Direktur RS St Elisabeth, Sahat Siahaan saat bersama pihak keluarga Rizkia Humaira. (Foto: Fay) |
Batam, expossidik.com: Upaya pengobatan terhadap Balita Rizkia Humaira (2) terus dilakukan berbagai pihak yang peduli terhadap bocah yang memiliki keterbatasan fisik ini.
Salah satunya datang dari Founder Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang. Pria yang akrab disapa Jhon Kennedy itu mengaku terpanggil untuk turut membantu pengobatan bocah Rizkia Humaira (2) usai beritanya viral di berbagai platform media online.
Usai mengetahui kondisi kesehatan Rizkia Humaira, Founder Panbil Group itu langsung menghubungi redaksi media ini, Rabu (15/9/2021) malam.
Baca Juga: Rizkia Humaira, Bocah Tanpa Miliki Tangan dan Kaki ini Butuh Uluran Tangan Dermawan
Baca juga: Menangis Setiap Kali Buang Air Besar, Hendra, Ada Gangguan Penyumbatan di Dalam Ususnya
Jhon menyatakan siap memfasilitasi seluruh pengobatan bocah malang tersebut hingga selesai. "Saya siap membantu pengobatannya," ungkap Jhon melalui sambungan telpon.
Dia pun kemudian menyarankan untuk secepatnya membawa anak tersebut ke Rumah Sakit St. Elisabeth Batam Kota, untuk dilakukan tindakan medis lebih lanjut.
Keesokan harinya, Kamis (16/9/2021) pihak keluarga Rizkia Humaira dengan ditemani oleh Anggota DPRD Kepri dari Fraksi PKS, Yusuf SMn MM, bergegas menuju Rumah Sakit St. Elisabeth Batam Kota.
Sesampainya disana, pihak keluarga langsung disambut dengan penuh keramahan oleh Direktur RS St. Elisabeth Batam Kota, dr. Sahat Siahaan.
Sahat mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan pihaknya adalah mengecek dan menganalisa dari riwayat medis yang telah dilakukan oleh dokter spesialis bedah anak sebelumnya.
"Awalnya kita akan cek dulu kondisi kesehatannya, baru kemudian tim kita akan melakukan upaya selanjutnya," ungkap Sahat usai pertemuan di Lantai 2 RS St. Elisabeth Batam Kota, Batam.
Lebih lanjut ia menjelaskan, mengenai kedua tangan dan kakinya, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Orthocare Indonesia di Jakarta, untuk membuatkan kaki palsu dan tangan palsu agar bisa digunakan oleh anak tersebut.
"Kami sudah meminta pihak Orthocare untuk membuat penawarannya. Apakah nanti kakinya bisa dibuatkan kaki palsu? Terpenting, bagaimana membuat anak itu bisa berjalan dan bisa memakai sepatu. Itu prioritas utama kami," janjinya.
Selanjutnya, mengenai kendala kesulitan buang air besar yang dialaminya, dia mengatakan akan merujuk kepada diagnosis dokter spesialis bedah anak yang sebelumnya, yang mengatakan harus di lakukan operasi.
"Berdasarkan hasil diagnosis dari dokter sebelumnya yang menyatakan harus dioperasi, maka kami pun akan menyiapkannya untuk membuat rujukkannya ke rumah sakit di Jakarta yakni RSCM," imbuhnya.
"Kami akan berkoordinasi dulu dengan pak Jhon, untuk membantu biaya akomodasinya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Humaira, biasa dia dipanggil merupakan seorang bocah yang memiliki keterbatasan diri karena tidak memiliki kedua tangan dan kaki yang sempurna seperti anak-anak lainnya.
Selain tidak memiliki tangan dan kaki yang sempurna, bocah malang itu juga tidak bisa membuka mulutnya. Hal itu dikarenakan dagunya yang tidak sempurna bentuknya sehingga mengakibatkan lidahnya menempel dan tertarik kedalam mulutnya.
Yang membuat hati bertambah miris, setiap akan buang air besar (pup), adik Humairah terpaksa harus menangis sekuat-kuatnya, karena menahan kesakitan yang sangat luar biasa.
Pasalnya, setiap kali buang air besar, adik Humaira tidak bisa sendiri. Dia harus dibantu oleh kedua orang tuanya untuk mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya dengan cara di congkel terlebih dahulu.
Jika tidak dibantu dengan mencongkel dari duburnya, adik Humaira tidak bisa mengeluarkan sendiri kotorannya, karena ususnya mengalami penyumbatan.
Cacat ditubuhnya itu merupakan cacat bawaan sejak dalam kandungan. (Fay)