BATAM, EXPOSSIDIK.COM - Daging ayam segar (broiler-red) mengalami kenaikan yang fantastis mencapai 30 persen menjelang perayaan hari besar Natal dan tahun baru.
Alhafis (44 th) pedagang ayam segar di Pasar Induk Sagulung mengatakan ada kenaikan harga yang lumayam tinggi sejak awal desember 2015. Hal ini di sebabkan karena modal pengambilan dari kandang yang tinggi dan untuk bisa menutupi biaya operasional.
"Agar tidak merugi, sekarang kami terpaksa jual dengan harga Rp36.000/kg," kata Alhafis (23/12) di lapak dagangnya.
Menurut Alhafis akibat harga yang tinggi tersebut maka resikonya sekarang daya beli masyarakat jadi berkurang. "Biasanya saya bisa jual 200 kg/hari, kini hanya bisa menjual 130 kg saja, itupun sulit," ungkapnya.
Menurut Alhafis akibat harga yang tinggi tersebut maka resikonya sekarang daya beli masyarakat jadi berkurang. "Biasanya saya bisa jual 200 kg/hari, kini hanya bisa menjual 130 kg saja, itupun sulit," ungkapnya.
Lebih lanjut Alhafis menjelaskan bahwa jikalau di bulan sebelumnya dia masih bisa menjual dengan harga standar, dikisaran Rp28.000/kg. "Ya sekarang kami mau gimana lagi, para pengusaha itulah yang punya kebijakan," ucapnya pasrah.
Selain itu, Bude (47 th) salah satu konsumen yang sempat di wawancarai menuturkan bahwa karena harga ayam lagi mahal saat ini maka diia hanya mampu membeli 5 kg/hari. Ini hanya untuk mencukupi kebutuhan dagangan ayam penyet miliknya.
"Biasanya saya bisa belanja sampai 10 kg/hari, tapi sekarang sedikit aja. Nanti kalau harga saya naikan juga pelanggan pada lari," jelasnya.
Pantauan di Pasar Induk Sagulung, bukan hanya daging ayam segar yang mengalami kenaikan. Tapi kewnaikan harga di ikuti oleh beberapa kebutuhan pokok lainya, seperti sayur mayur, cabai merah dan bawang. Hal ini sangat dikeluhkan ibu rumah tangga. (AP/Sidik)