BATAM I EXPOSSIDIK.COM - Salah satu penyebab difisitnya anggaran Batam adalah, belum di bayarkannya bagi hasil pajak kendaraan dari Provinsi Kepri sebesat Rp188 milyar. Hal tersebut diungkapkan anggota DPRD Oward Siaahan (18/6)
Menurut oward, APBD Batam 2016 sebesar Rp 2,3 triliun mengalami defisit Rp 190 milyar, salah satunya karena belum dibayarnya dana hasil pajak kendaraan Kota Batam dari Pemerintah Provinsi Kepri sebesar Rp188 milyar.
Onward menuturkan bahwa kondisi anggaran Kepri saat ini sedang mengalami defisit Rp300 milyar karena belum adanya kucuran dana bagi hasil dari pusat.
Dia juga menambahkan bahwa terjadinya penundaan bagi hasil pajak kendaraan terjadi pada seluruh kabupaten kota di Kepri dan pembayarannya nanti akan dilakukan secara bergilir.
" Tidak hanya untuk Pemko Batam yang belum kita salurkan, tetapi beberapa Pemda juga ada yang mengalami tunda salur, tapi sebagiannya telah disalurkan, Batam nanti menyusul. " Tambah Onward.
Onward menerangkan masalah tunda salur dana bagi hasil APBD adalah hal yang biasa disaat Pemprov mengalami defisit. jika sebelumnya tahun lalu 2015 Pemprov mengalami defisit sebesar Rp 800 milyar, tahun ini Pemprov Kepri mengalami defisit 2016 hanya sebesar Rp 300 milyar.
"Masalah tunggakan itu akan segera dibayarkan oleh Pemprov jika keuangannya sudah stabil," jelasnya (al/sidik)