BATAM I EXPOSSIDIK.COM - Acara buka puasa bersama Perpat Provinsi Kepri dan Kota Batam di Testaurant Golden Prawn Bengkong (19/6) malam, dihadiri sekitar 3.500 orang dari berbagai kalangan, baik dari elemen masyarakat, maupun warga masyarakat dari hinterland, diantaranya KNPI, FKPPI, PPM, PP, IPK, Pemuda Hang Tuah, Jebat.
Kegiatan buka bersama ini selain di isi dengan pemberian SK Kepengurusan DPD Tanjung Balai Karimun, serta pemberian bantuan kepada anak yatim dari sejumlah yayasan dan warga kurang mampu.
Edy Yulianto selaku Ketua DPD Perpat Batam mengatakan bahwa Perpat Batam saat ini makin solid. Untuk tingkat Kota Batam hanya 3 DPC tingkat Kecamatan lagi yang belum dilantik, yakni DPC Belakang Padang, Lubuk Baja dan Galang.
"Dalam waktu dekat atau usai lebaran tahun ini, ketiga DPC tersebut akan segera dilantik," terang Edy usai memberi bantuan
Menurut Edy, Perpat Batam tidak lagi berbuat untuk kepentingan politik, namun lebih kepada bekerja untuk masyarakat. Oleh karena itu ia mengajak anggota Perpat Batam untuk akan bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Kota Batam menjadi lebih baik.
"Saya berharap, Kota Batam akan selalu kondusif dan makin aman," tuturnya
Sementara, Banjar Ahmad selaku Ketua DPP Perpat Kepri mengatakan bahwa SK kepengurusan DPD Perpat kabupaten/kota di Kepri yang telah di keluarkan adalah SK Batam dan Tanjung Balai Karimun. Sedangkan 5 DPD lainnya, menunggu habis masa bakti kepengurusan yang lama.
Selain itu, Saparudin Muda Pendiri Perpat memaparkan bahwa Perpat saat ini merupakan organisasi nasionalisme, tidak identik sebagai organisasi melayu. Menurutnya siapa saja warga Batam dan Kepri yang merasa memiliki Kepri dan ingin membangun Kepri lebih baik, maka dapat menjadi anggota bahkan Ketua Perpat.
"Kita sudah menjadi organisasi yang terbuka dan nasionalisme. Siapa saja warga Batam atau Kepri dapat masuk menjadi Anggota Perpat, kita tidak lagi mengedepankan suku agama atau ras," ujarnya.
Saparudin menambahkan, dalam rentang masa dari mulai berdirinya Perpat hingga saat ini, Perpat telah berjuang untuk masyarakat, diantaranya pembebasan kampung tua dan pendidikan anak-anak sekolah.
Ia mengaku, jika masalah sekolah atau pendidikan menurutnya Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Batam telah berkoordinasi dengan baik, kepada Perpat. Namun BP Batam belum terlalu berjalan baik, karena perpanjangan pemerintah pusat tersebut masih sulit untuk mengalokasikan lahan untuk sekolah.
Dirinya berharap kepemimpinan BP Batam yang baru dapat membuat kebijakan yang memprioritaskan kepentingan umum terutama pendidikan tersebut, harapnya. (al/sidik)