EXPOSSIDIK.COM | Cerita Dibalik Peristiwa

Polres Lingga razia Pekat

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Kepolisian Resort (Polres) Lingga, Ajun Komisaris Polisi Andi Sutrisno, mengatakan untuk mengantisipasi maraknya peredaran narkoba dan menjaga ketentraman menjelang akhir tahun melakukan razia gabungan di beberapa tempat yang dianggap rawan.

"Meliputi tempat hiburan, kareoke, cafe dan beberapa tempat santai lainnya," kata Andi seusai giat gabungan hingga pukul 23.30 WIB dini hari di Lingga, Jumat, 29 Desember 2017.

Andi mengatakan razia gabungan sesuai sprin dari Kapolda Kepri melalui STR Nomor 19/XII/2017.tgl 29 /12 agar melaksanakan operasi razia gabungan ke beberapa tempat hiburan dan keramaian yang di anggap rawan. "Terutama tempat rawan predaran narkoba," katanya.

Menurut Andi, razia gabungan dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi dini terhadap gejala Penyakit Masyarakat (Pejat). "Operasi ini bernama giat Cipta kondisi 2017 yang dilaksanakan serentak dan 100 hari ke dua program kerja kapolri," ujarnya.

Andi menambahkan, dari hasil akhir pelaksanaan giat operasi gabungan di berbagai tempat hiburan tidak didapati adanya pengguna maupun peredaran narkoba. "Artinya kondisi wilayah hukum Lingga steril dan aman," katanya.

Hadir dalam gabungan dipimpin Kasat Narkoba Polres Lingga didampingi Kasat Intelkam Polres Lingga AKP. Suprianto, Kasi Propam Polres Lingga Ipda Prasojo, Sat Sabhara, dan Humas Polres Lingga.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ikatan Wartawan Online Provinsi Kepulauan Riau (IWO KEPRI) tampaknya cukup gerah dengan adanya surat pengumuman publikasi media massa No.489/HMS/149/XII/2017 tertanggal 11 Desember 2017 yang dikeluarkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra  Pemkab Karimun Muhammad Tang.

Pasalnya, surat itu dinilai membatasi hak-hak umum pers nasional secara eksplisit dan organisasi IWO Kepri secara implisit.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) IWO KEPRI, Rudiarjo Pangaribuan. Kendati, DPW IWO Kepri dan seluruh pengurus melayangkan surat protes melalui surat bernomor 26/12.01.IWOKEPRI/BIDKUM/2017 kepada Bupati Karimun Cq Assisten Pemerintahan dan Kesra Muhammad Tang.

"Mudah-mudahan surat protes yang kami layangkan sampai sore dalam Minggu ini. Kami berharap, dengan masuknya surat kami dapat dipertimbangkan oleh Pemkab Karimun. Surat Pemkab itu tendensius mengekang kemerdekaan pers dalam berekspresi sesuai Undang-undang pers itu sendiri," ujar Rudi di Batam, Rabu (27/12/2017) siang.

Lanjut Rudi, keseriusan pihaknya dalam atensi surat kepada Pemkab, surat yang dikirim akan ditembuskan ke DPP IWO Pusat, Dewan Pers, Gubernur Kepri, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kepri.

"Tujuannya, agar ini semua clear. Harapan kami, Pemkab Karimun punya pertimbangan yang baik. Kami mempertegas bahwa, kami layangkan surat itu tentu sudah ada pertimbangan matang di internal Iwo Kepri," tambahnya.

Humas IWO

Foto bersama

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Lingga yang juga Penggagas dan koordinator malam puisi umum, Mardian, mengatakan parade puisi umum sangat penting dibangkitkan untuk melestarikan budaya bangsa.

"Pentas puisi juga bisa mengisi waktu liburan dan cuti bersama. Karena puisi bersifat simple dan bisa dibaca di mana saja," kata Mardian di Lingga, Rabu, 27 Desember 2017.

Menurut Mardian, pelaksanaan pentas puisi merupakan kolaborasi antara Organisasi Kepemudaan PPM, KNPI dan Karang Taruna Kabupaten Lingga dalam membangkitkan giat malam kreasi sastra puisi umum.

Selain itu, Mardian menyebut, kreasi seni sastra saat ini mulai bangkit setelah beberapa lama sempat hilang. "Untuk itu, malam puisi di gelar Selasa malam (26/12) di taman pemuda Singkep."

Sementara itu, Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Lingga yang juga penggagas pembacaan puisi umum, Ade mengatakan sebagai generasi muda ia merasa terpanggil untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Menurut Ade kegiatan ini bersifat hiburan dan untuk membangkitkan kembali seni sastra yang sempat berjaya beberapa waktu ke belakang. "Dengan harapan kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan," katanya.

