BATAM I EXPOSSIDIK.COM - Untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerjanya, maka pihak BP Batam mencoba untuk merangkul berbagai pihak yang terlibat untuk memajukan Batam
Salah satunya adalah, dimana pihak BP Batam mengundang Kadin Kepri dalam temu pers bersama wartawan guna mencairkan setiap permasalahan yang ada. Acara ini diadakan di Aula Meeting Room, Rabu (20/7)
Eko Santoso Budianto selaku anggota III Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha PB Batam yang hadir pada acara itu menuturkan bahwa permasalahan lahan yang ada di Batam saat ini sudah rumit dan untuk membenahinya tidak bisa dengan waktu yang cepat.
"Ya itu tadi, bahwa untuk membenahinya tidak bisa dengan singkat sekali selesai seperti membalikan telapak tangan," ujarnya.
Menurutnya, banyak hal yang harus di benahi di BP Batam, bukan hanya soal lahan. Pembenahan ini akan dilakukan secara menyeluruh termasuk kepada pegawai BP Batam
"Jadi, sesuai arahan pusat maka kita harus benahi semuanya, termasuk pegawai BP Batam agar tercipta transparansi," terangnya.
Terkait ada pertanyaan dari wartawan atas di tutupnya akses masuk ke Pesero Batam oleh BP Batam, Eko mengatakan bahwa hal ini memang harus dilakukan mengingat terkait ketaatan pengamanan laut, tempat tempat seperti itu harus clean control sehingga tidak disalahgunakan
"Terkait ketaatan yaitu pengamanan laut secara internasional hal itu untuk clear control, mengingat setiap pelabuhan yang ada harus dikelola sesuai dengan peraturan-peraturan, termasuk adanya peraturan internasional," jelasnya
Selain itu, Eko juga menyinggung soal pelabuhan Pelni yang dipindahkan ke Batu Ampar. Bahwa pemindahan tersebut atas permintaan Menteri Perhubungan, sementara BP Batam memfasilitasinya.
Pertimbangannya adalah, tambah Eko bahwa pelabuhan yang di gunakan selama ini di Sekupang tidak layak. Tapi, setelah di pindahkan mulai terlihat kenyamanan dan keamanannya.
Sementara itu, Imam dari Kadin Kepri mengatakan bahwa yang menjadi momok bagi Kadi saat ini adalah birokrasi dan perijinan. Jadi, dengan adanya program BP Batam, 3 jam selesai maka hal itu sangat luar biasa dan di sambut baik.
"Dengan begitu ada kepastian, mengingat pengusaha yang ada saat ini selalu membawa kalkulator dan mengkakulasi setiap apa yang ingin diusahakannya," ucap Imam
Dia juga menambahkan, terkait akan adanya kenaikan UWTO, pihaknya tidak mempersoalkan karena kenaikannyapun akan dipertimbangkan dengan masak-masak oleh pemerintah.
"Soal kenaikan WTO bisa-bisa saja, kan nggak ada dil-dilan maupun fee lagi kepada pihak ketiga maupun petugas BP Batam," ujarnya. (Ag/sidik)