Nelayan Keluhkan Aktivitas Pengerukan Pendalaman Alur Laut di Perairan Harbour Bay Batam
Aktivitas pengerukan pendalaman alur laur di wilayah perairan pelabuhan Harbour Bay Batam. (Foto: Screenshot) |
Dari video yang diterima expossidik.com, tampak adanya aktivitas pengerukan dengan menggunakan satu set alat berat Beko dan kapal Tongkang .
Terlihat alat Beko digunakan untuk mengeruk tanah dan lumpur dari dasar laut kemudian dimuat di atas kapal tongkang sehingga air laut berubah warna hingga keruh.
Dalam tayangan video berdurasi 64 detik tersebut dikabarkan oleh seorang nelayan menyampaikan akibat pengerukan pendalaman alur berdampak bagi nelayan kampung Tua Tanjung Uma dan sekitarnya sulit mencari ikan diarea tangkapan.
Dengan menggunakan kapal kayu nelayan mengitari dan memvideokan kegiatan pengerukan pendalaman alur perairan di depan Harbour Bay.
"Halo Gaess ini lihat ada pengerukan pendalaman alur mengakibatkan laut-laut pada keruh, ini di depan Harbour bay, ini tanpa Amdal kayaknya. Tolong ini, nelayan pada susah melaut ini. Air pada keruh, ikan tak ada," ucap seorang nelayan tersebut.
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) sumber daya kelautan dan perikanan wilayah Tanjung Uma, Batu Ampar dan sekitarnya, Fuad saat dihubungi wartawan terkait informasi nelayan yang disebar melalui media sosial membenarkan aktifitas tersebut.
"Iya benar ada kegiatan pengerukan pendalaman alur dan berjalan hampir seminggu" katanya.
Dikatakannya, hengkangnya ikan-ikan diarea tangkapan selain karena rusak terumbu karang sebagai tempat tinggalnya juga karena lumpuran limbah tanah.
Adapun biota laut yang hidup diarea tangkapan nelayan antara lain, Udang, renjong, Ketam, Tenggiri, Bawal, mentimun, ketarap dan lainnya.
Secara terpisah petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Cabang Batam, Nurdin saat dihubungi awak media terkait keluhan nelayan adanya pengerukan limbah mengatakan pihaknya belum menerima laporan secara tertulis dari nelayan.
"Secara prosedur kami akan tindaklanjuti keluhan nelayan tradisional bila ada laporan tertulis dari nelayan terdampak," ujarnya. (Red)