Batam I expossidik.com - Akibat keterbatasan anggaran tahun 2016 ini Pemko Batam akan menunda kelanjutan pembangunan sejumlah sekolah. Hal ini diungkapkan Gintoyono selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan (15/2)
Menurut Gintoyono, pada 2016 ini akibat keterbatasan anggaran maka Pemko akan menunda kelanjutan pembangunan sekolah.
"Untuk bangunan sekolah yang belum selesai rencananya akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2017," ujarnya.
"Untuk bangunan sekolah yang belum selesai rencananya akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2017," ujarnya.
Dia mengatakan terdapat sembilan sekolah yang belum selesai dibangun pada 2015, dan seharusnya pembangunan dilanjutkan pada 2016 menggunakan mekanisme pendanaan multi years (tahun jamak).
Gintoyono membantah pekerjaan pembangunan terhenti, melainkan hanya menunda selama setahun.
"Pembangunan bukan mangkrak, tapi tadinya dibangun bertahap, dengan dibuktikan bangunan yang belum selesai langsung sudah digunakan oleh sekolah tersebut," kata dia.
Sebanyak tujuh dari sembilan sekolah yang masih dalam tahapan pembangunan itu sudah dipergunakan warga untuk proses belajar mengajar. Sedang dua sekolah lainnya belum bisa digunakan untuk operasional sekolah.
"Dua sekolah masih tahap pemancangan tiang," kata dia.
Selain sembilan sekolah yang masih tahap pembangunan, tiga sekolah yang dibangun pada 2015 sudah selesai, yaitu SMP Legenda Malaka, SMP Dapur 12 dan SD Sei Pelunggut.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari menyatakan pembangunan sekolah banyak ada yang bermasalah dalam perencanaan dan pembuatan Detailed Engineering Design.
Menurut dia, pembuatan DED seringkali tidak sesuai dengan fakta lapangan, misalnya saja dalam DED disebutkan lahan belum siap bangun.
"Seperti SMP yang di Tanjung Riau, yang kemudian yang tak bisa dibangun disdik, karena tidak ada pematangan lahan," kata dia. (red)
Gintoyono membantah pekerjaan pembangunan terhenti, melainkan hanya menunda selama setahun.
"Pembangunan bukan mangkrak, tapi tadinya dibangun bertahap, dengan dibuktikan bangunan yang belum selesai langsung sudah digunakan oleh sekolah tersebut," kata dia.
Sebanyak tujuh dari sembilan sekolah yang masih dalam tahapan pembangunan itu sudah dipergunakan warga untuk proses belajar mengajar. Sedang dua sekolah lainnya belum bisa digunakan untuk operasional sekolah.
"Dua sekolah masih tahap pemancangan tiang," kata dia.
Selain sembilan sekolah yang masih tahap pembangunan, tiga sekolah yang dibangun pada 2015 sudah selesai, yaitu SMP Legenda Malaka, SMP Dapur 12 dan SD Sei Pelunggut.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari menyatakan pembangunan sekolah banyak ada yang bermasalah dalam perencanaan dan pembuatan Detailed Engineering Design.
Menurut dia, pembuatan DED seringkali tidak sesuai dengan fakta lapangan, misalnya saja dalam DED disebutkan lahan belum siap bangun.
"Seperti SMP yang di Tanjung Riau, yang kemudian yang tak bisa dibangun disdik, karena tidak ada pematangan lahan," kata dia. (red)
sumber antara