Pemukiman warga Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu tergenang air dampak dari aktivitas penimbunan lahan yang tak jauh dari lokasi pemukiman warga. (Foto: Ist)

Batam, expossidik.com: Masyarakat Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Sei Beduk, Batam mengeluhkan maraknya aktivitas penimbunan lahan di sekitar pemukiman mereka ditambah lagi dengan derasnya hujan yang mengguyur Kota Batam dalam beberapa pekan belakangan ini membuat tempat tinggal mereka kerap terendam banjir.


Hal ini diungkapkan oleh Ketua RW 06 Kampung Suka Damai, Suharno kepada awak media, Selasa (31/8/2021) lalu.

"Curah hujan akhir-akhir ini luar biasa, kita lihat banjir di mana-mana. RT/RW memutar otak untuk mencari solusi di lingkungan, gotong royong selalu dilakukan, pemerintah selalu sigap melihat titik banjir dan berusaha mencari solusi. Namun, mirisnya kita terutama di Tanjung Piayu akhir-akhir ini terjadi banyak penimbunan lahan yang notabene untuk kepentingan perusahaan," ujarnya.

Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat ini akan ada lagi perusahaan besar yang akan melakukan penimbunan Mangrove dari belakang RW 07/11/15 Sei Daun, belakang RW 12 hingga sampai ke RW 06 Sukadamai dengan alasan relokasi.

"Pekerjaan sungai belum selesai untuk antisipasi banjir, namun penimbunan sepertinya akan berlanjut. Warga Buana Garden, warga Suka Damai mencoba menghadang, namun sepertinya warga diminta diam," ungkapnya.

Kata dia, apakah memang warga harus diam? Atau apakah warga harus menonton saja? "Saat ada sedikit lahan ditimbun untuk sekolah banyak yang teriak banjir. Sementara untuk perusahaan yang jelas dampaknya akan dirasakan langsung terhadap kehidupan sehari-hari, terhadap anak dan cucu kita malah hening," tegasnya.

"Belum lagi kita melihat kondisi jalan lintas bagan yang sudah cocok untuk ditanami pisang. Siapa yang harus diam? Siapa yang harus bicara?," Pungkasnya. (Exp)