Agus Norman juru bicara Tim Banggar DPRD Lingga |
LINGGA | EXPOSSIDIK.com - Terkait acuan RAPBD LINGGA 2017, Agus Norman selaku juru bicara Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lingga mengemukakan sejumlah catatan penting yang perlu menjadi perhatian eksekutif. Catatan penting tersebut merupakan hasil penjajakan selama proses pembahasan KUA-PPAS antara Banggar dan TAPD.
Menurut Agus Norman, hal itu merupakan catatan penting saat sidang paripurna harmonisasi dan finalisasi KUA-PPAS APBD Lingga tahun 2017 di gedung rakyat DPRD Lingga, Selasa (20/12)
Atas catatan itu maka dalam setiap penyusunan asusmsi pendapatan, TAPD diminta lebih teliti dan seksama, terutama menyangkut DAU, DAK, DBH dan SILPA agar tidak terjadi lagi masuknya anggaran baru, ujarnya.
Lanjut agus, TAPD diminta solid dan saling berkoordinasi, sehingga tidak ada lagi perbedaan dalam menyusun asumsi pendapatan dan belanja daerah.
Dalam hal penyusunan program dan kegiatan, terang Agus, SKPD harus tetap mengacu pada plafon anggaran dan RKPD yang telah di tetapkan. Hal ini untuk menjamin tidak bergesernya besaran total angka belanja RAPBD 2017, pinta Agus.
"Jadi, tiap SKPD strategis harus mengkaji terlebih dahulu program atau kegiatan yang ingin dijalankan agar setiap kegiatan yang di anggarkan tersebut bisa menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat," tegasnya.
Seperti infrastuktur, ungkap Agus, yang di bangun harus bisa menjawab tantangan untuk membuka isolasi daerah dan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Selain itu, dia juga meminta agar inspektorat meningkatkan pengawasan terhadap SKPD agar setiap kegiatan yang dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu, menyangkut Hibah dan Bansos, pihak eksekutif diminta berkonsultasi dengan DPRD agar penyerapan anggaran lebih tepat sasaran dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Dari catatan ini hasil harmonisasi Rp750,760 miliar akan dijadikan acuan nota keuangan Bupati untuk paripurna berikutnya," papar Agus.
[Md/sidik]