Ilustrasi |
EXPOSSIDIK.COM | ANAMBAS - Suhardi salah seorang tukang bangunan di Tarempa kritis setelah tersengat arus listrik tegangan tinggi di lantai dua rumah Kemeng Desa Tarempa Barat, Senin (20/3) sekitar pukul 10.15 WIB.
Kondisi korban, seluruh anggota tubuhnya terlihat gosong mulai dari kepala hingga kaki. Bahkan pada kaki kirinya terkelupas hingga tampak daging dalamnya.
Atas kejadian tersebut, Suhardi dilarikan ke Puskesmas Tarempa, namun karena peralatan medis belum memadai, dia di rujuk ke Rumah Sakit Lapangan Kecamatan Palmatak guna perawatan intensive. Adi diberangkatkan ke Matak dengan puskesmas keliling (Ambulan Laut) pukul 12.00 WIB.
Rian salah satu saksi mata, yang merupakan kawan korban menjelaskan, pada awalnya dia bersama tiga kawannya berangkat untuk bekerja di rumah Kemeng warga Desa Tarempa Barat untuk pekerjaan finishing bangunan. Yakni plaster dinding dan mengaci dilantai dua rumah.
Karena mereka berempat, kata Rian, maka mereka dibagi tugas, dua mengerjakan bagian bawah dan dua lainnya yakni dirinya (Rian) dan Suhardi mengerjakan pekerjaan bagian atas, dimana Suhardi menghaluskan tepian dak dengan semen (Aci).
Karena posisi lantai dua tersebut dekat dengan kabel tegangan tinggi, maka dirinya seringkali mengingatkan Suhardi agar berhati-hati karena posisi kabel tidak jauh dari tempat Suhardi.
Kerja dengan posisi harus membungkuk. Pasalnya jika berdiri dipastikan akan sangkut kabel listrik. "Saya sudah ingatkan terus agar dia hati-hati, karena kabelnya rendah," ungkap Rian kepada jurnalis di Puskesmas Tarempa kemarin.
Setelah dirinya ingatkan kemudian dirinya juga kerja lagi dengan kerjaan yang sama, agak jauh dari posisi kabel tersebut. Tidak lama setelah dirinya ingatkan, dirinya kaget karena melihat dan mendengar percikan api. Setelah dilihat ternyata Suhardi sudah terjatuh kelantai dengan kondisi yang sudah gosong.
"Tubuh Suhardi gosong, bagian kepala belakangnya juga bengkak, tapi mungkin
itu akibat jatuh setelah tersengat listrik dan terjatuh hingga membentur lantai,"
ungkapnya.
Melihat kondisi kawannya yang sudah kritis, maka Rian lansung meminta tolong kepada dua kawannya yang bekerja dibagian bawah untuk membawa korban ke Puskesmas Tarempa. "Karena sudah kritis, Suhardi dibawa dengan tossa (Kendaraan roda tiga)," ungkapnya lagi.
Rian menambahkan dirinya sangat sedih dengan kejadian tersebut karena Suhardi merupakan kawan dekatnya. Meski bukan dirinya yang mengalami kejadian ini, namun dia mengaku merasa trauma. "Saya trauma kalau lihat dia seperti ini," tambah Rian.
[Sya/sidik]