Muba Berdayakan KWT Dukung Pemulihan Ketahanan Pangan Nasional
Istimewa |
"Jadi hari ini adanya sosialisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) dengan tujuan mengubah mindset membeli jadi menjual. Kami laporkan bahwa di Kabupaten Muba program tersebut sudah berjalan dua tahun terakhir.
"Nama program kami ialah KWT. Alhamdulillah di setiap kecamatan dalam Kabupaten Muba sudah berjalan,"ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muba Ali Badri ST MT, Rabu (6/10/2021).
Ali mengatakan, Pemkab Muba sudah meluncurkan Pasar KWT yang pelaksanaannya dapat memberikan keuntungan kepada petani lokal dalam pemasaran hasil produksi. Langkah ini bisa mengurangi angka kemiskinan, sehingga KWT terus giat.
"Tidak menutup kemungkinan sebagai peluang bisnis, bahkan sekarang KWT sudah ada sistem COD (bayar di tempat, antar alamat) sehingga sangat membantu para konsumen di masa pandemi Covid-19. Kami juga melibatkan pihak Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu. Nanti di tanggal 12 Oktober kami juga akan melaunching warung KWT di Kecamatan Batanghari Leko. Kegiatan sejenis sebelumnya digelar di halaman kantor dan di Dekranasda," paparnya.
Ketua Koordinator Tim Sosialisasi Sumsel Mandiri Pangan yang juga Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir Agus Darwo MSi mengungkapkan, gerakan Sumsel Mandiri Pangan punya prinsip, merubah mindset konsumen menjadi produsen kebutuhan konsumsi pangan keluarga. Kemudian menghasilkan sendiri sebagian dari kebutuhan pangan untuk konsumsi keluarga melalui pemanfaatan perkarangan.
"Dengan terwujudnya Sumsel Mandiri Pangan, masyarakat mempunyai kemampuan untuk ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan," jelasnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza yang turut hadir pada sosialisasi menyebutkan, tujuan awal dibentuknya KWT adalah membiasakan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. KWT punya manfaat yang besar bagi masyarakat, disamping sebagai sumber pendapatan rumah tangga, juga dapat memenuhi kebutuhan gizi.
"Ini merupakan sebuah inovasi, membentuk sebuah sistem dari pemanfaatan pekarangan rumah yang hasilnya dapat tersalurkan dengan baik. Oleh karena itu kami Kabupaten Muba sudah sangat siap mendukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan," pungkasnya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Muba ini juga menyampaikan KWT berpeluang menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Muba. Mendirikan usaha yang selaras dengan kondisi lingkungan, kata Thia, tidak hanya menyentuh aspek sosial akan tetapi juga memperhatikan ekonomi. Caranya dengan memanfaatkan perkarangan/halaman rumah yang sangat berpotensi mewujudkan mandiri pangan setiap warga. (Edo)