Bupati Natuna sematkan kalungan bunga |
Tamu undangan bersama Bupati Natuna |
EXPOSSIDIK.com, Natuna -- Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal mengatakan pembangunan bandara Ranai telah menghabiskan anggaran 200 milyar lebih yang sebagian besar bersumber dari APBD Natuna. Karena itu, ia minta semua pihak tetap memperhatikan kepentingan daerah, terutama dalam hal menambah Pendapatan Asli Daerah, kata Rizal, saat meresmikan pengoperasian Bandara Raden Sadjat Ranai di Natuna, Sabtu, 13 Mei 2017.
Harus diingat, terang Hamid, bahwa daerah sudah menghabiskan anggaran yang demikian besar, jadi harus ada dampaknya bagi pendapatan asli daerah, ujar Hamid.
Atas pertimbangan tersebut, Bupati Natuna berwacana untuk menghapuskan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) karena anggaran operasional bandara sangat minim. "Kita akan nolkan NJOP bandara," kata Hamid.
Tapi, tambah Hamid, hal itu tidak bisa dilakukan secara serta merta melainkan harus dilakukan dengan mekanisme yang benar.
Kepala Satuan Pelayanan Bandara Ranai, Suroso dalam sambutannya mengatakan, tidak ada perbedaan dalam pemberian pelayanan kepada calon penumpang pesawat baik kepada pejabat daerah maupun masyarakat biasa. "semua akan dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku," kata Suroso.
Menurut Soroso, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) semua calon penumpang yang akan memasuki bandara diwajibkan untuk melalui proses pemeriksaan. "Dalam hal peneriksaan tidak ada pengecualian," katanya.
Komandan Lapangan Udara Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kolonel Penervang Azhar Aditama mengapresiasi atas dioperasionalkannya terminal bandara tersebut.
Karena telah diresmikan maka kewenangan operasional terminal dibawah Kepala Satuan Pelayanan Kementerian Perhubungan, namun petugas Operasional masih dipercayakan kepada Lanud Ranai.
Peresmian operasional Bandara ditandai dengan pengalungan bunga kepada penumpang pesawat yang turun di terminal Ranai.
SARWANTO