Perusahaan Korea Selatan, Kunjungi Lingga untuk Jajaki Bangun Smelter
CEO Sungpoong Contruktion Co. Ltd bersama Bupati Lingga, Alias Wello |
EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Sejumlah pengusaha asal Korea Selatan, Sungpoong Construction Co. Ltd akan menjajaki pembangunan fasilitas pengolahan bauksit menjadi alumina (Smelter) di Kabupaten Lingga.
Rombongan pengusaha Korea Selatan ini dipimpin Chief Executive Officer (CEO) Sungpoong Construction Co. Ltd, Kim In Pil langsung melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah daerah yang memiliki potensi dan cadangan bauksit di Lingga.
Selain menjajaki rencana pembangunan Smelter, mereka juga tertarik membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya air terjun yang melimpah di Lingga.
Hal itu dibenarkan Bupati Lingga, Alias Wello, pengusaha Korea Selatan tersebut berminat untuk membuat smelter dan pembangkit listrik. "Mereka sudah survey ke beberapa lokasi di Lingga," kata Alias Wello yang sering dipanggil Awe di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.
Menurut Awe, dalam pertemuannya dengan para pengusaha asal Korea Selatan tersebut, ia menekankan tiga syarat utama jika ingin berinvestasi di Lingga yaitu investasi pro rakyat, berkontribusi terhadap pendapatan daerah, dan mampu menjaga keseimbangan lingkungan.
Artinya, kata Awe, investasi yang masuk ke Lingga harus memberi nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. "Saya ingin mereka bermitra dengan masyarakat," katanya.
Awe menerangkan, syarat yang diajukannya ke calon investor untuk menanamkan modalnya di Lingga merupakan bentuk proteksi dan tanggungjawab kepada daerah. "Saya tak mau masyarakat pemilik lahan, menjual tanahnya dan jadi penonton di daerahnya sendiri."
Saat ditanya berapa nilai investasi yang ditawarkan pengusaha asal Korea itu, Awe mengatakan, masih dalam pembahasan dan menunggu hasil kajian. "Membangun Smelter, biaya investasinya saja di atas lima Triliun," ujarnya.
MARDIAN
Rombongan pengusaha Korea Selatan ini dipimpin Chief Executive Officer (CEO) Sungpoong Construction Co. Ltd, Kim In Pil langsung melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah daerah yang memiliki potensi dan cadangan bauksit di Lingga.
Selain menjajaki rencana pembangunan Smelter, mereka juga tertarik membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya air terjun yang melimpah di Lingga.
Hal itu dibenarkan Bupati Lingga, Alias Wello, pengusaha Korea Selatan tersebut berminat untuk membuat smelter dan pembangkit listrik. "Mereka sudah survey ke beberapa lokasi di Lingga," kata Alias Wello yang sering dipanggil Awe di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.
Menurut Awe, dalam pertemuannya dengan para pengusaha asal Korea Selatan tersebut, ia menekankan tiga syarat utama jika ingin berinvestasi di Lingga yaitu investasi pro rakyat, berkontribusi terhadap pendapatan daerah, dan mampu menjaga keseimbangan lingkungan.
Artinya, kata Awe, investasi yang masuk ke Lingga harus memberi nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. "Saya ingin mereka bermitra dengan masyarakat," katanya.
Awe menerangkan, syarat yang diajukannya ke calon investor untuk menanamkan modalnya di Lingga merupakan bentuk proteksi dan tanggungjawab kepada daerah. "Saya tak mau masyarakat pemilik lahan, menjual tanahnya dan jadi penonton di daerahnya sendiri."
Saat ditanya berapa nilai investasi yang ditawarkan pengusaha asal Korea itu, Awe mengatakan, masih dalam pembahasan dan menunggu hasil kajian. "Membangun Smelter, biaya investasinya saja di atas lima Triliun," ujarnya.
MARDIAN