Salah seorang warga Seibeduk mengabadikan foto air yang berwarna hitam dirumahnya. (foto: ist) |
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Dendi Gustinandar kepada awak media saat dikonfirmasi, Selasa (23/2/2021).
Kata dia, permasalahan tersebut telah diterima oleh pihaknya melalui salah satu perwakilan warga yang datang langsung ke BP Batam.
"Sudah dipanggil dan mereka (PT Moya Indonesia) juga telah menerima langsung keluhan kualitas air dari pelanggan di Piayu. Semalam ada perwakilan warga yang datang langsung ke kami," ujarnya.
Setelah pemanggilan tersebut, Dendi mengaku saat ini belum mengetahui perkembangan pasti penyebab keruhnya air tersebut dikarenakan tengah berada di luar kota.
"Saat ini perkembangan lanjutan memang belum pantau. Kebetulan sekarang saya di luar kota, nanti saya tanyakan ke pak Binsar (Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam)," ungkapnya.
Hal serupa juga diucapkannya, ketika disinggung mengenai alasan kualitas air yang dikelola PT Moya Indonesia hingga bulan April mendatang selama masa transisi.
Menurutnya, hal yang paling utama saat ini yaitu adalah menyelesaikan keluhan para pelanggan tersebut.
"Yang saya tahu PT Moya sendiri telah melakukan langkah teknis untuk menyelesaikan keluhan kemarin," pungkasnya. (exp)