Menurut Ade, acara malam puisi umum ini bersifat dadakan namun bermunculan neragam para pengiat seni sastra menyempatkan hadir untuk menyalurkan bahasa sastranya, meskipun, tidak mengundang.

Hadir dalam malam kreasi sastra puisi umum Saptono Mustakim, Agus Norman, Anggota DPRD Lingga, Kisan Jaya, sastrawan dan beberapa tokoh puisi Lingga.

M'DIAN I EXPOSSIDIK.com

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ketua Panitia Seleksi (Pansel) lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lingga, Rudi Purwonugroho menyebut ada 4 kandidat yang mengikuti lelang tersebut.

"Proses pendeteksian sedang berjalan, dan di mulai sejak 30 November 2017 lalu dan saat ini sudah masuk ke fase pembuatan makalah," kata Rudi di Lingga, Kamis, 21 Desember 2017.

Menurut Rudi keempat orang tersebut adalah Junaidi Adjam saat Ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda, Kadis Pendudikan Kasiman, Juramadi Esram, dan Sa'ad.

Rudi mengungkapkan bahwa keempat orang yang masuk sebagai kandidat bakal calon Sekda Lingga adalah putra daerah terbaik.

Selain posisi jabatan Sekda, terang Rudi, terdapat juga dua posisi lain yang juga ikut dilelang. Yaitu, jabatan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Lingga.

Dalam posisi ini, kata Rudi, ada beberapa orang yang ikut pensekeksian diantaranya Azet, Syaiful, Azmi, Abdul Mulkan Azima, Dody Suhendra, dan Gadime Diyanto.

Rudi menambahkan, hari ini (22/12) tes para peserta dilanjutkan dengan presentasi dan wawancara dengan tim pansel sebanyak 5 orang. "Dua orang berasal dari Lingga dan 3 dari luar," katanya.

Rudi mengatakan kelima orang pansel adalah Kepala BKD Provinsi Kepri Firdaus, BKN Kandrek 12 Pekanbaru Andra, Dosen Fisipol Tanjungpinang Suardi, Said Abdul Hamid, dan saya sendiri mewakili daerah.

Proses penseleksian Sekda Lingga sudah berlangsung sejak 30 November dan akan berakhir pada 18 Desember 2017.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com -- Kepala Subseksi Informasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Imigrasi Kelas III Dabo Singkep, Farid Apriandi, menuturkan tertundanya pembuatan pasport disebabkan karena adanya kerusakan pada alat perekaman yang ada di kantor imigrasi.

"Dan kerusakan sudah berlangsung sejak 3 bulan laku," kata Farid di Dabo, Selasa, 19 Desember 2017.

Farid menuturkan adapun pospor yang berhasil dikeluarkan untuk tahun 2017 berjumlah 1491 unit. "Terdiri dari paspor 24 halaman sebanyak 468 buku dan untuk 48 halaman 1423 buku," katanya.

Perhitungan ini, terangnya, dihitung dari bukan Januari hingga Desember 2017. "Dari sejumlah 1423 itu masih ada daftar tunggu sebanyak 20 orang yang mengajukan."

Farid menyebut kerusakan sudah terjadi sejak bukan Oktober lalu, di mana sever untuk pembuatan paspor rusak. Ia mengatakan kerusakan ini memang harus dimaklumi karena memang server pembuatan paspord tersebut sudah tua dan disambar petir "Jadi ini adalah musibah."

Farid menambahkan pihak imigrasi sudah berusaha untuk mengambil alat server baru dan terus berupaya pula dari beberapa kantor pelayanan imigrasi yang lain, sperti dari Batam, Tanjungpriok, Manokwari, bahkan dari daerah lainnya.

Untuk itu, terangnya, terhadap pemohon paspor guna kepentingan mendesak atau berobat ke luar negeri disarankan untuk ke Batam maupun Tanjungpinang.

"Kita sudah brusaha melakukan langkah langkah mengatasi persoalan tersebut meskipun lelang pengadaan server sempat dibatalkan. Intinya dana untuk pengadaan server baru sudah tersedia," ujarnya.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Bintan -- Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lingga, Said Sudrajat, mengatakan pajak merupakan ujung tombak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam turut serta membangun daerah

"Segala jenis sumber pajak yang masuk ke badan pendapatan daerah dimasukkan sebagai pendapatan daerah yang tertuang di pos anggaran belanja daerah," kata Said pada acara gebyar pajak di Lingga, Selasa, 12 Desember 2017.

Said menuturkan, semakin besar pendapatan pajak akan memperkuat pembangunan. "Seperti, pembangunan imprastruktur sarana dan sarana yang dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya.

