NATUNA I EXPOSSIDIK.COM - Antrian panjang kapal-kapal yang menunggu giliran untuk bongkar muat barang-barang di Pelabuhan Penagi, Natuna adalah pemandangan biasa terilihat di daerah Indonesia terluar. Bahkan, terkadang terjadi saling dorong-mendorong untuk mendapatkan giliran bongkar kapal terlebih dulu. "Perhubungan hanya sebatas memberi pengarahan, tanggung jawab dan wewenang ada pada Syahbandar," kata Sapta Nugraha, Kepala Bidang Perhubungan Laut Natuna, Jumat, 14 April 2017.
Menurut Sapta, Dinas Perhubungan Natuna dalam hal ini hanya hanya sebatas memberi saran, dan memediasi pihak-pihak terkait. "Para pemilik barang, nahkoda kapal, syahbandar, dan buruh pelabuhan."
Karena itu, kata Sapta, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang pihak terkait untuk mencari solusi atas permasalahan yang sering terjadi.
Lanjut Sapta, pihaknya memang sering mendapat informasi terkait antrian kapal yang kurang sehat itu. Ini terjadi karena ego masing-masing pemilik barang yang ingin cepat membongkar barang-barang dagangannya.
"Setelah diadakan pertemuan antar pedagang dan pihak-pihak terkait, mudah-mudahan hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata Sapta.
Ia berharap, semua pihak dapat saling berkoordinasi. "Pemilik barang harus sabar dan ikut antrian. Nahkoda kapal, buruh, juga harus kompak. Dan yang paling penting syahbandar harus tegas," ujar Sapta.
Selain persoalan itu, Kepala Bidang Perhubungan Laut Natuna menyampaikan akan terus memperbaiki pelayanan di pelabuhan, termasuk meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan.
Kata Sapta, Dinas Perhubungan Natuna tidak tinggal diam, tapi telah mengusulkan kepada pemerintah untuk alokasi dana perawatan pelabuhan Penagi. "Termasuk di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten beberapa waktu lalu."
[Wa/sidik]