Pendiri Perpat Kepulauan Riau, Saparuddin Muda. (Foto: Faisal/Expossidik)
BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Setahun sudah kepemimpinan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau dinilai kurang memuaskan rakyat.

Masyarakat melihat setelah Ansar dan Marlin dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau untuk masa jabatan 2021-2024, sejak itulah ketidakharmonisan diantara keduanya sedikit demi sedikit mulai terlihat.

Pendiri Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Povinsi Kepulauan Riau, Saparuddin Muda, menilai kinerja satu tahun kepimpinan pasangan Ansar dan Marlin masih diperlukan komunikasi yang harmonis antara Gubernur dan Wakil Gubernur.

Saparuddin menilai, selama ini kedua pemimpin itu terkesan tidak memiliki hubungan harmonis dimata masyarakat Kepri, hal ini bisa menjadi salah satu penghambat untuk melaksanakan program pembangunan di Provinsi Kepri.

"Saya pribadi melihat ada ketidakharmonisan antara gubernur dan wakilnya. Masyarakat awam juga bisa menilai itu. Ada beberapa acara acara penting yang seharusnya mereka ada berdua, tapi ini tidak," ujar Saparuddin Muda saat ditemui di bilangan Batam Center, Kamis (3/3/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, selama setahun Ansar dan Marlin memimpin di Kepri ini, belum tampak hal-hal yang begitu signifikan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Saya masih belum bisa melihat apa yang sudah dibuat gubernur terhadap keinginan masyarakat, saya rasa masih sangat jauhlah. Jadi, perlu kerja keras yang serius dari kedua pemimpin Kepri itu," sarannya.

Lanjutnya, hal yang paling utama yang harus dilakukan oleh gubernur dan wakilnya adalah menjaga keharmonisan sebagai pimpinan diantara keduanya.

Kemudian, diapun mengibaratkan gubernur dan wakil gubernur seperti dalam sebuah keluarga. Di dalam keluarga, keduanya itu ibarat suami dan istri.

"Nah, jika tidak ada keharmonisan diantara suami dan istri, niscaya rumah tangga itu akan berhasil. Justru sebaliknya, rumah tangga tersebut akan hancur berantakan," imbuhnya.

Masih menurut suami dari Ketua DPD Partai Demokrat Kepri, Asnah.melanjutkan, masyarakat provinsi Kepri berharap, kiranya kedua pemimpin itu bila mempunyai masalah, hal tersebut jangan diperlihatkan ke masyarakat umum.

"Bila ada keretakan antara gubernur dan wakil, kiranya janganlah terlalu diperlihatkan di muka umum, ini kan membuat kesan negatif pemimpin dimata masyarakatnya," kata dia.

Kemudian kedepannya, agar pembangunan Provinsi Kepri bisa berjalan dengan baik sesuai dengan program yang sudah diwacanakan dan disusun berdua antara gubernur dan wakilnya, baik itu saat kampanye dulu maupun program saat mereka setelah sah dilantik menjadi pemimpin Kepri, kiranya bisa memprioritaskan keselarasan antara keduanya.

"Roda pembangunan bisa berjalan lancar, kalau pemimpin itu bisa bersinerg, ini dunia politik. Kami harap keduanya fokus untuk saat ini dulu, kalau kedepan keduanya berbeda arah, itu urusan nanti," ucapnya.

Lanjutnya, pihaknya menyarankan disisa waktu lebih kurang dua tahun lamanya, gubernur dan wakil gubernur bisa bersatu kembali dan bersama-sama menjalankan semua program-program kerja yang telah disusun dan direncanakan pada saat kampanye dulu.

"Kami dari Perpat akan terus mengawal jalannya roda pemerintahan, demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Kepri yang kita cintai ini," pungkasnya. (Fay)