Sumur minyak ilegal milik Rozali kembali terbakar. (Foto: Jef)

MUBA | EXPOSSIDIK.COM: Untuk kesekian kalinya sumur Bor (minyak solar) ilegal milik Rozali yang berada di Desa Keban 1, Musi Banyuasin kembali terbakar pada Kamis (28/10/2021) sekitar pukul 23.30 wib di titik kebakaran yang sama.

Meskipun Rozali selaku pemilik sumur Bor ilegal itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan  sekarang sedang menjalankan proses hukum di polres Musi Banyuasin, namun diduga sumur Bor tersebut tetap operasi karena setiap hari ribuan Barel minyak diangkut oleh puluhan truk tangki bertulisan Pertamina EP (PT Petro Muba) yang merupakan salah satu perusahaan milik daerah Musi Banyuasin.

Diduga sumur Bor miliknya masih dioperasikan oleh sekelompok oknum yang meraup keuntungan dari musibah yang dialami oleh Rozali tersebut.

Menurut informasi yang di dapat di lapangan, lahan itu merupakan tanah warisan yang kepunyaannya tiga bersaudara antara lain Rozali, Romli dan Suati adapun masing-masing warga Desa Keban 1 kecamatan Sanga Desa Musi Banyuasin.

Ditempat terpisah Kamis, ( 28/10/2021 ) sekitar 02.00.wib juga terjadi kebakaran sumur Bor ilegal Milik DD warga Dayung  di lahan ( NS ) warga keban 1 persis di areal PT. PIP.

Kobaran api cukup besar mengakibatkan sedikitnya  4 unit Mobil pengangkut minyak dan 3 orang  yang baru dapat dievaluasi dengan kondisi luka bakar cukup serius.

Dari salah satu warga setempat yang  mewakili teman-selaku pengelola ilegal driling, namun dia tidak mau namanya ditulis dalam pemberitaan ini karena takut keselamatan dirinya terancam dia mengatakan kalau "Setiap hari minyak hasil sumur Rozali itu diangkut oleh mobil PETRO MUBA dengan alasan untuk diamankan sebagai barang bukti" ujarnya.

Lanjutnya lagi, "setiap hari puluhan mobil yang diangkut, jadi selama kurung waktu satu bulan ini, terhitung sudah ratusan mobil , lantas  barang bukti itu diamankan dimana?" pungkasnya.

"Ini jadi pertanyaan kami dan yang lebih menyedihkan bagi kami selain minyak hasil dari sumur milik Rozali kalau keluar itu ditangkap ini tidak adil pak serta sumur - sumur kami ditutup sementara di daerah lain masih tetap beroperasi seperti di Keluang, Tungkal Jaya, BHL dan Bayung Lincir, masih tetap beroperasi seperti biasanya" katanya lagi

Harapnya "jadi kami mengharapkan kepada pihak yang terkait jangan pandang bulu dan jangan butakan mata selaku rakyat kecil, "tutupnya bernada  kesal.

Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Alamsyah Pelupessy, SH, S.ik, M. Si saat dikonfirmasi oleh awak media via whatsappnya hingga berita ini di tayangkan belum juga memberikan tanggapan. (Jef)