Ketua PUTRI Kepri, Irfan Syakir Widyasa memberikan potongan nasi tumpeng kepada Kepala BPPD Kepri, Irwandi Azwar saat syukuran di Puncak Beliung Batam. (Foto: Fay)


Batam, expossidik.com: Sejak terbentuknya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) di Provinsi Kepulauan Riau akhir Maret 2021 lalu, belum bisa memberikan hasil yang signifikan.

Hal itu dikarenakan hantaman badai pandemi Virus Corona (Covid-19) yang meluluhlantakkan sendi-sendi perekonomian dunia, hingga menyasar destinasi-destinasi pariwisata di tanah air.

Tak ingin berlama-lama larut dalam keterpurukan, Ketua DPD PUTRI Kepulauan Riau, Irfan Syakir Widyasa mengajak seluruh pemilik Taman Rekreasi yang tergabung didalam sebuah wadah organisasi PUTRI, untuk kembali bangkit.

"Alhamdulillah, hari ini PUTRI bisa kembali bertatap muka setelah sekian lama vakum," ungkap Irfan usai menggelar syukuran bersama anak-anak Panti Asuhan di Taman Rekreasi Puncak Beliung, Tanjung Riau, Batam, Sabtu (11/9/21).

Dikatakannya, PUTRI merupakan sebuah wadah perjuangan kepentingan bersama para pengelola usaha-usaha Taman Rekreasi. 

Yang mana katanya, para pengusaha-pengusaha tersebut turut berperan aktif dalam memajukan dan mengembangkan industri kepariwisataan untuk kesejahteraan masyarakat. 

"Peran PUTRI sebetulnya menciptakan destinasi yang niatnya tidak hanya memberikan kontribusi besar kepada wisatawan, namun juga memberikan kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat. Selain itu memberikan support kepada masyarakat untuk terus terlibat di bidang kepariwisataan," bebernya.

Lalu, dengan telah dibukanya kembali berbagai aktifitas masyarakat yang sempat di tutup oleh pemerintah karena adanya PPKM, menambah semangat baru untuk bisa kembali menggerakan roda organisasi yang dipimpinnya yang sempat mati suri.

Lanjutnya, dari awal PUTRI terbentuk di Kepri, sangat banyak program-program kerja yang belum dilaksanakan, salah satunya sosialisasi ke daerah-daerah yang ada di 7 kabupaten / kota di Kepri.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami akan sosialisasi ke daerah-daerah di Kepri," imbuhnya.

Irfan, yang juga sebagai Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK Badan Pengusahaan Batam menjelaskan, dengan hadirnya PUTRI di Kepri bisa mendorong destinasi wisata bisa menjadi lebih baik, bertambah banyak jumlahnya dan lebih berkualitas.

"Kepri kan posisinya berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Jadi, standard kesehatan dan estetikanya harus bisa menyesuaikan dengan wisatawan asing yg akan berkunjung ke Kepri," jelasnya.

Maka dari itu, pihaknya mengajak kepada seluruh destinasi-destinasi wisata yang ada di Kepri untuk bisa bergabung ke PUTRI. Tujuannya adalah untuk mendapatkan transfer ilmu dari para pelaku pariwisata yang sudah besar dan lebih berpengalaman yang ada didalam organisasi.

Lanjutnya, PUTRI Kepri dari awal mempunyai visi yang besar yakni bagaimana membuat Kepri khususnya kota Batam bisa menjadi penyumbang wisman terbesar nomor satu di Indonesia mengalahkan Bali.

Kemudian, untuk pembandingnya kita jangan hanya melihat jumlahnya dari dalam negeri saja, namun dari luar juga. 

Dari segi jumlah, Kepri memang nomor dua setelah Bali yang jumlah wismannya mencapai 6 jutaan, namun Kepri harus mengambil perbandingannya dari negara tetanga, seperti contoh Malaka.

"Di Malaka saja, jumlah wismannya pertahun bisa mencapai 19 juta. Jadi, kita coba kesanalah untuk mengambil perbandingannya," ucapnya dengan penuh optimis.

"Kalau kita hitung-hitung, Kepri sudah layak mendapatkan 7 juta kunjungan wisman pertahunnya. Itu target kita," ucapnya lagi.

Masih kata dia, pihaknya optimis bisa mencapai target 7 juta wisman ke Kepri. Hal itu dibuktikan dengan gencarnya BP Batam, Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Provinsi Kepri mempersiapkam segala sesuatu yang menjadi kebutuhan wisatawan.

"Kalau wisata itukan yang terpenting 3A yakni, Aksessibiltas, Amenitas dan juga Atraksi. Kalau ketiga itu dibenahi, saya yakin target itu akan kita lampaui," ucapnya semangat.

Senada, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah Kepulauan Riau, Irwandi Azwar mengatakan pihaknya sebagai mitra pemerintah dalam hal pariwisata sangat berharap banyak dengan kehadiran PUTRI di Kepri bisa membangkitkan potensi-potensi wisata di bumi tanah melayu ini.

Dengan dikembangkannya potensi wisata tersebut, otomatis para wisatawan baik dalam dan luar begeri akan melirik Batam khususnya dan Kepri pada umumnya untuk mencoba dan mengunjunginya secara langsung.

"Kalau seandainya perbatasan (borded) dibuka kembali, bayangkan berapa jumlah wisman yang akan masuk. Ini yang haris kita perjuangkan bersama-sama," bebernya.

Lanjutnya, pihaknya yakin dan percaya dengan hadirnya PUTRI di Kepri bisa merubah paradigma semua orang bahwasannya kota Bandar Dunia Madani tidak hanya dikenal sebagai kota transit, tapi harus bisa lebih dari itu.

Apalagi lanjutnya, untuk menyambut era new normal di sektor pariwisata, ada berbagai SOP dan protokol kesehatan baru yang wajib dipatuhi oleh seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. SOP ini berguna untuk menyambut kembali hadirnya wisatawan.

"Pertama, tentu SOP yang akan diterapkan di sektor pariwisata akan disiapkan, berbagai macam bidang SOP tersebut itu banyak kaitannya, ya, misalnya di hotel, restoran termasuk sampai berbagai macam bidang di pariwisata dan ekonomi kreatif," jelasnya.

Tahapan berikutnya adalah melakukan simulasi terhadap SOP yang telah dibuat tadi. Setelah simulasi dan sosialisasi, kemudian akan memasuki uji coba.

"PUTRI pasti akan memprioritaskan destinasi yang sudah siap, karena kesiapan destinasi wisata itu adalah salah satu faktor yang sangat penting,' pungkasnya. (Fay)