Toleransi Antar Umat Beragama, GKI Bundasudi Batam dan LazisNU Batam Bukber di Pondok Pesantren Attamadun
Pendeta GKI Bundasudi, Nurkiana Simatupang beserta pengurus foto bersama Ketua Yayasan Attamadun, Ketua LazisNU Batam, anggota DPRD Kepri dan undangan lainnya. (Foto: Faisal/Expossidik) |
Buka puasa bersama ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama yang telah terjalin dengan cukup baik selama ini di kota Batam dan juga Kepulauan Riau.
Adapun tema yang diusung dalam kegiatan kali ini adalah dengan semangat toleransi dalam menjalani bulan suci Ramadan, marilah kita bangun Kasih sesama Umat Tuhan untuk menuju kebersamaan sesama umat beragama.
Hadir dalam kegiatan itu, Pendeta GKI Bundasudi Batam, Nurkiana Simatupang bersama pengurus, Ketua Yayasan Attamadun, Wahid Ismail, Ketua LazisNU Kota Batam, Buralimar, Anggota DPRD Provinsi Kepri dari Fraksi PPP, Irwansyah, Ketua Panitia Paskah GKI Bundasudi Batam, Revan Simanjuntak serta anak-anak asuh di Pondok Pesantren Attamadun.
Pendeta GKI Bundasudi Batam, Nurkiana Simatupang mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, akan tetapi untuk tahun ini merupakan tahun yang spesial, karena bertepatan umat nasrani juga sedang melakukan puasa.
"Tahun ini momentum yang pas, kami juga sedang melaksanakan puasa, bahkan kami puasa selama 40 hari, jadi ini momen buka puasa yang pas," ujar Pendeta perempuan ini didampingi Ketua Panitia Paskah, Revan Simanjuntak usai kegiatan.
Diterangkannya, program Bank Sampah yang digagas oleh Lazisnu Batam, suatu program yang sejalan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh GKI Bundasudi Batam.
"Setelah saya mendengar program Lazisnu, ini menarik, karena program kita hampir sama, artinya ke depan kita harus duduk bersama untuk membicarakan lebih intens, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan kebersihan Batam khususnya," terangnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panita Paskah GKI Bundasudi Batam, Revan Simanjuntak mengatakan, tujuan dari pada kegiatan tersebut selain menjalin kebersamaan, pihaknya juga ingin menunjukkan ke masyarakat Kota Batam bahwa toleransi beragama di Batam saat ini terjalin sangat baik.
"Sebagaimana, keadaan hidup berdampingan antar umat beragama di Kota Batam sangat baik tidak ada permasalahan apa pun," kata pria yang berprofesi Advokat tersebut.
Sehingga kata Revan, kedepannya GKI Bundasudi Batam dan LazizNU Batam sebagai barometer untuk membawa kehidupan yang lebih damai dan indah.
"Dengan hidup berdampingan bersama-sama mencapai kehidupan yang lebih baik dan dapat saling menghargai antar satu Umat dengan umat lainnya," jelasnya.
Sementara itu, Ketua LazisNU Kota Batam, Buralimar, menyambut baik acara buka bersama dengan para pengurus GKI Bundasudi Batam. Di samping acara buka puasa bersama, hal lain juga bisa menjadi program bersama adalah program yang telah dicanangkan oleh Lazisnu Batam yaitu Bank Sampah.
"Ini acara sederhana tapi luar biasa, di samping itu kita juga punya program Bank Sampah, semoga bisa berkolaborasi dengan para pengurus GKI Bundasudi, dan Alhamdulillah mereka menyambut baik," ungkap Buralimar.
Buralimar yang juga sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri menambahkan, para pengurus GKI Bundasudi sudah berpengalaman dalam hal pemberdayaan sampah di Batam. Oleh karenanya gabungan program dari unsur yang berbeda, diharapkan bisa mewujudkan program ini dengan baik.
"Mereka sudah berpengalaman dalam hal ini, jadi kalau kita berkolaborasi, bisa bermanfaat bagi masyarakat dan kebersihan Batam," ucap Buralimar.
Selanjutnya, Ketua Yayasan Attamadun, Wahid Ismail mengatakan, ini ajang silaturahmi yang luar biasa, diharapkan bisa mendapatkan keberkahan bersama. Di samping itu acara seperti merupakan ajang untuk berdialog dan berdiskusi.
Ini merupakan acara sederhana namun luar biasa, di acara seperti ini kita bisa berdiskusi menyamakan persepsi dan rasa, sehingga bisa bermanfaat untuk semua ummat," ungkap Kiai Wahid Ismail.
Kiai Nahdatul Ulama ini menambahkan, tentang yayasan yang sedang dipimpinnya, nama Attamadun sendiri berarti peradaban, nama ini diberikan oleh Kiyai sesepuh dari NU yaitu Said Aqil Siradj.
"Saya bawa nama ini ke Batam dan membuat satu yayasan, dengan harapan bisa berkontribusi kepada masyarakat, khususnya di dunia pendidikan, santri kami belum banyak, karena keterbatasan infrastruktur, akan tetapi untuk sekolah umum, kita sudah lengkap, dari TK hingga tingkat SMA," terang Kiai Wahid Ismail.
Anggota DPRD Provinsi Kepri dari Fraksi PPP, Irwansyah mengatakan, ini sebuah kegiatan positif yang seharusnya bisa dicontoh dan diteruskan oleh banyak pihak, keharmonisan antara sesama umat beragama, merupakan fondasi yang sangat penting.
"Acara seperti ini sangat bagus, bahkan saya baru tahu, kalau saat ini saudara kita umat Nasrani juga sedang berpuasa, bahkan puasa mereka hingga 40 hari, momen buka bersama ini sangat bagus buat keduanya," pungkas Irwansyah. (Fay)