BATAM, EXPOSSIDIK.COM - Wacana pembubaran BP Batam yang di lontarkan oleh Mentri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo ternyata direspon masyarakat Batam. Ada yang merespon positif, tapi ada juga yang kontra terhadap wacana pembubaran tersebut. Salah satu LSM Batam yang mendukung pembubaran adalah LSM NCW Kepri.
Mereka melakukan orasi di Depan Gedung DPRD Kota Batam (8/1) dengan membawa spanduk putih panjang guna mengumpulkan seribu tanda tangan dari masyarakat. Yang, nantinya spanduk panjang tersebut di bawa ke Jakarta.
Menurut Mulkan selaku Ketua NCW Kepri bahwa aksi yang dilakukan mereka merupakan bentuk kekesalan atas banyaknya kasus BP Batam di bawah kepemimpinan Mustafa Wijaya. Mulai dari kasus korupsi Bandara Hang Nadim Batam hingga tumpang tindih lahan yang terus menerus tanpa ada pengawasan dan keterbukaan.
"Kita lihat aja, kasus korupsi Bandara Hang Nadim, kasus Laboratorium Politeknik, tumpang tindih lahan hingga penyalahgunaan lahan Buffer Zone. Itukan nggak bener namanya. Makanya, kita merasa perlu untuk berjuang terus," papar Mulkan di depan Gedung DPRD Kota Batam.
Selain orasi di depan Gedung DPRD Kota Batam, info yang beredar ada juga kelompok pendemo yang pro dan kontra orasi di Depan Gedung BP Batam, tapi ternyata orasinya di sana tidak terlaksana. "Mungkin, sudah masuk angin," ucap salah seorang masyarakat di salah satu kedai kopi.
Adanya wacana Mendagri Tjahyo Kumolo untuk membubarkan BP Batam, ternyata telah membuat gaduh dan resah investor asing yang ingin berinvestasi di Batam. Bahkan info yang berhasil di terima expossidik.com puluhan investor asing tersebut bingung atas ketidakpastian iklim investasi di Batam.
Humas BP Batam saat akan diminta konfirmasi seputar banyaknya investor asing yang bingung atas wancana pembubaran BP Batam via telepon, belum bisa di konfirmasi, nomornya tidak aktif. "Nomor yang anda hubungi sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi," bunyi mail box. (Ag/Sidik)