Kawasan Hunian Panbil group. (Foto: Dok/Exp)

BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Pendiri (Founder) perkumpulan Akar Bhumi Indonesia (ABI), Hendrik Hermawan angkat bicara terkait siaran pers atau pers rilis dari pihak Panbil Group yang membantah terkait pematangan lahan yang saat ini dikerjakan pihaknya itu merupakan kegiatan yang merusak lingkungan.

Diketahui, dalam beberapa waktu belakangan ini aktivis lingkungan ABI menyoroti betul pematangan lahan yang sedang dikerjakan oleh PT. Harapan Jaya Sentosa (HJS) untuk membuat hunian elit dan kawasan industri tersebut.

Menurutnya, ketika sebuah masalah menjadi pembicaraan banyak pihak, topik utamanya adalah mencari tahu apa pemicunya.

"Kami lebih membacanya (siaran pers Panbil) sebagai iklan rumah dan bukan memperjelas sangkaan Akar Bhumi Indonesia atas pengerjaan pematangan lahan tersebut," ujarnya kepada expossidik.com, Selasa (2/11/2021).

Kata dia, minimnya pengetahuan narasumber tidak sesuai dengan standart kemampuan dalam menerangkan Daerah Tangkapan Air (DTA) yang disoroti oleh pihaknya.

Lebih jauh, kata dia, siaran pers yang dimuat secara masif terhadap sejumlah media online di Kota Batam membuat pihaknya semakin optimis bahwa pihak Panbil Group hanya menjadikan media sebagai alat jualan lahan atau rumah mewah mereka bukan menganggap pers sebagai kontrol sosial.

"Semoga berbagai media mampu untuk tumbuh lebih baik bersama dunia demi menjaga lingkungan bukan menjadi alat jualan lahan atau rumah mewah," tegasnya.

Untuk itu, pihaknya berharap fungsi jurnalisme itu diikuti dengan konfirmasi media yang saat ini memberitakan "Panbilgates". Selain itu, kata dia, pihaknya tidak melihat keanehan dengan banyaknya berita yang sontak seperti jadi alat bantu Panbil Group dalam menjual rumah ataupun kawasan industri.

"Namun terlepas dari apapun, terimakasih teman-teman media yang telah membantu mengangkat kasus tersebut sebagaimana seolah tersirat keinginan pihak Panbil Group untuk membuat masalah ini dibahas yang lebih terbuka. Salam lestari," pungkasnya. (Exp)