Untuk memacu pendapatan tersebut, ujar Said, Pemerintah melakukan pemberian penghargaan bagi para pemberi pajak.yang tertinggi kepada daerah. "ini menjadi contah bagi masyarakat lainnya agar ketaatan masyarakat taat pajak," katanya.

Pada acara gebyar pajak, diserahkan 50 Sertifikat kepada para pemberi pajak realisasi penerima PBB- P2 yang tertinggi tahun 2017.

Senada dengan itu diungkapkan Bupati Lingga, Alias Wello. Ia mengatakan satu target untuk pendanaan pembangunan di daerah didapat dari sisi pajak. "Mudah-murahan tahun depan (2018) akan ada peningkatan dari beberape sektor," katanya.

Alias menyebut, saat ini pendapatan pajak Kabupaten Lingga baru sekitar Rp 20 milyar, namun di tahun ke depan ditargetkan menjadi 27 milyar. "Untuk itu, harus ada genjotan dengan mengundang investor agar berinveatasi di Lingga."

Alias berkeyakinan pada tahun 2018 geliat ekonomi di Lingga akan menampakkan diri dengan mulai terbukanya beragam lapangan kerja. "Kepada, badan pendapatan daerah agar dapat memberi layanan kepada para investor, termasuk menggratiskan pajak tertentu sehingga memacu peningkatan investasi."

Alias menambahkan pada tahun 2018 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lingga sebesar 754 milyar. Di mana dari anggaran tersebut sekitar 20 milyarnya merupakan penghasilan dari pendapatan pajak. "Meskipun pendapatannya masih kecil namun tetap akan dimaksimalkan untuk pembangunan," ujarnya.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Asisten I Bidang Penerintahab Lingga, Asward, mengatakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI memberi penganugrahan Penghargaan kepada Kabupaten Lingga sebagai bentuk kepedulian terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

"Bupati hari ini menerima penganugerahan penghargaan untuk Lingga sebagai Kabupaten yang peduli terhadap HAM," kata Asward mewakili Bupati yang ikut hadir dalam Penganugerahan tersebut, Minggu, 10 Desember 2017.

Asward menuturkan penganugrahan penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari HAM Sedunia ke 69 tahun 2017 yang di selenggarakan oleh Kementrian di hotel The Sunan, Jl Ahmad Yani No 40, Solo, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Menurut Asward penganugerahan diberikan secara simbolis oleh Presiden RI Jokowi. "Jadi dari 32 Provinsi dan sejumlah kabupaten yang menerima penganugrahan ini,  termasuk lingga. Ini benar-benar suatu prestasi yang luar biasa," ujar Asward

Asward berharap, semoga penganugerahan ini bisa menjadi pemicu untuk dapat terus memperjuangkan hak-hak mendasar masyarakat kedepannya. Baik itu kepada pemenuhan hak mendasar dan juga hak lainnya yang berkaitan dengan peduli HAM.

"Semoga dengan penghargaan yang kita dapat ini  dapat kita pertahankan dan juga kedepan masyarakat Lingga semakin patuh dan taat dengan Undang - Undang ( UU ) dan hukum yang berlaku di Negara ini," katanya.

Untuk Provinsi Kepri, selain Kabupaten Lingga, penganugrahan penghargaan Kabupaten/Kota yang peduli terhadap HAM juga diterima oleh Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna, Anambas dan Tanjung Pinang serta Batam.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ribuan peserta, dari dalam maupun luar Kabupaten Lingga ikut serta berpartisipasi pada giat Lingga Run 2017 di Dabo Singkep, Lingga, Minggu, 10 Desember 2017.

Lingga Run merupakan serangkaian kegiatan visit Lingga 2017 yang sudah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berserta Polres Lingga sejak November lalu.

Peserta, selain masyarakat umum juga diikuti dari luar Lingga, seperti dari Pekanbaru, Jambi, Sumatera Utara, Tanjungpinang, Bintan, dan Tanjung Balai Karimun.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lingga, Ucok Lasdim Silalahi mengatakan terselenggarakannya kegiatan Lingga Run bertujuan untuk membangkitkan gairah olahragawan, dengan harapan dapat menciptakan atlit Lingga berprestasi,

Selain itu, Ucok berharap akan ada pemecahan rekor baru dan dapat mewakili daerah di even diluar Lingga.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten yang diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Lingga, Junaidi Adjam, menuturkan beragam kegiatan bersempena hari jadi kabupaten sudah di laksanakan sejak tanggal 19 November lalu.

Menurut Junaidi, Lingga Run 2017 kiranya dapat memberikan memberi efek positiv bagi daerah dalam mencetak atlit yang berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional. "Termasuk, ajang bahkan harapan kita, smoga kegiatan promosi parawisata daerah Lingga," ujarnya.

