke warung-warung dalam kota Sekayu ini, berapa harga yang mereka jual nah. untuk didalam kota sekayu ini saja. Harga nya sudah melebihi HET apa lagi diluar kota dan diduga tidak pernah adanya pengawasan dari pihak yang terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing " imbuh Kurnaidi. (Jef)