Dialog bersama masyarakat dan muspida |
EXPOSSIDIK.com, Anambas -- Ketua Ikatan Keluarga Jemaja (Ikaja), Johari, SH, CN, Msi menyayangkan terjadinya peristiwa pembakaran alat berat milik PT Kartika Jemaja Jaya (KJJ) usai lebaran tertanggal 29 Juni 2017.
Pasca rencana pembangunan perkebunan Karet PT. KJJ, terjadi perbedaan pandangan dengan masyarakat tempatan. Perbedaan pandangan ini terus menjadi problem dilapangan hingga berujung pada terjadinya aksi pembakaran.
Menurut Johari, atas adanya kejadian ini kiranya mendapat perhatian khusus dari pemerintah, baik di daerah maupun pemerintah pusat. Untuk Ikaja, katanya, akan segera mengambil langkah untuk membentuk tim advokasi terhadap terduga pelaku aksi pembakaran.
"Saya sangat prihatin atas adanya peristiwa pembakaran alat berat tersebut. Dan, atas terduga pembakar alat berat akan diupayakan pemberian bantuan hukum," terangnya melalui pesan singkat, Minggu 2 Juli 2017.
Selain itu, Johari meminta agar dewan perwakilan rakyat, mulai dari DPRD Anambas dan Provinsi Kepri memberikan perhatian khusus. "DPRD Anambas maupun Kepri harus segera membentuk tim pansus," katanya.
Hal ini, kata Johari, bertujuan untuk mengungkap penyebab terjadinya aksi pembakaran alat berat milik PT. KJJ. "Baik dari segi yuridis, teknis, maupun politik."
Johari menilai, karena sudah menimbulkan polemik ditengah-tengah masyarakat, maka perlu kiranya dilakukan peninjauan dan evaluasi secara menyeluruh terhadap perizinan PT. KJJ. "Terkait amdal, maupun mempertimbangkan kembali hasil survey tim peneliti IPB."
Johari menambahkan, tim terpadu yang akan dibentuk nantinya harus melibatkan banyak pihak, mulai dari Pemkab Anambas, DPRD, aparat penegak hukum, PT KJJ dan masyarakat baik lokal maupun rantau.
Sebelumnya, tanggal 22 Juni 2017, warga mengadakan rapat bersama muspika, Camat Jemaja dan Jemaja Timur. Dalam rapat tersebut diberi tenggang waktu 7 hari untuk mengeluarkan alat-alat berat milik PT KJJ.
FITRA