Kamsi, warga yang peduli terhadap kucing liar. (Foto: ist) |
Probolinggo, expossidik.com: Hewan kucing merupakan hewan kesayangan Rasulullah SAW, yang belum sepenuhnya mendapat perhatian. Banyak kucing telantar yang hidup di sekitar lingkungan berada dalam kondisi mengenaskan seperti kurang makan hingga sakit.
Mereka kerap hidup dalam lapar. Tidak jarang yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Melihat kondisi tersebut, Kamsi merasa terpanggil untuk menampung kucing-kucing tersebut.
Kamsi yang memang sejak awal memiliki kepedulian tinggi terhadap hewan merasa terpanggil untuk merawat kucing-kucing telantar di sekitaran Kedawung Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, Minggu (15/8/21).
Melalui Rumah Kucing tersebut. Kamsi menyediakan tempat tinggal dan makanan yang layak bagi kucing-kucing tersebut.
Hingga saat ini, terdapat hampir 200 kucing lebih yang ditampung. “Saat ini sudah ada sekitar 200 lebih kucing yang kami tampung dengan luas lahan yang kami miliki seluas 7 X 15 meter,” katanya.
Perjalanan Kamsi tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum memulai memelihara kucing, Kamsi bersama sang istri memang menyukai binatang. Mereka memelihara kucing-kucing pribadi hingga berjumlah 7 ekor.
Minimnya lahan menjadikan Kamsi sulit menampung kucing-kucing itu. Dia menyadari, tanpa lahan dan rumah yang cukup, tak mungkin baginya untuk menampung lagi kucing-kucing telantar lainnya.
Bak gayung bersambut sejumlah lahan miliknya difungsikan untuk merawat kucing-kucing telantar. Hingga saat ini kami berupaya untuk memelihara tanpa bantuan orang lain. Hanya pasrah saja sama Allah.
“Dari jumlah ratusan kucing itu kami setiap hari mengeluarkan uang sebesar Rp 325.000 buat makan kucing seperti ikan tongkol juga konsentrat kucing,” urainya.
Dia menceritakan kondisi kucing telantar kerap dalam keadaan bergizi buruk. Hal ini disebabkan minimnya kesadaran, kepedulian, dan edukasi masyarakat yang matang mengenai binatang.
“Masih ada saja kelompok masyarakat yang menendang, memukul bahkan menganiaya, dan kucing sampai mengais-ngais makanan di tempat sampah. Sampai sebegitu egoisnya manusia,” kata Kamsi.
Untuk itu dia menceritakan apabila ia pergi keluar rumah dan bertemu kucing-kucing sehat dan cantik, ia tak berminat mengambilnya. Justru, kata Kamsi apabila menemukan kucing yang kurang sehat dan telantar, Ia mengambil dan mengamankannya terlebih dahulu. “Untuk makan, insya Allah mereka nggak kelaparan bersama saya.
“Manusia memang lebih tinggi derajadnya, justru karena lebih tinggi (derajatnya) dari hewan, manusia harus ngayomi. Bukan justru jadi penyiksa hewan,” jelas nya. (Yuly)