Senada dengan itu diungkapkan Ketua Panutua Lingga Run 2017, Herza Suherman. Ia mengatakan dalam kompetisi olahraga kali ini ada 3 kategori lomba yakni lari 5 kilometer yang dipecahkan menjadi dua kategori umum dan pelajar (underfiveten) dan Lingga Run 14 kilometer kategori umum.

Disampingnya itu sebagai pelengkap pihak panitia menambahkan dengan fun run atau jalan santai kupon berhadiah dengan doorprize.

Dalam kegiatan besar ini, panitia melibatkan banyak pihak selain dari Polres dan Pemkab Lingga, seperti pemuda Singkep, pramuka, Singkep IOF serta Singkep Adventure Club. Kegiatan juga turut disponsori perusahaan air kemasan Sanford, perusahaan rokok Rexo Mild, serta BMKLAND Batu Berdaun Residence.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kepala Bidang (Kabid) Kelautan Dinas Pergubungan Kabupaten Lingga, Selamat, mengatakan akan memutus kontrak pemenang tender pembangunan pelabuhan Jagoh.

"Pemutusan kontrak akan dilakukan karena pembangungan pelabuhan Jagoh terhenti aktifitasnya. Kita tidak mau tahu persoalan penyebab dari terhentinya pembangunan tersebut," kata Selamat di Lingga, Sabtu, 9 Desember 2017.

Menurut Selamat, tindakan yang akan diambil yakni, pemutusan kontrak kerja dan kewajiban pihak perusahaan pemenang tender untuk mengembalikan dana ke daerah. "Serta sangsi terhadap prusahaan," ujarnya.

Selamat menyebut tindakan tersebut dapat membuat sampel serta pelajaran bagi perusahaan lainnya yang tidak komitment terhadap kontak kerja yang sudah di sepakati.

Artinya, terang Selamat, dinas akan menindak perusahaan yang tidak komitment terhadap pekerjaannya yang sudah mengikat dalam kontrak kerja. "Jadi tidak ada istilah pilih bulu ataupun tebang pilih," terangnya.

Lanjutnya, penindakkan tegas ini kita lakukan stelah melalui pertimbangan yang cukup maksimal, meskipun dari pihak perusahaan berniat untuk tetap melanjuti dari pekerjaan pembangunan.

"Dengan tidak menggunakan anggaran daerah sebagai bentuk beban moral perusahaan," ujarnya.

PT Diva Lingga adalah pemenang tender pembangunan pelabuhan Jagoh dengan anggaran 1,2 Milyar. Akibat Mangkrak, perusahaan tersebut akhirnya akan mendapatkan hukuman berupa pemutusan kontrak kerja.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Ketua Ormas Gema Lingga, Zuhardi, mengatakan keberadaan pembangunan pelabuhan Jagoh yang terbengkalai dan terkesan tidak dilaksanakan telah merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kami meminta agar pemenang lelang tender CV Diva Lingga ditindak tegas," kata Zuhardi di Lingga, Jumat, 8 Desember 2017.

Menurut Zuhardi pemerintah daerah agar dapat mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan pemenang tender dan pelaksana pembangunan pelabuhan Jagoh yang saat ini sudah habis masa kerjanya (7/12).

Zuhardi menyebut, jikalau pemerintah daerah khususnya dari dinas perhubungan tidak melakukan tindakan tegas terhadap pelaksana pembangunan pelabuhan akan memiliki kesan Pembiaran.

"Mengingat, pelabuhan Jagoh merupakan pintu gerbang yang notabennya merupakan central keluar masuknya penumpang setiap harinya," ujar Juai panggilan akrab Zuhardi.

Zuhardi mengungkapkan, mangkraknya pembangunan pelabuhan Jagoh tidak boleh dibiarkan dan harus ada tindakan tegas dari pihak terkait. "Dalam hal ini tentunya dinas pehubungan memberikan sanksi tegas," katanya.

Zuhardi menambahkan pembangunan pelabuhan Jagoh dalam pelaksanaannya menggunakan Anggaran Pendaoatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 sebesar Rp1,2 milyar.

"Jadi, jikalau dinas perhubungan tidak memberi tindakan tegas maka dalam waktu dekat, LSM Gema Lingga akan melakukan aksi ke dinas perhubungan, pemkab, dan ke kajari," ujarnya.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Bupati Kabupaten Lingga, Alias Wello, menilai pentingnya keberadaan Palau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang sebagai Pulau Karantina Sapi yang menjadi program perioritas Kementerian Pertanian untuk memiliki sebuah instalasi karantina yang memberikan pengamanan yang maksimum dari masuknya hewan sapi dari luar Indonesia.

"Pentingnya karantina hewan ternak ini berdasarkan UU No 41 Tahun 2014 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan," kata Alias aula ruang pertemuan Hotel Harmoni, Batam, Rabu, 6 Desember 2017.

