BATAM, EXPOSSIDIK.COM - Plt Gubernur Kepri, Nuryanto sebelum jabatannya berakhir, pernah meneken kerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG-red) untuk menyusun peta Kepri agar perencanaan pembangunan dapat berjalan dengan akurat.
Hal ini diungkapkan Nuryanto mengingat posisi Kepulauan Riau terdiri atas pulau-pulau dan terbentang sangat luas. Kerjasama ini sangat penting mengingat agar dapat memberikan gambaran yang jelas batas wilayah Kepri secara utuh.
Batas-batasan itu terdiri dari batas kabupaten, kota, provinsi dan antar negara. Dengan adanya kerjasama, terang Nuryanto, diharapkan Geospasial dapat membuat peta Kepri secara utuh dan sebagai pedoman dasar batas wilayah.
Kepala Badan Informasi geospasial, Priadi Kardono menyatakan kesiapannya untuk menyediakan peta wilayah bagi Kepri. Meskipun tantangan tersebut cukup sulit mengingat Kepri memiliki pulau-pulau terluar yang cukup kecil.
Adanya kerjasama Pempro Kepri dengan BIG untuk menyusun Peta Kepri ternyata membuka boroknya sendiri. Hal ini diutarakan Arifin selaku pengamal tata ruang.
Menurut Arifin, peta dasar adalah intrumen yang sangat penting bagi suatu daerah. Padahal, Pemprov Kepri ketika itu, pernah membuat Paduserasi RTRW yang di ajukan kepada pemerintah pusat. Lantas, peta dasar apa yang dipakai? Jika memang, baru sekarang mau membuat peta utuh Kepri yang bekerjasana dengan Geospasial.
Ini tambahnya, jadi perhatian serius dari Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri terpiliih, Sani Nurdin, mengingat persoalan RTRW merupakan persoalan yang sangat penting dan dapat membuat iklim investasi serta pembangunan mandek.
Tanpa adanya peta utuh Kepri, maka RTRW di daerah ini masih abu-abu dan dipertanyakan. Akankah ini berlarut-larut, kita tunggu saja. Semoga kedepan daerah ini memiliki 'Peta Utuh Kepri' semoga, harap Arifin. (Ag/sidik)