Para pengungsi mediami Taman Aspirasi Batam |
BATAM I EXPOSSIDIK.COM - Inilah pemandangan yang terlihat setiap hari dimana jumlah pencari suaka yang datang ke Indonesia terus bertambah dari hari ke hari.
Padahal, untuk di Kota Batam para pencari suaka ini sudah di tampung di Hotel Kolekta Batam, namun hingga Minggu (14/8) masih ada saja dari mereka yang tetap bertahan dan tinggal di Taman aspirasi, lokasi DPRD Batam.
Hasil pantauan di lokasi Taman Aspirasi, para pencari suaka ini terdiri dari anak-anak dan orang dewasa, baik perempuan maupun lelaki. Setiap harinya terlihat mereka hanya shalat di Musola DPRD Kota Batam.
Menjelang malam, sekitar pukul 19.00 WIB ke atas, para pencari suaka mulai mengangkat barang untuk tidur. Ada yang menggelar karpet di parkiran kendaraan bermotor, ada juga yang membawa kasur lipat dan meletakannya di lantai keramik depan Kantor DPRD Batam.
Ditengah sorotan lampu besar Kantor DPRD, terlihat anak-anak pengungsi ini bermain dan berlari-larian seumuran mereka, sementara orang dewasa ngobrol ngalor ngidul entah apa yang di cakapkannya.
Para imigran yang berada di Hotel Kolekta tergolong beruntung, karena biaya mereka menjadi tanggungan UNHCR. Sementara, mereka yang berada di taman Aspirasi, terkatung-katung dan tak jelas siapa yang memperhatikan mereka.
Parahnya lagi, International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang sebelumnya menjadi penanggungjawab sudah lepas tangan dan melayangkan surat resmi ke DPRD Kota Batam.
“IOM tak lagi memberikan biaya bagi mereka yang ada di Taman Aspirasi,” ujar Ketua DPRD Batam, Nuryanto pada wartawan beberapa hari lalu.
Karenanya, Nuryanto mengaku akan memberikan rekomendasi pada walikota agar bisa berkoordinasi dengan badan-badan di Muspida.
“IOM sudah tidak tanggung jawab lagi. Makanya Pemko harus ambil sikap tegas,” tegasnya.
[AG/SIDIK]