Presiden RI Joko Widodo |
Bloomberg menyebutkan bahwa Jokowi cukup piawai dalam berpolitik, terbukti dapat merangkul dua pertiga kursi di parlemen.
Selain itu, program amnesti pajak juga berhasil diloloskan untuk membiayai program pembangunan infrastruktur.
Berdasarkan dari tiga indikator yakni nilai tukar, pertumbuhan ekonomi dan penerimaan publik, Bloomberg menempatkan Jokowi sebagai presiden terbaik 2016 di antara delapan negara Asia - Australia.
Menurut Bloomberg, Jokowi terbukti mampu menguatkan nilai tukar sebesar 2,41 persen, menjaga pertumbuhan ekonomi 5,02 persen serta memiliki tingkat penerimaan publik cukup tinggi sekitar 69 persen.
Penilaian tersebut bersumber pada riset Bloomberg dan Saiful Mujani Research and Consulting dari Juli 2015 sampai Oktober 2016.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye disebutkan sebagai presiden terpayah, dimana nilai tukar Won yang turun 2,87 persen, pertumbuhan ekonomi yang hanya mampu mencapai level 2,6 persen dan tingkat penerimaan publik yang merosot di 4 persen.
Penilaian tersebut bersumber pada riset Bloomberg dan Gallup dari Januari 2016 hingga November 2016.
[sumber: kompas]