Bom Bunuh Diri 'Guncang' Madinah dan Solo
JAKARTA I EXPOSSIDIK.COM - Bom bunuh diri, jelang lebaran 2016 mulai marak dan membuat banyak korban manusia yang tidak berdosa. Bukan saja di Indonesia, bom bunuh diri juga dilakukan manusia biadab di Kota Suci Madinah Arab Saudi.
Bom bunuh diri meledak di dekat Masjid Nabawi, Kota Suci Madinah, Arab Saudi. Bom itu meledak saat maghrib menewaskan pelaku dan dua petugas keamanan. Hal itu diungkapkan laporan Aljazeera, Senin (4/7) kemarin.
Akibat insiden ini, ramai warga menggungah rekaman suasana kejadian tersebut. Ratusan orang berkerumun mendekati kawasan yang berada di lapangan parkir yang menghubungkan masjid Nabawi dengan Pengadilan Tinggi Madinah.
Saksi mata menyatakan mobil itu berjalan pelan mendekati dua petugas keamanan yang mana sejak awal pelaku mengincar petugas keamanan tersebut sebelum pelaku meledakkan dirinya.
Dalam waktu bersamaan, aksi teroris meledakkan diri terjadi pula di depan Masjid Jami Kota Qatif. Pada Senin dini hari, bom bunuh diri juga meledak di dekat Konsulat Amerika Serikat Kota Jeddah, melukai dua petugas keamanan.
Belum ada laporan korban warga sipil dalam seluruh insiden itu kecuali pelaku.
Sementara itu, di Indonesia pelaku teroris juga melakukan aksinya di depan Markas Polres Surakarta yang satu orang tewas dan satu orang yang lain terluka akibat bom bunuh diri, Selasa (5/7).
Korban tewas di duga adalah pelaku peledakan, sedangkan korban yang luka-luka adalah seorang petugas kepolisian.
Berdasarkan informasi intel di Polresta Solo, peristiwa ledakan terjadi pada pukul 07.30 WIB. Saat itu, ada seseorang masuk ke pintu sebelah barat SPK. Orang itu kemudian di panggil anggota Provos.
"Pas mengarah ke Provos melapor diri, dia meledakkan diri. Korban sementara adalah pelaku, sedangkan korban yang mengalami luka-luka adalah seorang petugas kepolisian," jelas anggota intel.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Condro Kirono membenarkan bahwa ledakan bom di depan SPKT Markas Polresta Solo pada Hari Selasa adalah serangan bom bunuh diri.
Hingga kini, kepolisian masih melakukan olah TKP. (Merdeka/Kompas/red)