Kedatangan Alias ke Batam dalam rangka diskusi yang bertajuk Fokus Group Discussion (FGD) Tentang Posisi Strategis Pulau Bakung dan Pulau Sekitarnya dalam kajian menjadi Tempat Karantina Hewan dan Sentra Peternakan Berbasis Pulau Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan Nasional.

Menurut Alias, Pulau Bakung yang memiliki luas sebesar 5.716 hektar dan daerahnya yang landai telah memenuhi standar awal lokasi untuk dijadikan tempat karantina hewan.

Selain itu, terang Alias, letak geografis Pulau Bakung yang dekat dengan Pulau Batam dan dua negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia menjadi nilai tambah atas penawaran Pukau Bakung sebagai lokasi karantina hewan kepada Kementerian Pertanian RI.

Alias mengungkapkan, sebagai langkah awal Pemkab Lingga bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melakukan survey pendahuluan guna mempelajari daya dukung lahan menjadi tempat katantina sapi.

Alias menyebut, keinginan Pemkab Lingga menjadikan Pulau Bakung tidak semata hanya untuk kepentingan masyarakat Lingga. Katanya, Pulau Bakung dan berbagai potensi yang mendukung untuk dijadikan pulau karantina hewan secara luas untuk mendukung program pemerintah pusat yang ingin memiliki sebuah tempat isolasi ternak sapi ekspor yang dikelilingi air dengan luas dan batasan yang memadai.

Alias menambahkan, selain melakukan kajian bersama tim dari UGM untuk mendukung dijadijannya pulau tersebut sebagai karantina hewan, juga telah melakukan penanaman indigofera sebagai pakan ternak.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo yang ikut hadir dalam FGD, mengaku, optimis Pulau Bakung akan ditetapkan menjadi Pulau Karantina Sapi.

Hal ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan Pemkab Lingga yang mengandeng UGM. "Sejauh ini daerah yang masuk dalam kereteria pulau karantina sapi adalah Lingga. Namun pemerintah belum mengeluarkan aturan tersebut."

Firman menginggatkan, jika Pulau Bakung ditetapkan menjadi lokasi karantina sapi bukan berarti perjuangan untuk meningkatkan prekonomian masyarakat susah terhenti. Lebih dari itu, dibutuhkan komitmen, konsep yang matang agar program yang didapatkan benar-benar untuk kenutuhan masyarakat luas.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Untuk mengisi kekosongan Sekretaris Daerah (Sekda) Junaidi Adjam ditunjuk Bupati Lingga menjadi plt Sekda. Ia sebelumnya sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lingga, Senin, 4 Desember 2017.

Penunjukan itu melalui Surat Keputusan (SK) yang telah dikeluarkan secara langsung oleh Bupati Lingga.

Junaidi ditunjuk untuk mengisi posisi kekosongan Sekda dan menjalankan beberapa tugasnya dalam sementara waktu ini.

Hal itu dibenarkan oleh Wakil Bupati Lingga, M Nizar. Menurut Nizar, Bupati Lingga telah menunjuk Junaidi sebagai Plt sampai seleksi jabatan Sekda terpilih secara definitif.

"Saya pun baru tahu bahwa Pak Bupati menunjuk Pak Junaidi jadi Plt,dan jabatan PLT ini sampai selesai masa proses sleksi lelang jabatan sekda yang saat ini sudah di mulai,"kata Nizar.

Saat ini, Junaidi juga sudah memulai melakukan aktivitas kesehariannya diruangan Sekretariat Daerah dengan menggelar rapat baperjakat.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kapolres Lingga, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ucok Lasdin Silalahi, bersama ibu-ibu kelompok tani Desa Resang mengadakan panen perdana padi organik, Minggu, 3 Desember 2017.

Ucok menyampaikan bahwa keberadaan kepolisian adalah dari anak bangsa dalam mewujudkan ketahanan pangan indonesia dan akan menjadi lumbung pangan dunia di 2045.

"Semoga panen ini menunjukkan bahwa Lungga memiliki harapan kedepan untuk mewujudkan cita cita menjadi lumbung padi di Kepri," ujarnya.

Ucok mengungkapkan giat menanam padi organik oleh petugas kepolisian merupakan motivasi bagi masyarakat Lingga.

Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar, mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh Polres Lingga. "Apa yang telah dilakukan oleh Polres Lingga adalah langkah kecil yang mampu mensuport masyarakat untuk mengembangkan pertanian," ujarnya.

Dari investigasi di lapangan di dapati, dengan bidang sawah yang hanya berukuran 6×20 meter yang digarap oleh Poles Lingga, setelah dipanen menghasilkan 30 kg gabah kering, dan setelah dilakukan dengan alat pemisah padi dengan hasil 22,5 kg beras.

