Benny Sikumbang. (Foto: ET)
BATAM |EXPOSSIDIK.COM: Era digital mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali rutinitas dan kebiasaan baru.

Masyarakat pada penggunaan internet di segala lini kehidupan sehari hari. Tak hanya mempengaruhi kebiasaan dan cara hidup, digitalisasi menjadi gerbang perubahan pada era masa depan yang lebih dinamis dan lebih atraktif. 

Pun demikian pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Dua dekade lalu belum terbayangkan bagaimana masyarakat saat ini bisa dengan mudah menyampaikan keluhan dan aspirasi hanya dengan cuitan melalui gawai. Peristiwa yang sedang terjadi dengan mudah bisa disaksikan langsung oleh seluruh pengguna internet. Terkoneksi dan dengan cepat menjadi topik perbicangan publik, yang selayaknya secara tanggap dapat langsung mendapat respon dari pengambil kebijakan dalam hal ini Pemerintah. 

Reformasi bernegara dalam dunia digital yang seharusnya juga direspon secara cepat oleh wakil rakyat yang menjadi penyampai suara aspirasi masyarakat pada tatanan legislatif. 

Utamanya bagi kalangan milenial yang merupakan mayoritas warga net yang sangat dinamis. Sosial media jadi suara nyaring bagi milenial untuk menyampaikan aspirasi atas respon kebijakan kebijakan publik. 

Dinamika ini yang menjadi perhatian Benny Sikumbang (40), pengusaha sekaligus youtuber menyikapi kesan bahwa Pemerintah dan wakil rakyat belum mampu bersikap dan merespon era digital dalam bernegara, sebagaimana perubahan cepat kebiasaan masyarakat dalam menyampaikan keluhan ataupun aspirasi pada kebijakan kebijakan publik. Benny Sikumbang yang cukup lama aktif sebagai wartawan ini berpendapat, wakil rakyat harus meninggalkan kesan ‘ketinggalan’ dalam era sosial media yang serba cepat dan dinamis saat ini, sebut Benny pada Selasa (22/03/22) di bilangan Batam Centre, Kota Batam.

“Kalau warga bisa dengan cepat dan mudah menyampaikan suara dan keluhan. Wakil rakyat harus lebih responsif dan dengan cepat menerima dan menyalurkan aspirasi tersebut,” ucap pemilik chanel Youtube Bens Sikumbang tersebut. 

Benny mengakui, bahwa saat ini memang belum semua warga dengan mudah mengakses internet. Tapi menurutnya, itu hanya soal waktu. 

“Kita juga tidak menutup mata kepada warga yang memang belum familiar dengan perubahan cepat yang ditawarkan teknologi. Tapi yakinlah, ini hanya soal waktu. Perubahan itu akan terus bergerak, hingga kita semua akan sampai pada digitalisasi sebagai bidang, termasuk dalam hal menyerap keluhan dan aspirasi dari warga”, pungkas youtuber dengan ratusan ribu subscriber ini.

Perubahan itu akan berproses bersama waktu, generasi milenial saat ini akan menjadi pemegang estafet pembangunan Batam berikutnya. Para milenial ini butuh wakil yang dapat secara sensitif mengerti dan mampu mengartikan suara dan keluhan dari generasi mayoritas pengguna internet tersebut. 

“Kita di era digital, apa jadinya jika masih berpikir secara manual? Generasi milenial butuh suara mereka disampaikan. Butuh aspirasi mereka ditampung, yang selanjutnya jadi produk kebijakan yang sesuai dengan apa yang akan menjadi kebutuhan saat ini dan generasi berikutnya. Era digital wajib disikapi dengan pola pikir dinamis yang siap bergerak maju dalam perubahan,” tandas Benny. 

Menurutnya, kota Batam dengan penduduk usia produktif yang tinggi, pasti didominasi oleh warganet yang sudah menjadikan internet dan sosial media sebagai gaya hidup. 

Terobosan kebijakan yang memacu milenial untuk dapat mengoptimalkan digitalisasi dalam bisnis dan kegiatan ekonomi, jadi syarat mutlak agar perubahan cepat digitalisasi dapat berdampak positif pada pergerakan ekonomi digital warga Batam. 

Edukasi atas dampak digitalisasi ini juga harus secara berkesinambungan didapatkan masyarakat. Sehingga warga tak hanya menjadi target pasar atas kemajuan teknologi. Tapi juga dapat merasakan langsung dampak positif atas digitaliasi. Tak hanya soal bisnis tapi juga efektifitas pelayanan publik yang dapat dirasakan langsung masyarakat Batam. Dan semua itu harus mendapat dukungan penuh.

Bermula dari wakil-wakil rakyat yang menjadi perpanjangan tangan masyarakat di level legislatif. Yang secara berkelanjutan dapat menjadi produk kebijakan yang benar benar sesuai dengan aspirasi warga serta sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

“Milenial butuh penyampai suara yang responsif. Batam ini menuju kota metropolis yang modern. Jika memimpikan Batam sebagai kota yang maju. Bersiaplah pengambil kebijakan untuk cakap teknologi dalam segala aspek kebijakan publik,” pungkas Benny. (Red)