Ilustrasi |
PT Moya Indonesia sendiri telah mengelola Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Batam dan sudah beroperasi sejak November 2020 lalu.
Salah satu karyawan PT Moya Indonesia mengatakan, dengan berkurangnya pendapatan mereka, perusahaan dianggap ingkar janji.
Sebab, kata dia, pihak manajemen berjanji akan membayar upah kerja sesuai dengan yang mereka terima saat masih bekerja dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB).
“Kami kan statusnya pindah dari ATB ke Moya dan ditawari bergabung dengan mereka [PT Moya Indonesia]. Pakai kontrak kerja juga memang, dan sesuai dengan masa konsesi pengelolaan air di Batam, enam bulan,” kata pria yang namanya enggan disebutkan, Kamis (29/4/2021).
Ia menjelaskan, beberapa karyawan juga menandatangani kontrak kerja pukul 02.00 pagi pada 15 November 2020 silam. Hal yang menurutnya aneh, dan kontrak kerja itu pun tidak bisa diminta oleh karyawan.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa selain gaji yang diterima tidak penuh lantaran “dipotong” untuk pembayaran BPJS, beberapa insentif juga turut dihilangkan.
“Kalau di ATB dulu ada insentif shift malam, dan sekarang hal itu justru ditiadakan. Beberapa karyawan memang ada yang dibayarkan, tetapi tidak menentu. Bagaimana hitung-hitungannya juga karyawan tidak diberitahu,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh karyawan lainnya, kini PT Moya Indonesia juga tidak akan membayarkan upah kerja bagi mereka yang masuk di tanggal merah selain Hari Raya Idulfitri. Pemberitahuan itu pun baru-baru ini diketahui oleh karyawan.
“Harusnya kalau memang ada aturan seperti itu, diinformasikan jauh-jauh hari lah. Kalau begini, bagaimana dengan upah kami yang bekerja di tanggal merah yang lalu-lalu?," katanya.
Menurut kedua karyawan ini, persoalan yang menimpa mereka sudah diadukan ke atasan maupun HRD. Namun, meski aduan sudah diterima tetapi perubahan tak kunjung ada. Menurut mereka, karyawan PT Moya Indonesia menuntun agar over time dibayar, upah kerja dibayar sama saat di PT ATB dulu, dan kontrak kerja ke depannya harus lebih transparan.
“Para karyawan khawatir kondisi sekarang bakal memengaruhi kinerja kami dan akhirnya berpengaruh juga pada pelayanan air bagi masyarakat Batam,” katanya.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi expossidik.com masih berupaya mengkonfirmasi pihak manajemen PT Moya Indonesia. (Exp)