Sementara itu, ditempat yang sama. Kepala Desa Resang, Hanafi mengatakan, dengan panen padi perdana yang dikerjakan oleh Polres Lingga ini tergolong berhasil meski masih dalam skala kecil, mudah-mudahan bisa berlanjut guna memberi motivasi ke masyarakat petani Desa Resang.

“Meski pada panen perdana ini masih berskala kecil, namun penanaman padi Polres Lingga tergolong berhasil, dan ini dapat menjadi motivasi bagi petani di Desa Resang,” tuturnya.

Turut hadir dalam panen padi organik Waka Polres Lingga Kompol Ikhsan B. Syahroni, Kabid Pertanian dan Perkebunan, Ahmad, Kasi pertanian, Perwakilan HKTI Kabupaten Lingga, Anggota Polres Lingga dan Ibu-Ibu Kelompok Tani Desa Resang.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kepala Kepolisian Resort (Polres) Lingga melalui Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) AKP Indra Jaya membenarkan adanya temuan sesosok mayat di Desa Kote, Singkep Pesisir, Lingga, Minggu, 3 Desember 2017.

"Benar ditemukan sesosok mayat di dalam hutan dipinggiran jalan menuju Desa Kote, Singkep Pesisir pukul 6.30 WIB," kata Indra

Indra mengungkapkan pada mulanya kepolisian mendapatkan informasi dari warga yang telah menemukan sesosok mayat.

Atas temuan tersebut, terangnya, kesatuan dari Satlantas Lingga bergerak cepat dan meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Kote.

Dari olah TKP didapati, sesosok mayat yang diperkirakan telah terjadi laka tunggal. "Hal ini didukung dengan tidak ditemukan berkas pecahan kendaraan dan hanya ada satu kendaraan saja dijalan tersebut," ujar Indra.

Selanjutnya, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabo guna dilakukan pemeriksaan dan visum. "Diketahui korban benama Junaedi Eka Untar alias Lintar (22) alamat Dusun Stawar, Tanjungirat," sampainya.

Indra mengungkapkan korban saat mengendarai sepeda motor Suzuki Satria BM 6349 HO dengan kecepatan tinggi hingga terprosok ke dalam hutan sebelah kiri jalan. "Dan diperkirakan, korban meninggal di tempat."

Indra menambahkan dari hasil visum dokter RSUD Dabo menyebutkan, jenazah sudah kaku dan diprediksikan bahwa korban menghembuskan nafas terakhir 6 jam sebelum dilakukan visum. "Diperkirakan korban memghembuskan nafas terakhir pukul 2.00 WIB," katanya.

Saat ini jenazah korban Laka sudah dibawa pihak keluarga dan disemayamkan di rumah duka.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Pimpinan PT Growa Indonesia, Akuang, menyerahkan bantuan 1 ton beras beserta bantuan lainnya. Bantuan langsung diterima Wakil Ketua penanggulangan bencana kebakaran Ahmad Zuhairi di posko Polsek Daik Lingga, Jumat, 1 Desember 2017.

PT Growa Indonesia adalah salah satu prusahaan tambang pasir (galian c) yang beroperasi di Desa Tanjung Irat, Singkep Barat, Kabupaten Lingga.

Akuang mengatakan, sebagai perusahaan yang berinvestasi di Bunda Tanah Melayu, perusahaannya turut merasakan penderitaan atas musibah kebakaran di Kota Daek yang meratakan 59 bangunan.

Menurut Akuang, bantuan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar.

Akuang bersama rombongan datang langsung dari lokasi penambangannya ke lokasi musibah kebakaran di Daek dan disambut Kapolsek Daik Lingga Iptu Sugianto didampingi Wakil Ketua Posko Kemanusiaan Korban Bencana Kebakaran Kampung Cina Daik Lingga Ahmad Zuhairi.

Senada dengan itu diungkapkan Humas PT Growa Indonesia, Abu Hurairah. Ia mengatakan apa yang di lakukan oleh pihak prusahaan menunjukkan rasa kebersamaan.

Artinya, kata Abu, pihak perusahaan yang berinvestasi di Lingga tidak hanya memperhatikan masyarakat yang berada di daerah penambangan, tapi juga kepada masyarakat lain di lingkungan Kabupaten Lingga. 

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga menyutujui besaran total angka yang telah dibahas dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Lingga sesuai nota Kesepahaman KUA-PPAS menjadi APBD 2018.

"Berdasarkan hasil rapat finalisasi besaran angka yang dapat disetujui dalam RAPBD menjadi APBD ialah sebesar Rp754,170 milyar," baca juru bicara tim Banggar, Agus Norman dalam sidang paripurna yang diruang rapat DPRD Lingga, Kamis, 30 November 2017.

