Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I dengan operator kapal ferry internasional. (Foto: Faisal/Expossidik)
BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Komisi I DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) mengenai melonjaknya harga tiket Ferry penumpang tujuan Singapura dan Malaysia, Jumat (13/5/2022).

Kegiatan itu dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi I DPRD Kota Batam. Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai memimpin langsung jalannya rapat tersebut.

Tampak hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua III DPRD Batam, Ahmad Surya, Ketua Komisi IIi DPRD Batam, Djoko Mulyono didampingi anggota Muhammad Rudi dan Dominggus Roslinus Rega Woge. Hadir juga anggota Komisi I, Utusan Sarumaha, Tan A Tie, Tohap Erikson Pasribu, Muhammad Fadli.

Ketua Komisi I DPRD Batam Lik Khai mengatakan, sudah banyak laporan masyarakat yang masuk ke komisi I terkait kenaikan tarif yang dilakukan agen secara sepihak.

Dikatakannya, masyarakat melaporkan adanya lonjakan harga tiket tujuan Singapura dan Malaysia sejak dibukanya kembali Perjalanan Internasional bagi warga Batam dan sekitarnya.

"Kita ini negara hukum, termasuk kenaikan tarif ini harus ada acuannya, harus ada izin dari Kementerian Perhubungan atau instansi terkait. Tidak boleh semena-mena menaikkan," tegas Lik Khai.

Lik Khai juga mengatakan bahwa kenaikan harga tiket kapal Ferry ini harus ditunda dan meminta kepada semua agen untuk kembali ke harga tiket normal sebelum ada kenaikan.

Lanjutnya, terkait pengisian bahan bakar di Singapura, itu dikarenakan kapal tersebut berbendera Singapura.

"Kalau kami tahu masih naik harganya. Tidak kembali ke harga sebelumnya, kami akan sidak," imbuhnya.

Sementara, Wakil Ketua III DPRD Batam, Ahmad Surya yang turut hadir dalam RDP mengatakan, saat ini masyarakat sedang menuju situasi normal.

Dengan adanya kenaikan tarif seperti ini, akan menggangu usaha sebagian masyarakat yang bergelut di bidang perjalanan atau wisata.

"Kita ini baru mau menuju situasi normal, kalau bisa jangan ada hambatan sekecil apapun. Terkait Antigen yang menjadi beban bagi wisman yang akan datang ke Indonesia, hal itu merupakan kebijakan dari pemerintah pusat, akan tetapi tetap akan kita usulkan, agar pariwisata kita bisa lebih bangkit lagi," terang Ahmad Surya.

Rapat tersebut dihadiri juga dari operator kapal Ferry diantaranya, PT. Megah Jaya Sejahtera (Kapal Majestic), PT. Lautan Saran Nusantara (Kapal Sindo), PT. Batam Fast, PT. Pintas Samudra, PT. Bahtera Empat Wisesa Shipping (Indomas).

Kemudian hadir juga perwakilan Kapal Ferry Citra, Kapal Ferry IGS/ Widi, PT. Gemalindo Shipping Batam (Horizon) dan PT. Prima Buana Gema Nusa (MV. Marina Hawk 5). (Fay)