BP Batam menerima kunjungan investor Singapura |
EXPOSSIDIK.com, Batam -- Badan Pengusahaan Batam melalui anggota 5/Deputi Bidang Pelayanan Umum, Gusmardi Bustami mengatakan Singapura dan Batam merupakan dua negara partner yang baik dan menguntungkan. "Ditengah persaingan global, Singapura dan Batam harus meningkatkan kerjasama," kata Bustami saat menerima kunjungan Singapore Business Federation di kantor BP Batam, Jumat, 19 Mei 2017.
Menurut Bustami, kunjungan pengusaha yang tergabung dalam Singapore Business Federation di kantor BP Batam membawa 13 anggota yang terdiri dari 7 perusahaan Singapura. Pertemuan ini difasilitasi oleh Batamindo Industrial Park, yang merupakan salah satu dari 4 perusahaan yang mendapat fasilitas KILK.
Saat ini, kata Bustami, tercatat sebanyak 24 industrial park masih eksis berproduksi dan menaungi 700 perusahaan. Beberapa perusahaan asing baru yang memanfaatkan fasilitas i23J dan KILK, seperti Perusahaan Blackmagic Design Manufacturing industri peralatan film dan broadcast, sukses berproduksi dengan sangat baik dengan melakukan produksi untuk ekspor ke sejumlah negara besar penghasil film, ujarnya.
Selain itu, terang Bustami, ada sejumlah wacana lainnya yang dibahas, terkait pengembangan kualitas tenaga kerja Batam yang kompetitif, berkualitas dan sesuai kebutuhan industri.
Untuk itu, tambah Bustami, BP Batam akan secara serius berkalaborasi dengan Politeknik, EDB Singapura dan Kawasan Industri di Batam dalam merancang konsep pengembangan kualitas tenaga kerja siap pakai tersebut melalui program training.
Sekretaris Jenderal Africa South East Asia Chamber of Commerce, Kelvin Tan mengatakan letak geografis, kesiapan infrastruktur udara, laut, ketersediaan lahan, fasilitas kegiatan ekspor impor barang, dan fasilitas investasi (i23J dan KILK) tidak dapat dipungkiri menjadi modal menarik investor untuk berinvestasi.
Menurut Kevin, easy and low cost of doing business mampu menjadi pemanis, sehingga Batam dinilai masih kompetitif untuk menjadi tujuan investasi. "Harga sewa lahan dan upah pekerja terjangkau bila dibandingkan dengan negara lain," katanya.
Kelvin mengatakan dalam hal sewa lahan, BP Batam menawarkan harga yang kompetitif sehingga dinilai masih sangat menarik dan besaing dengan FTZ di Vietnam. "Sistem sewa lahan di Batam selama 80 tahun dengan perpanjangan, sementara di Vietnam hanya 30 tahun saja."
Selain itu, tambah Kevin, Pulau Batam mempunyai fasilitas modal yang cukup kuat, seoerti bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia, maupun pelabuhannya. "Jadi, apa yang tawarkan BP Batam, masih sangat terjangkau," katanya.
ALBERT ADIOS GUNTINGS I AGM