Agus mengatakan hasil rapat finalisasi besaran angka yang dapat disetujui dalam RAPBD menjadi APBD ialah sebesar Rp754,170 Miliar. Angka ini sesuai hasil rekapitulasi dari pembahasan dimasing-masing komisi DPRD Lingga.

"Komisi I sebesar Rp 92 Miliar lebih, Komisi II sebesar Rp155 miliar lebih dan komisi III sebesar Rp 505 miliar lebih," kata Agus Norman saat membaca laporannya.

Agus menjelaskan hasil rekapitulasi anggaran dari masing-masing komisi itu juga merupakan asumsi dari Nota keuangan RAPBD yang disepakati pemerintah daerah dan DPRD Lingga beberapa waktu lalu.

Atas hasil tersebut, dewan meminta kepada pemerintah daerah agar setelah persetujuan RAPBD segera di serahkan ke pemerintah Provinsi Kepri untuk dieveluasi oleh Gubernur.

Sementara itu, Bupati Lingga Alias Wello mengapresiasi kinerja oleh DPRD Lingga yang telah membahas RAPBD Tahun Anggaran 2018 tepat waktu.

Menurutnya, hal ini sesuai pesan yang sebelumnya disampaikan kepada DPRD agar pengesahan RAPBD dilakukan paling lambat 30 November 2017. "Kami mengucapkan banyak terimakasih, atas kinerja DPRD," katanya.

Hadir dalam rapat paripurna, Pimpinan OPD, Camat, Kades dan sejumlah tokoh masyarakat itu juga turut dilakukan penandatangan bersama RAPBD 2018 sebagai bentuk persetujuan bersama menjadi Perda APBD Lingga

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Bupati Lingga, Alias Weli menjelaskan pelantikan pejabat eselon II dan golongan IV C serta D sebagai langkah untuk menunjukan profesionalitas dalam mengikuti dinamika pembangunan di daerah dalam bekerja.

"Makanya, pelantikkan ini agak istimewa," kata Alias saat melantik delapan pejabat Eselon II golongan IV c dan b di ruang rapat VIP kantor Bupati Lingga, Kamis, 30 November 2017.

Menurut Alias, sebagai abdi negara pergeseran dan promosi suatu jabatan itu adalah hal yang biasa.

Dalam prores pelantikan itu ada beberapa nama yang memegang jabatan lama sbagai PLT di difinitivkan dan ada juga yang beralih ke jabatan baru.

Alias menyebut, Kabupaten Lingga yang saat ini sudah mulai dilirik pemerintah pusat dan juga sudah ada beberapa program pusat yang sudah di jalankan makanya, sangatlah membutuhkan dukungan kinerja yang kuat dari profesionalitas abdi negara itu sendiri.

"Artinya pengalokasian anggaran sangatlah berpeluang didapat Lingga melalui program pembangunan pemerintah. Untuk itu diperlukan keterlibatan semua pihak meningkatkan kinerja," ujar Awe.

Alias menekankan, setelah proses pelantikan ini akan dilakukan evaluasi kinerja kedepannya. Dan juga tidak menutup kemungkinan, juga akan di lakukan mutasi selanjutnya dalam skala besar.

Kedelapan pejabat eselon IV itu yakni, Abu Hasyim yang sebelumnya menjabat Sekda Definitif, digeser ke jabatan baru menjadi Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Arsip Lingga.

Kemudian, Zainuddin Safiri yang sebelumnya menjabat sebagai asisten Bupati Lingga bidang Ekonomi dan Pembangunan digeser ke jabatan baru menjadi Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Lingga.

Sementara Kadis DPMDes Lingga sebelumnya, Muhammad All Imran menggantikan posisi Zainuddin Safiri menjadi Asisten Ekonomi dan Pembangunan di Setda Lingga.

Setelah itu, Ayuzar yang posisi jabatannya diambil Sekda Lingga Abu Hasyim, kini mendapat promosi atau jabatan baru dari Bupati Lingga sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Keuangan di Setda Lingga.

Dan untuk Muhammad Syamsul Rizal, Plt Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (Dinkes-PPKB) Lingga. Kemudian Aang Abu Bakar, Plt Kadis Perikanan dan Kelautan (DKP) Lingga, serta ditambah Said Sudrajad, Plt Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lingga dilantik menjadi definitif pada jabatan nya masing masing OPD.

Terkahir ada nama Siswadi yang merupakan sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lingga yang dilantik dan dipromosikan Bupati Lingga ke jabatan baru menjadi Staf ahli bidang Pertanian, Perikanan dan Peternakan di Setda Lingga.

