Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardianto saat diwawancarai awak media usai RDP. (Foto: Fay)
Batam, expossidik.com: Rapat lanjutan antara Yayasan Darussalam Batam dengan warga terkait tumpang tindih pengalokasian lahan rencana pembangunan SMP N 60 Batam, kembali digelar di Komisi I DPRD Batam, Rabu (18/8/2021).


Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardiyanto didampingi Wakil Ketua, Harmidi Umar Husein dan anggota Komisi I diantaranya, Utusan Sarumaha, Safari Ramadhan, Muhammad Fadli, Tan A Tie dan Siti Nurlailah.

Turut hadir juga Djoko Mulyono anggota DPRD Dapil Sagulung, Sekretaris Dinas Pendidikan Batam, Andi Agung, pihak BPN Batam, Camat Sagulung, Lurah Sei Lekop, pengurus Yayasan Darussalam Batam serta tokoh masyarakat Sei Lekop dan perangkat RT / RW.

Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardiyanto meminta kepada kedua belah pihak agar bersama-sama menahan diri sampai ada keputusan yang sah dari pemerintah dalam hal ini BP Batam.

Dia mengatakan, terkait dengan permasalahan lahan yang ada di Kota Batam, benang merahnya semua terletak kepada BP Batam.

"Terkait persoalan lahan di Batam, benang merahnya ada di pihak BP Batam. Jadi, saya sarankan kedua belah pihak tunggu keputusan resmi dari BP Batam kepada siapa sebenarnya dialokasikan lahan tersebut," ungkap Budi usai pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat di Komisi I DPRD Kota Batam, Rabu (18/8/2021).

Senada, Anggota Komisi I DPRD Kota Batam menambahkan pihaknya tetap mendukung program Pemerintah Kota Batam untuk melaksanakan pembangunan. Dan, pihaknya juga mendukung Yayasan Darussalam dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwasannya BP Batam telah mengalokasikan lahan tersebut kepada Disdik Batam melalui Dinas Pertahanan untuk dilakukan pembangunan.

Jika dilihat dari aspek keterbatasan waktu yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, maka kita mohonkan kepada Yayasan Darussalam untuk berbesar hati memberikan kesempatan kepada Disdik Batam untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dilapangan.

"Kita mohonkan Yayasan Darussalam untuk berbesar hati memberikan kesempatan kepada Disdik Batam untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan di lapangan," ungkap Utusan usai rapat.

Kemudian lanjutnya, melihat dari sisi kebutuhan pihaknya berharap tahun ajaran baru nanti SMP Negeri 60 Batam harus sudah memiliki kemandirian dari sisi gedung dan juga fasilitas pendukung lainnya.

"Selama ini kan siswanya masih menumpang. Harapan kami kepada BP Batam, seandainya ada lahan disekitar lokasi SMPN 60 yang belum dialokasikan ke pihak lain, kami berharap supaya bisa dialokasikan ke Yayasan Darussalam," harapnya. (Fay)