BATAM I EXPOSSIDIK.COM - Guna menjalin tali silaturahmi info terbaru keberadaan industri maritim di Batam, Badan Pengusahaan Batam menggelar diskusi dan buka bersama dengan media bersama pengusaha galangan kapal (21/6).
Gusmardi Bustami selaku Deputi V Bidang Pelayanan Umum BP Batam mengatakan bahwa industri shipyard yang ada di Batam sekitar 100 shipyard. Padahal, jumlah shipyard yang ada di Indonesia ada sebanyak 250-an .
Ia juga menyampaikan bahwa pada triwulan pertama 2016 kenaikan proyek investasi di Batam cukup signifikan, yakni mencapai 62 proyek dengan investasi sebesar 391 juta US Dolar. Dan iya mengharapkan kedepan akan terus terjadi kenaikan, termasuk didalamnya investasi dibidang industri shipyard.
Sementara itu, Arus Gunawan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Ditjen Ilmate Kementrian Perindustrian RI mengatakan, arah kebijakan pengembangan industri perkapalan nasional ditujukan pada 3 sektor yakni, penguatan industri perkapalan, penguatan indsutri komponen dan ketersediaan SDM terampil dan berkompten.
Ia menyebutkan seluruh industri galangan kapal di Indonesia ada sebanyak 250, dengan kapasitas produksi dalam setahun untuk pembangunan baru sebanyak 1 juta DWT, dan reparasi sebanyak 12 juta DWT.
" Galangan kapal itu tersebar di seluruh Indonesia, namun konsentrasi terbesar ada di Pulau Jawa dan Pulau Batam, hampir 80 persen merupakan industri dengan katagori skala kecil dan menengah dengan fasilitas produksi 50 DWT sampai dengan 5000 DWT," tambahnya.
Arus Gunawan berharap kedepannya petumbuhan industri shipyard di Batam tidak hanya untuk pembuatan dan reparasi kapal saja, namun juga industri bahan baku dan komponen tersedia di Batam.
Dalam acara ini panitia menghadirkan nara sumber Arus Gunawan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Dirjend Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (Ditjen Ilmate) Kementrian Perindustrian RI, Gusmardi Bustami Deputi 5 Bidang Pelayanan Umum BP Batam dan Sarwo Edi Ketua Batam Shipyard and Offshore Association (al/sidik)