MARDIAN

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kabag Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Febrizal Taufiq mengatakan selaku Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengadakan pelatihan dan pembinaan. Dalam kegiatan ini, Satpol PP mengerahkan 120 orang personelnya untuk mengikuti pelatihan tersebut.

"Dari 120 orang ini dibagi menjadi dua fase masa kegiatan," katanya pada kegiatan pelatihan dan pembinaan Satpol PP di Lingga, Kamis, 30 November 2017.

Taufik menuturkan pada kegiatan pelatihan dan pembinaan satuan Satpol PP pihaknya mengerahkan semua lini yang ada di Badan Satpol PP.

Menurut Taufik tujuannya adalah untuk Penajaman Pengatahuan dan pemahaman aparatur Satpol PP, sekaligus memperkuat eksistensi, peran, dan fungsinya dalam pelaksanaan penengakkan peraturan daerah.

Selain itu, terangnya, kegiatan pelatihan berguna untuk mempertajam pemahaman tupoksi peraturan pemerintah yang diterapkan sesuai tupoksi masing-masing yang memiliki tujuan guna meningkatkan eksestensi pelaksanaan tugas.

Adapun tema yang di ambil pada kegiatan ini adalah adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia satuan polisi pamong praja. Dengan pengenalan fungsi dan tugas pada pelaksanaan penengakan perda dan peraturan pemerintah guna membentuk satuan polisi pamong praja yang profesional dan terlatih.

Sementara itu, Kabag Operasional Polres Lingga, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muharrom mengatakan diadakannya kegiatan pelatihan diharapkan dapat mengetahui dan menganalisa sejauh mana profesional Satpol PP.

Muharrom berharap dengan adanya pelatihan anggota Satpol PP dapat mengemban tugas yang diamanatkan untuk menegakkan Perda.

"Terutama dakam pelaksanaan tugas keseharian di lapangan," kata Muharrom.

MARDIAN

Staff ahli Bupati Lingga, Saad

EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri ke 46 yang disejelankan dengan HUT PGRI ke 72 di halaman kantor Bupati Lingga, Rabu, 29 November 2017.

Dalam HUT tersebut Staf Ahli Bupati Lingga bidang Pariwisata, Perindustrian dan Perdagangan Lingga, Sa'ad, menjadi inspektur upacara mewakili Bupati Lingga yang berhalangan hadir karena keperluan dinas luar.

"Saya disini mewakili bapak Bupati, wakil Bupati dan para Asisten untuk memimpin upacara karena beliau berhalangan hadir dan sedang brada di luar daerah," kata Sa'ad sebelum memberikan kata sambutan tertulis dari Presiden RI sebagai penasehat tertinggi Korpri.

Sa'ad mengatakan setiap anggota Korpri menjadi aset bangsa bukan menjadi masalah. Selain itu, Korpri juga sebagai pelayan publik telah bertransformasi menjadi bentuk baru sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)1

“Saya berharap Korpri menjadi pusat memberikan inovasi-inovasi baru dalam setiap menjalankan kode etiknya agar semangkin akurat dan baik," katanya.

HUT kali ini bertemakan Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa. Korpri dilanjutkan Sa'ad juga harus mampu meningkatkan kualitas manajemen pemerintahan melalui pemantapan kelembagaan, ketatalaksanaan hingga peningkatan kompetensi sumber daya manusia ASN.

"Di tengah momentum percepatan pembangunan saat ini, hendaknya para ASN dapat melaksanakan tugas dan pengabdian dengan penuh tanggung jawab serta memberikan keteladanan kepada masyarakat dengan menciptakan kehidupan yang damai, toleran dan harmonis. Untuk itu saya harap jadilah perekat bagi soliditas dan solidaritas di kalangan masyarakat,” tutur Sa'ad

Sementara itu, ia juga menyampaikan terkait momentum HUT PGRI ke 72 dengan tema "membangkitkan kesadaran kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk menguatkan pendidikan karakter pada peserta didik" adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi diri secara kelembagaan. Baik berupa Program yang sudah dilaksanakan maupun  program yang belum dilaksanakan.

“Karena peringatan hari ini juga satu paket dengan peringatan HUT Korpri yang ke-46 tahun 2017 ini saya berharap dengan sejak ditetapkannya Undang undang tentang guru dan dosen maka secara resmi pemerintah telah menetapkan karir sorang guru menjadi propesional. Peningkatan profesional guru manjadi salah satu dari urutan ke-5 agenda Nasiona," ujar Sa'ad

Usai pelaksanaan upacara peringatan HUT KOPRI ke 46 dan PGRI ke 72 ini, diserahkan beberapa bantuan kepada sejumlah ASN di Lingga yang langsung di serahkan oleh Sa'ad, Staf Ahli Bupati Lingga di bidang Pariwisata, Perindustrian dan Perdagangan.

MARDIAN

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun