Sekelompok warga saat menyampaikan aspirasinya |
ANAMBAS I EXPOSSIDIK.COM - Warga Jemaja Timur berharap agar perusahaan Kartika Jemaja Jaya (KJJ-red) dapat beraktifitas kembali. Hal itu diungkapkan warga saat melakukan hearing dengan Bupati Anambas.
Menurut warga yang bernama Muharani, keberadaan perusahaan KJJ hendaknya bisa beroperasi kemnali agar warga bisa kembali dan bisa menghidupi keluarganya.
"Kita berharap Pemkab Anambas mengizinkan kembali perusahaan tersebut untuk melakukan aktifitasnya agar kami ada pekerjaan," ucap salah seorang warga ketika melakukan hearing dengan bupati.
Dengan bekerja di perusahaan perkebuhan karet tersebut, terang warga, dia bisa mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya. Hal ini sangat membantu, mengingat banyak warga yang terlibat dan bekerja di KJJ.
"Sejak kami berhenti bekerja di KJJ, kami sangat kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Mau hutang belanja diwarung saja dipercaya sudah tidak di percaya," paparnya.
Sementara itu, Aspar selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Desa Kuala Maras meminta kebijaksanaan bupati dalam hal memutuskan persoalan perusahaan KJJ mengingat kehadirannya sangat dibutuhkan.
"Jika memang di tolak, hendaknya katakan menolak secara resmi agar kami tidak terlalu berharap kepada perusahaan tersebut lagi," pintanya kepada bupati.
Selain itu, MSai selaku perwakilan pekerja dari Genting Pulur memaparkan bahwa tenaga kerja yang di serap oleh KJJ untuk pengisian tana ke polibag mencapai 400 orang.
Karena jumlahnya yang sangat banyak itu, dia berharap agar bupati membuka kembali perusahaan tersebut agar tidak bertambahnya angka pengangguran di Anambas.
"Kami minta bupati membuka kembali lapangan kerja itu atau bupati kasih pekerjaan lain, karena saat ini warga butuh pekerjaan apalagi sudah mendekati bulan ramadan," pintanya berharap.
Terkait permasalahan itu, Harris Bupati Anambas mengatakan bahwa perusahaan karet itu tidak layak untuk beroperasi karena berbagai alasan. Salah satunya, beroperasi KJJ akan merusak alam terutama hutan di Jemaja dan jemaja Timur, terang bupati.
"Harus diingat bahwa Jemaja Timur merupakan tumpuan masa depan masarakat setempat. Kalau ada pertanyaan layak atau tidak KJJ beroperasi, secara pribadi jelas saya mengatakan tidak layak," ungkap Haris saat menjawab pertanyaan warga di Aula Kantor Bupati (2/5).
Menurut Harris, jika hutan sudah ditebang maka sudah tidak ada lagi tanaman besar sebagai penyangga sumber air. Apalagi sebagian besar warga Anambas rata-rata membangun rumah panggung dengan kayu.
"Itu jawaban saya secara pribadi, tapi secara pemerintah tidak seperti itu, kita tetap mengikuti proses administrasi," ungkapnya. (Art/sidik)