EXPOSSIDIK.com, Batam -- Elemen masyarakat Batam dari Organisasi Buruh, LSM, Mahasiswa dan Partai, menggelar aksi demo menolak kenaikan listrik Kota Batam sebesar 45,4 persen, Selasa, 16 Mei 2017.
Massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Listrik (AMPLI) melakukan aksi di 3 kantor pemerintah yakni Pemko Batam, DPRD Batam dan Graha Kepri.
Dalam orasinya pendemo mengatakan Kenaikan Tarif Dasar Listrik Batam (TDLB) sebesar 45,4 persen sangat memberatkan ekonomi masyarakat Batam.
Untuk itu mereka menolaknya, bahkan mengancam akan menurunkan Gubernur dari jabatan.
Menurut pendemo, menagih janji Gubernur Kepri Nurdin Basirun, yang sebelumnya menjanjikan akan merevisi kembali kenaikan TDL tersebut, Gubernur Kepri telah menzolimi kami seluruh masyarakat Batam.
Dua Partai yang ikut dalam penolakan kenaikan tarif dasar listrik Batam adalah partai Gerindra dan Nasdem.
Aksi massa mulai dari kantor Pemko Batam, DPRD Batam dan Graha Kepri (Pusat Perwakilan Perentah Kepri di Batam) ini, dikawal oleh ratusan polisi dari Polresta Barelang.
ALPARET
Massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Listrik (AMPLI) melakukan aksi di 3 kantor pemerintah yakni Pemko Batam, DPRD Batam dan Graha Kepri.
Dalam orasinya pendemo mengatakan Kenaikan Tarif Dasar Listrik Batam (TDLB) sebesar 45,4 persen sangat memberatkan ekonomi masyarakat Batam.
Untuk itu mereka menolaknya, bahkan mengancam akan menurunkan Gubernur dari jabatan.
Menurut pendemo, menagih janji Gubernur Kepri Nurdin Basirun, yang sebelumnya menjanjikan akan merevisi kembali kenaikan TDL tersebut, Gubernur Kepri telah menzolimi kami seluruh masyarakat Batam.
Dua Partai yang ikut dalam penolakan kenaikan tarif dasar listrik Batam adalah partai Gerindra dan Nasdem.
Aksi massa mulai dari kantor Pemko Batam, DPRD Batam dan Graha Kepri (Pusat Perwakilan Perentah Kepri di Batam) ini, dikawal oleh ratusan polisi dari Polresta Barelang.
ALPARET