Wakil Ketua DPR RI, Hasan Aminuddin Panen Perdana Padi Khusus di Lahan Kelompok Tani Desa Sidopekso
Wakil ketua DPR RI, Hasan Aminuddin melakukan panen perdana padi Khusus menggunakan Combine Harvester di lahan kelompok tani Desa Sidopekso, Kraksaan, Probolinggo. (Foto: Yul) |
Turut mendampingi Hasan Aminuddin, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI Fery Fahrudin Munir, Kepala BPTP Jawa Timur Catur Herman, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi serta Forkopimka Kraksaan.
Demfarm pengembangan VUB padi khusus ini terselenggara antara Komisi IV DPR RI dengan BBP2TP Kementerian Pertanian RI. Setidaknya ada lima varietas padi baru yang ditanam.
"Yakni, Inpari 32, Inpari 42, Inpari Nutri Zink, Pamelen dan Inpari 45. Masing-masing varietas ini dikembangkan di lahan seluas 1,5 hektar. Khusus untuk Inpari Nutri Zink dan Inpari 45 itu disiapkan untuk benih," ungkap Hasan.
Dalam kesempatan tersebut Hasan Aminuddin turun langsung melakukan panen perdana bersama masyarakat petani menggunakan alat mesin pemanen padi atau combine harvester. Pelaksanaan panen perdana ini tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Wakil Ketua DPR RI, Hasan Aminuddin saat tiba di lahan Kelompok tani di desa Sidopekso, Kraksaan, Probolinggo. (Foto: Yul) |
“Atas nama rakyat saya menyampaikan terima kasih. Ini merupakan bagian sejarah baru. Sebab merubah mindset petani itu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Hari ini bagian dari sebuah keinginan sebagai wakil rakyat bagaimana SDM petani berubah mengikuti zaman,” kata Hasan.
Menurut Hasan, petani itu sulit merubah kebiasaan dan mengikuti perkembangan zaman. Sebab petani itu dihantui rasa takut karena persepsi yang merasukinya. Ternyata kegiatan ini ada tambahan kuantitas 3 ton.
“Hari ini saya hadir bersama dengan petani yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Ada amanah APBN dalam rangka meningkatkan kualitas pertanian rakyat. Oleh karena itu saya memperkenalkan bibit baru di wilayah Kabupaten Probolinggo" ucap Hasan.
"Harapannya, bagaimana para petani ini tidak memilih pertanian yang monoton sehingga mencari benih baru untuk meningkatkan kualitas produksi dari petani itu sendiri,” tambahnya.
Sementara Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Fery Fahrudin Munir mengungkapkan kegiatan ini merupakan kegiatan khusus dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui BPTP Jawa Timur.
“Jadi kami mengawal dari aspek inovasi dan teknologinya, lengkap dengan sarana dan prasarananya. Intinya bagaimana pembelajaran kepada petani menerapkan inovasi teknologi yang ada di Balitbang Pertanian. Kita coba kembangkan dan kawal dengan baik, dengan harapan nanti bisa mengadopsi teknologi itu dan nanti berkembang untuk kelanjutannya kita harapkan Pemerintah Daerah mengawalnya,” ujarnya.
Fery menjelaskan intinya bagaimana pihaknya memperkenalkan inovasi teknologi sehingga bisa meningkatkan produktivitas bahkan bisa dua kali lipat, efisien dan hemat biaya serta memaksimalkan penggunaan. Kalau biasanya bisa satu hingga dua kali tanam, kita bisa tiga kali tanam.
“Kita memakai mekanisasi mulai alat panen, alat tanam hingga penyemprotan dengan menggunakan drone. Kita harus memperkenalkan secara pelan-pelan dengan inovasi teknologi,” pungkasnya
(Yul)