Alias Wello Hadiri Malam Cap Go Me di Dabosingkep
LINGGA, EXPOSSIDIK.COM - Dalam perayaan penyambutan Hari Kue Bulan yang jatuh pada tanggal 27 September, di perigati masyarakat Thionghoa di Dabo Singkep Lingga. Acara tersebut memiliki historis tersendiri bagi masyarakat Thionghoa, dimana di sambut sangat hikmat dan meriah.
Malam Cap Go Me, di hadiri oleh para tokoh sentral keturunan etnis Thionghoa juga di hadiri Alias Wello (AW-red) calon nomor urut 4 pada pilkada Lingga 9 Desember nanti. Pada kesempatan tersebut AW menyampaikan ucapannya bahwa keberagaman agama dan tradisi merupakan kebanggaan bagi masyarakat Lingga.
Hal ini di kenal dengan keharmonisan umat antar beragama yang sudah terjalin sejak dahulu. Adanya keberagaman ini pula patut kita jaga dan lestarikan, ucapnya.
"Keragaman agama memiliki arti dan ketradisian yang tersendirian,terlebih lagi kerukunan antar umat beragama di Lingga itu sudah ada jalinan batin yang tidak tertulis untuk saling menghargai antar sesama pemeluk agama dan tradisi," paparnya.
Selain itu, malam perayaan kue bulan merupakan salah satu tradisi masyarakat Lingga dan hal ini bisa di jadikan moment penyatuan sikap guna menuju Lingga yang maju, jelas balon nomor urut 4.
Alias Wello juga menabahkan bahwa kerukunan antar umat beragama dan etnis di Lingga melambangkan kehidupan yang damai dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.
Hal ini mencerminkan, sekalipun berbedan dalam pandangan, pada pilkada nanti masyarakat harus memiliki hubungan silaturahmi yang erat. Apalagi, kesemua pasangan calon yang akan maju adalah putra Lingga yang terbaik dan memiliki visi dan misi untuk memajukan Lingga.
Dengan demikian bisa mengangkat keberadaan Lingga yang saat ini Kabupaten Lingga adalah satu kabupaten yang terendah dari tujuh kabupaten/kota di Kepri.
Dia pun berharap, pemimpin Lingga ke depan dapat membawa perubahan. Termasuk harus menerima sanksi daerah pemerintah pusat. "Kalau hal ini sampai terjadi, maka sia-sialah perjuangan masyarakat," jelasnya.
Acara perayaan malam Cap Go Me Lingga, di hadiri ribuan orang ini di lanjutkan dengan pelepasan lentera serta undian berhadiah bagi para pengunjung. (Md/Sidik)
Malam Cap Go Me, di hadiri oleh para tokoh sentral keturunan etnis Thionghoa juga di hadiri Alias Wello (AW-red) calon nomor urut 4 pada pilkada Lingga 9 Desember nanti. Pada kesempatan tersebut AW menyampaikan ucapannya bahwa keberagaman agama dan tradisi merupakan kebanggaan bagi masyarakat Lingga.
Hal ini di kenal dengan keharmonisan umat antar beragama yang sudah terjalin sejak dahulu. Adanya keberagaman ini pula patut kita jaga dan lestarikan, ucapnya.
"Keragaman agama memiliki arti dan ketradisian yang tersendirian,terlebih lagi kerukunan antar umat beragama di Lingga itu sudah ada jalinan batin yang tidak tertulis untuk saling menghargai antar sesama pemeluk agama dan tradisi," paparnya.
Selain itu, malam perayaan kue bulan merupakan salah satu tradisi masyarakat Lingga dan hal ini bisa di jadikan moment penyatuan sikap guna menuju Lingga yang maju, jelas balon nomor urut 4.
Alias Wello juga menabahkan bahwa kerukunan antar umat beragama dan etnis di Lingga melambangkan kehidupan yang damai dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.
Hal ini mencerminkan, sekalipun berbedan dalam pandangan, pada pilkada nanti masyarakat harus memiliki hubungan silaturahmi yang erat. Apalagi, kesemua pasangan calon yang akan maju adalah putra Lingga yang terbaik dan memiliki visi dan misi untuk memajukan Lingga.
Dengan demikian bisa mengangkat keberadaan Lingga yang saat ini Kabupaten Lingga adalah satu kabupaten yang terendah dari tujuh kabupaten/kota di Kepri.
Dia pun berharap, pemimpin Lingga ke depan dapat membawa perubahan. Termasuk harus menerima sanksi daerah pemerintah pusat. "Kalau hal ini sampai terjadi, maka sia-sialah perjuangan masyarakat," jelasnya.
Acara perayaan malam Cap Go Me Lingga, di hadiri ribuan orang ini di lanjutkan dengan pelepasan lentera serta undian berhadiah bagi para pengunjung. (Md/Sidik)