Foto bersama narasumber dan peserta dalam kegiatan baksos yang dilaksanakan di Lapas Kelas II A Batam. (Foto: Fay)


BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kepulauan Riau melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial (baksos) Pengabdian Masyarakat melalui daring, serentak di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia


Untuk wilayah Kepulauan Riau, kegiatan tersebut dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Lapas Kelas II A Batam, yang berlokasi di Jl. Raya Trans Barelang, Tembesi, kota Batam, Sabtu (5/2/2022).


Baksos ini terlaksana atas kerjasama yang baik antara BKKBN Perwakilan Kepulauan Riau dengan TNI-Polri, Kagama, Dinas Kesehatan Kota Batam dan Lapas Kelas II A Batam.


Widyaiswara BKKBN Kepulauan Riau, Christina Ruzena Djamin sebagai narasumber dalam kegiatan itu menjelaskan tentang kesehatan organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan baik secara fisik, mental dan sosial.


Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi untuk lebih bertanggungjawab.


Kemudian, dia juga memberikan informasi tentang penyakit infeksi menular seksual, yang jika tidak diantisipasi dengan cepat, maka akan berujung menjadi penyakit HIV/AIDS.


Ada hal menarik dari kegiatan itu, para warga binaan di Lapas Kelas II A Batam sangat aktif mengajukan pertanyaan seputar penyakit infeksi seksual. 


Hal itu dibuktikan dengan tidak sungkan-sungkannya para warga binaan itu berbagi pengalaman tentang apa yang mereka alami dan lakukan sebelum-sebelumnya.


"Warga binaan yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan tentang bahaya dari penyakit infeksi menular seksual tersebut," ungkap Christina usai kegiatan.


Masih menurut Christina, dalam kesempatan itu pihaknya juga memberikan informasi tentang metode kontrasepsi secara modern khusus untuk kaum laki-laki.


"Karena kegiatan ini dilaksanakan di Lapas pria, maka kami lebih detail menjabarkan tentang metode vasektomi," jelasnya.


Lebih lanjut dijelaskannya, metode vasektomi adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan memotong saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke penis.


"Dengan metode yang menyerupai sterilisasi ini, sperma tidak lagi keluar bersama air mani saat pria ejakulasi. Metode ini adalah kontribusi dari pria untuk ikut ber KB," jelasnya.


Lanjutnya, bagi para warga binaan yang ingin melakukan vasektomi pihaknya menyarankan untuk dilakukan screening terlebih dahulu. 


"Setelah dilakukan screening dan dinyatakan layak, baru akan kami layani secara medis. Dan, semua biaya yang keluar akan ditanggung sepenuhnya oleh BKKBN," imbuh wanita berhijab ini.


Sementara, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Batam, Fajar Kusnaldi menyambut baik dan sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan ini di Lapas Kelas II A Batam.


Dia mengatakan, informasi tentang penggunaan alat kontrasepsi yang baik dan benar dan juga informasi mengenai kesehatan reproduksi untuk pria yang disampaikan oleh narasumber, tentunya dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi warga binaan di Lapas Kelas II A Batam.


"Apa yang telah disampaikan oleh narasumber tadi akan menjadi ilmu bermanfaat bagi warga binaan yang mengikutinya," imbuhnya.


Dalam kesempatan itu juga, pihaknya mengikutsertakan sebanyak 50 warga binaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh BKKBN di Lapas Kelas II A Batam.


"Kami berharap nantinya para warga binaan ini akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan bisa kembali menyebarluaskan informasi tersebut ke warga binaan lainnya," harapnya.


Di lokasi yang sama, Ketua Pengurus Cabang Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama) Kota Batam, drh. Sugeng Riyadi mengatakan mendapat arahan dari Kagama pusat untuk turut serta andil dalam kegiatan ini.


"Kita sudah sejalan dari pusat sampai ke daerah, untuk mensukseskan acara ini," ucapnya usai kegiatan.


Pihaknya sangat mengapresiasi atas kegiatan yang telah dilakukan oleh BKKBN kepada warga binaan di Lapas Kelas II A Batam ini.


Dikatakannya, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasannya para warga binaan yang berada di Lapas ini aalah merupakan saudara-saudara kita yang kurang beruntung, karena sedang menjalani hukuman.


Artinya, secara psikologis dan secara mental pihaknya ingin mencoba membangkitkan kembali tingkat kepercayaan diri para warga binaan, agar tidak minder ketika nanti kembali lagi ke masyarakat.


"Siapapun punya kewajiban untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri saudara-saudara kita yang kurang beruntung disini. Tujuannya, ketika nanti mereka kembali ke masyarakat, mereka bisa langsung berbaur dan hidup berdampingan di masyarakat tanpa merasa dibeda-bedakan," pungkasnya. (Fay)