EXPOSSIDIK.com, Tanjung Pinang -- Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah, mengingatkan kepada perangkat RT/RW agar berhati-hati mengawasi tempat usaha, toko, maupun ruko yang menjual obat di wilayah masing-masing. "Mengingat, saat ini marak beredar obat bahaya jenis Paracetamol, Cafein, Carisoprodol (PCC)," kata Lis pada acara penyerahan insentif RT/RW Triwulan III, di Aula Asrama Haji Tanjung Pinang, Jumat, 22 September 2017.
Menurut Lis, dengan adanya pengawasan melibatkan RT/RW yang berkoordinasi dengan Camat, Lurah dan Dinas Kesehatan bisa mencegah beredarnya obat berbahaya tersebut di Kota Tanjung Pinang.
Baru-baru ini, kata Lis, sudah ada penangkapan terhadap pil PCC di Bintan, untuk itu, masyarakat harus giat melakukan pengawasan, agar generasi muda terhindar dari penyalahgunaan obat terlarang tersebut. "Apalagi, tahun 2018 mendatang, Kota Tanjungpinang akan melaksanakan Pilkada," ujarnya.
Lis menyampaikan, terhadap Ketua RT/RW yang masa jabatannya akan berakhir, maka pemilihan secara musyawarah dilakukan setelah Pilkada.
Kepada Lurah segera ambil kebijakan memperpanjang jabatan RT/RW hingga berakhir Pilkada," katanya.
Terkait pilkada 2018, Lis berharap Ketua RT/RW dapat melakukan sosialisasi kepada warga untuk berpartisipasi memilih dalam pesta demokrasi mendatang.
Ini dilakukan agar patisipasi warga dalam pilkada naik menjadi 75 persen. "Yang perlu diingat, surat pemberitahuan pemilih jangan diberikan satu hari sebelum pelaksanaan Pilkada, apalagi diberikan pada malam hari atau hanya diselipkan dibawah pintu," ujarnya.
Rencananya, ungkap Lis, ia dan Syharul akan maju pada Pilkada 2018 mendatang. "Kami berdua sama-sama akan maju dan itu adalah pilihan politik."
Yang pasti, tambahnya, ia dan Syahrul masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah bersama hingga masa jabatan berakhir pada 16 Januari 2018 mendatang.
Insentif Ketua RT/RW Triwulan III diberikan kepada 848 orang Ketua RT/RW. Masing-masing Ketua RT yang berjumlah 680 orang dan Ketua RW sebanyak 168 orang menerima insentif dari Juli sampai dengan September sebesar Rp1. 057,500 setelah dipotong pajak.
Editor: ALBERT ADIOS GINTINGS