|
Direksi Bank Riau Kepri saat Rapat Evaluasi Kinerja Semester I Tahun 2022 di Pekanbaru, Riau. (Foto: Ist) |
PEKANBARU | EXPOSSIDIK.COM: PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri (BRK) sudah mendapatkan izin konversi Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini dalam mendukung kegiatan ekonomi digital, BRK Syariah sudah menunjukan kegiatan yang sangat menggembirakan.
Namun kedepannya BRK Syariah juga harus memperkuat layanan digital dengan produk digital yang lebih inovatif lagi. Sehingga dapat meningkatkan literasi perbankan syariah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bank Indonesia Wilayah Riau, Muhammad Nur dalam arahannya pada Rapat Kinerja Semester 1 tahun 2022 di Ballroom Menara Dang Merdu, Senin (11/07/2022) siang yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, Pemimpin Divisi & Desk, Pemimpin Cabang, Pemimpin Cabang Pembantu, Pemimpin Kedai.
“Selanjutnya harus ada inovasi produk digital yang baru, khususnya dalam pelayanan. Maka insyaAllah penetrasi perbankan syariah atau inklusi keuangan syariah akan jauh lebih baik lagi,” kata Muhammad Nur yang juga menyampaikan apresiasi kepada BRK untuk perubahan menjadi BRK Syariah.
Muhammad Nur juga menyebutkan, perubahan konversi dari Bank konvensional menjadi Bank Umum Syariah dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi sumber daya manusia di Bank Riau Kepri.
“Dengan perubahan konversi ini, pegawai tentunya akan meningkatkan kompetensi dan culture. Bagaimana penerapan perubahan culture dari rekan-rekan semua, tidak hanya aturan saja yang syariah tapi jiwanya insan BRK juga harus paham dengan ekonomi syariah,” sebut Muhammad Nur.
Tidak hanya itu saja, BI juga berharap, BRK Syariah konsen terhadap infrastruktur termasuk sistem pembayaran.
“Wujud nyata pelayanan kita kepada masyarakat, pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan daerah mestinya tidak menggunakan cara atau metode lama lagi, tetapi dengan digitalisasi,” imbuhnya lagi.
Sebelumnya, Deputi KPW BI Riau Asral Mashuri juga menceritakan sebuah kita inspiratif yang dapat ditiru oleh segenap insan BRK Syariah untuk lebih baik lagi kedepannya. Seperti kisah pendaki puncak gunung Everest, Kecoak yang dapat bertahan hidup sesuai dengan lingkungannya.
“Kita sekarang berada pada era digitalisasi, kita tidak ingin menjadi Dinosaurus yang punah pada masanya, tetapi pakailah cara kecoa beradaptasi dengan lingkungannya, itu yang harus kita tanamkan. dan BRK sudah siapkan itu semua untuk mengantisipasi dan BRK sangat maju dari Bank yang ada di 10 Provinsi dan No 1 se-Sumatera ini dalam transaksi digital di lingkungan Pemda. InsyaAllah BRK akan menjadi ujung tombak digitalisasi perbankan,” kata Asral sebelum memulai persentasinya.
Dalam rapat tersebut turut hadir Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, tokoh ulama Mustafa Umar, Kepala Bi Riau Muhamad Nur, Kepala OJK Riau - Muhammad Lutfi, Deputi KPW BI Riau Asral Mashuri, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi BRK Syariah serta Pindiv, Pincab, Pincapem, Pindai BRK Syariah. (r/Fay).