Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Energi Listrik Batam (ELB) unit 1 Tanjung Uncang, Batam. (Foto: Humas bright PlN Batam) |
Vice President Public Relation PT PLN Batam, Bukti Panggabean mengatakan bahwa pemeliharaan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan untuk menjaga keandalan mesin kedepannya.
"Pemeliharaan tersebut akan berdampak pada menurunnya kapasitas pasokan listrik di sistem kelistrikan Batam-Bintan menjadi posisi siaga terutama pada saat beban puncak malam hari sebesar 17 MW dan pada beban puncak siang hari sebesar 23 MW atau sekitar 3 sampai 4 persen dari daya mampu sistem kelistrikan Batam-Bintan," ungkapnya, Kamis (26/5/2022).
Bukti menambahkan, semenjak awal tahun ini pertumbuhan pemakaian listrik di Batam naik signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Batam yang juga meningkat, sehingga beban puncak sistem kelistrikan Batam-Bintan naik diatas 10%. Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan listrik tersebut PLN Batam menggunakan cadangan daya yang sebelumnya tersedia.
“Saat ini cadangan daya yang dimiliki oleh PLN Batam telah terserap, untuk itu kami tengah membangun dua pembangkit baru untuk mempersiapkan ketersediaan energi listrik mengingat pertumbuhan pemakaian listrik yang pesat ini. Adapun dua pembangkit tersebut berlokasi di Panaran dengan daya 25 MW yang diperkirakan akan rampung pada September tahun ini, dan di Kabil dengan daya 50 MW akan rampung sekitar bulan Desember tahun ini,” beber Bukti.
Bukti melanjutkan dalam upaya percepatan pelaksanaannya, PLN Batam akan mengerahkan personil tenaga teknisi yang berkompeten guna memastikan pelaksanaan pemeliharaan berjalan cepat, efektif dan memenuhi standard keselamatan ketenagalistrikan.
"Selain itu dalam upaya meminimalisir dampak adanya pemeliharaan ini, PLN Batam akan memaksimalkan pengoperasian seluruh mesin yang ada termasuk mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang biasanya hanya kita perlukan sebagai cadangan," ujar Bukti.
Bukti juga mengajak masyarakat Batam untuk dapat berpartisipasi melalui kebiasaan hemat listrik dengan mematikan peralatan listrik yang tidak diperlukan sehingga dampak pemadaman masyarakat umum dapat diminimalisir.
“Atas nama Manajemen PT PLN Batam kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan layanan yang telah kami berikan, kami juga mohon doa dan dukungannya sehingga pemeliharaan PLTG ELB Unit 1 Tanjung Uncang ini dapat berjalan dengan lancar sehingga pasokan listrik PLN Batam dapat kembali optimal melayani kebutuhan masyarakat," tukasnya. (r/Exp)